Awas, 16 Gejala Ini Tanda Adanya Penyakit Celiac

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Oktober 2022
Awas, 16 Gejala Ini Tanda Adanya Penyakit CeliacAwas, 16 Gejala Ini Tanda Adanya Penyakit Celiac

"Celiac merupakan penyakit autoimun yang paling sering ditandai oleh gejala diare. Namun, selain itu, masih ada gejala Celiac lainnya yang bisa terjadi dan gejala tersebut bisa berbeda dari yang dialami anak-anak dengan orang dewasa."

Halodoc, Jakarta - Pernah mendegar penyakit celiac? Kalau belum bagaimana dengan penyakit autoimun? Nah, celiac ini merupakan penyakit autoimun yang terjadi karena mengonsumsi guluten.

Pada tubuh pengidap penyakit celiac, sistem imun akan memberikan reaksi setelah mengonsumsi gluten. Reaksi inilah yang bisa merusak lapisan usus halus dan menghambat penyerapan nutrisi (malabsorpsi nutrisi). Nah, kondisi ini ujung-ujung bisa menimbulkan beragam masalah, mulai dari diare, lemas, hingga anemia.

Lantas, seperti apa sih gejala dari penyakit celiac?

Anak-Anak dan Dewasa Berbeda

Gejala penyakit celiac cukup bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berat. Gejalanya pun dapat muncul kemudian hilang. Bila masih dalam kondisi ringan, gejalanya mungkin seringkali tidak terlalu terasa. Namun, gejala yang paling umum yang akan dirasakan oleh pengidap celiac adalah diare.

Hal ini terjadi karena sistem pencernaan tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan dengan sempurna. Ketidakmampuan tubuh menyerap nutrisi ini membuat tinja mengandung lemak yang tinggi, sehingga kotoran pengidap biasanya akan berbau tidak sedap, berminyak, dan berbusa.

Hal yang perlu diingat, gejala penyakit celiac yang dialami anak-anak pun berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak cenderung mengalami gejala yang berkaitan dengan sistem pencernaan, antara lain:

1. Nyeri perut.

2. Sembelit.

3. Berat badan menurun sampai bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang.

4. Tinggi tubuh di bawah rata-rata.

5. Perut kembung.

6. Pubertas terlambat.

7. Mengalami gangguan saraf, seperti ADHD, sakit kepala, ketidakmampuan belajar, dan memiliki koordinasi otot yang buruk.

Sementara gejala penyakit celiac pada orang dewasa seringkali tidak berkaitan dengan sistem pencernaan, antara lain:

1. Anemia, yaitu akibat kekurangan zat besi atau vitamin B12.

2. Timbul sensasi kesemutan dan mati rasa pada ujung jari tangan dan kaki (neuropati perifer).

3. Gangguan fungsi limfa.

4. Sulit hamil.

5. Beberapa bagian tubuh (tangan, telapak kaki, lengan, serta tungkai) membengkak akibat penumpukan cairan di jaringan tubuh.

6. Rusaknya lapisan gigi.

7. Gangguan keseimbangan tubuh.

8. Berkurangnya kepadatan tulang.

9. Nyeri sendi.

Dari Tes Darah sampai Biopsi Kulit

Bila kamu mengalami gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti. Lalu, bagaimana sih cara mendiagnosis penyakit ini? Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyakit celiac. Misalnya, melalui tes:

  • Tes darah. Ada dua jenis tes darah yang bisa dilakukan, yaitu tes serologi untuk mencari antibodi celiac dalam tubuh, dan tes genetik untuk mencari adanya kelainan genetik pada pengidap.
  • Endoskopi. Dokter mungkin juga perlu melakukan endoskopi untuk melihat kondisi usus halus. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat endoskop (selang kecil dengan cahaya dan kamera) dari mulut atau dubur untuk mencapai daerah yang dituju.
  • BMD. Pemeriksaan ini untuk mengetahui kepadatan tulang pengidap.
  • Biopsi kulit. Pemeriksaan ini dilakukan pada pengidap yang mengalami dermatitis herpetiformis.

Gejala dan diagnosisnya sudah, bagaimana dengan penyebabnya?

Banyak Dugaan, Genetik sampai Kehamilan

Seperti penjeasan di atas, penyakit celiac berhubungan erat dengan gluten. Gluten merupakan protein yang bisa kita temukan pada beberapa jenis sereal, contohnya gandum (roti, pasta, hingga makanan instan). Namun, penyakit celiac bukanlah alergi atau intolerasi tubuh terhadap gluten.

Dalam dunia medis, kondisi ini merupakan autoimun, yaitu tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten. Tubuh menganggap senyawa tersebut sebagai ancaman yang bisa membayakan tubuh. Alhasil, tubuh akan membentuk antibodi untuk mengatasinya, sehingga menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Lalu, apa imbas dari kondisi di atas? Penyakit celiac ini bisa menyebabkan peradangan pada usus halus, dan penyerapan nutrisi makanan jadi tak sempurna.

Sayangnya, hingga saat ini penyebab pasti dari penyakit celiac blum diketahui. Para ahli menduga kondisi ini disebabkan duo kombinasi dari proses autoimun dan kelainan genetik. Ada pula yang menduga penyakit celiac berhubungan dengan kondisi lain, seperti prosedur pembedahan, infeksi virus, hingga kehamilan dan persalinan.

Mau tahu lebih jauh mengenai Penyakit celiac? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok tanya dokter langsung melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses pada 2020. Celiac Disease. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Celiac Disease. 
Medscape. Diakses pada 2020. Celiac Disease.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan