3 Alergi Ini Diketahui Lewat Cek Imunologi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Januari 2019
3 Alergi Ini Diketahui Lewat Cek Imunologi3 Alergi Ini Diketahui Lewat Cek Imunologi

Halodoc, Jakarta - Berbicara mengenai imunologi, tentunya akan kait-mengait dengan sistem imun manusia. Sebab, imunologi merupakan sebuah cabang studi yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Jangan pandang sebelah mata sistem imun, karena sistem ini berperan penting untuk melindungi tubuh kita dari berbagai infeksi dengan sebuah pertahanan tubuh.

Mau tahu akibatnya bila sistem imun enggak berkerja dengan baik? Kalau kondisi ini terjadi, jangan heran bila akan timbul berbagai penyakit. Mulai dari penyakit yang berkaitan dengan autoimunitas, kanker, hingga alergi.

Nah, berbicara mengenai alergi, ternyata kita bisa lho mengetahui alergi lewat cek imunologi. Tes alergi ini sendiri umumnya dilakukan dalam bentuk tes darah maupun kulit. Untuk tes kulit sendiri, ahli akan meneteskan larutan pada kulit yang telah dicampurkan antara cairan dan alergen. Setiap larutan mengandung alergen yang berbeda.

Baca juga: Kenali Alergi Anak dari Gejala-gejalanya

Sedangkan tes darah dengan memeriksa imunoglobulin (IgE) dalam darah (antibodi yang dihasilkan sistem imun untuk melawan zat asing). Hasilnya bisa diketahui dalam hitungan menit atau hari. Biasanya hasil tes kulit bisa diketahui dalam hitungan menit. Hasilnya bisa dinyatakan positif bila kulit mengalami gatal, merah, ataupun muncul bintik kecil putih di sekitar area tes. Nah, hasil tes kulit akan dinyatakan negatif bila kulit tetap dalam kondisi normal setelah berkontak dengan alergen.

Ada Jenis-jenisnya

Berbicara mengenai cek imunologi atau tes antibodi memang cukup kompleks, karena juga berkaitan dengan antibodi tubuh. Antibodi sendiri merupakan sejenis protein berukuran kecil yang beredar di aliran darah. Ia juga masuk dari bagian sistem imun. Antibodi ini dibuat oleh sel darah putih sebagai respons untuk membantu melawan bakteri, virus, dan racun. Enggak cuma itu, ia juga menjaga tubuh dari berbagai penyakit dan infeksi.

Baca juga:  6 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Diidap Pria maupun Wanita

Cara kerja antibodi ini cukup unik. Antibodi akan bekerja spesifik dengan menempel pada antigen, yaitu benda asing di dalam tubuh. Benda inilah yang dicurigai sebagai ancaman oleh sistem imun tubuh. Antibodi ini sendiri memiliki berbagai jenis. Masing-masing dari mereka memiliki fungsi tersendiri yang dikenal sebagai imunoglobulin.

Misalnya, imunoglobulin A (IgA). Antibodi IgA ini merupakan jenis antibodi yang paling umum ditemukan dalam tubuh, dan memiliki peran dalam timbulnya reaksi alergi. IgA bisa ditemukan dalam konsentrasi tinggi di lapisan mukosa tubuh. Terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan, serta air mata dan liur. Pemeriksaan untuk antibodi ini dilakukan untuk membantu dokter mendiagnosis gangguan ginjal usus dan sistem imunitas.

Selain IgA, ada juga imunoglobulin E (IgE). Yang satu ini ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir. Sama seperti IgA, IgE juga berperan dalam reaksi yang ditimbulkan oleh alergi. Mengetahui alergi lewat imunologi bisa melalui pemeriksaan IgE yang menjadi pemeriksaan awal untuk alergi.

Substansi Penyebab Alergi

Meski umumnya berbagai jenis alergi lebih sering terjadi pada anak-anak, tapi siapa saja berpeluang untuk mengidap alergi. Termasuk orang yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga, seperti asma atau eksim. Nah, berbicara alergi sendiri tentu bersinggungan dengan alergen. Alergen ini merupakan substansi, zat, atau bahan yang menyebabkan alergi.

Nah, berikut jenis alergi yang ditimbulkan oleh alergen yang berbeda.

  • Alergen Hirup. Alergen ini bisa memicu reaksi alergi pada tubuh bila terhirup dan berinteraksi dengan lapisan hidung, tenggorokan, ataupun paru-paru. Debu, serbuk sari, dan bulu binatang merupakan golongan alergen hirup.

  • Alergen Saluran Cerna. Jenis alergen ini kebanyakan ditemukan didalam makanan. Contohnya, kacang-kacangan, makanan laut, hingga kedelai. Di samping itu, obat-obatan, seperti antibiotik penisilin juga masuk ke dalam alergen saluran cerna.

Baca juga: 4 Jenis Makanan ini Sering Menyebabkan Alergi

       Alergen Kontak. Alergen yang satu ini terjadi ketika berinteraksi dengan tubuh. Misalnya, gigitan serangga atau kontak dengan bahan kimia seperti lateks.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas atau memiliki masalah alergi? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!