3 Fakta tentang Gangguan Neuropati yang Bikin Gerak Terbatas

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Januari 2019
3 Fakta tentang Gangguan Neuropati yang Bikin Gerak Terbatas3 Fakta tentang Gangguan Neuropati yang Bikin Gerak Terbatas

Halodoc, Jakarta - Gangguan neuropati atau yang juga dikenal dengan nyeri saraf adalah kondisi ketika sistem saraf mengalami kerusakan. Baik pada sebagian tubuh (neuropati perifer, neuropati radial, dan neuropati ulnar), ataupun seluruh tubuh. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kondisi medis seperti misalnya diabetes, atau ketika saraf terjepit (carpal tunnel syndrome), yang mengakibatkan munculnya nyeri akut hingga kronis. Berikut fakta-fakta penting tentang gangguan neuropati, yang sepertinya penting untuk diketahui.

1. Lebih Sering Dialami oleh Wanita Ketimbang Pria

Belum ada penelitian yang menjelaskan tentang ini, tetapi gangguan neuropati lebih umum terjadi pada wanita, daripada pria. Sementara dalam hal usia, kondisi ini dapat menyerang siapa saja, dalam rentang usia berapapun.

2. Gejalanya Tergantung pada Lokasi Saraf yang Rusak

Gejala dari gangguan neuropati dapat dibilang beragam, tergantung lokasi saraf yang rusak. Berikut gejala-gejala umum gangguan neuropati, berdasarkan saraf yang mengalami kerusakan.

Baca juga: Sering Kesemutan Tanda Adanya Penyakit Ini

Saraf Otonomik

Mereka yang mengalami gangguan neuropati pada saraf otonomik akan kehilangan kemampuan untuk mengontrol aktivitas tubuh secara tidak sadar, atau setengah sadar. Gejala umumnya adalah:

  • Ketidakmampuan untuk merasakan nyeri dada, seperti angina atau serangan jantung.

  • Terlalu banyak berkeringat (hiperhidrosis) atau terlalu sedikit berkeringat (atau anhidrosis).

  • Pusing.

  • Mata dan mulut kering.

  • Sembelit.

  • Disfungsi kantung kemih.

  • Disfungsi seksual.

Saraf Motorik

Kerusakan pada saraf motorik menyebabkan pengidapnya kehilangan kemampuan untuk mengontrol pergerakan dan tindakan. Gejala umumnya adalah:

  • Lemas.

  • Atrofi otot.

  • Kejang, atau fasciculation.

  • Kelumpuhan.

Baca juga: 4 Gangguan Saraf yang Perlu Diketahui

Saraf Sensorik

Mereka yang mengalami gangguan pada saraf sensorik akan kehilangan kemampuan untuk merasakan sakit dan sensasi lainnya, atau sebaliknya. Mereka juga dapat merasakan sakit, padahal tidak ada apa-apa yang dapat membuat sakit. Gejala umumnya adalah:

  • Nyeri.

  • Sensitivitas.

  • Mati rasa.

  • Kesemutan atau merasa tertusuk.

  • Merasa terbakar.

  • Gangguan kesadaran akan posisi.

3. Dapat Disebabkan oleh Berbagai Hal

Gangguan neuropati dapat disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa kerusakan saraf akan muncul sebagai hasil dari penuaan (peripheral neurophaty). Kerusakan saraf mungkin merupakan hasil dari cedera macam trauma kepala yang mengakibatkan saraf meregang, terputus, atau terjepit.

Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kondisi medis, seperti:

  • Penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis, sindrom Guillain-Barre (kondisi langka ketika sistem imun menyerang saraf periferal), myasthenia gravis, lupus, dan penyakit radang pencernaan.

  • Kanker beserta perawatannya, seperti kemoterapi dan radioterapi, mungkin menyebabkan nyeri saraf.

  • Diabetes. Sekitar 50 persen pengidap diabetes menderita kerusakan saraf.

  • Efek samping obat dan zat beracun. Obat, termasuk kemoterapi untuk kanker dan obat-obatan tertentu yang berguna untuk mengobati HIV. Zat beracun yang mungkin secara tidak sengaja tertelan, termasuk timbal, arsenik, dan merkuri, mungkin juga menyebabkan kerusakan saraf.

  • Penyakit neuron motorik. Penyakit yang memengaruhi saraf ini, termasuk amyotrophic lateral sclerosis atau penyakit Lou Gehrig, dapat mengakibatkan kerusakan saraf yang perlahan memburuk.

  • Kekurangan gizi. Kekurangan nutrisi tertentu, termasuk vitamin B6 dan B12, mungkin menyebabkan gejala nyeri dan kerusakan saraf.

  • Penyakit menular. Kondisi ini meliputi penyakit Lyme, virus herpes, HIV, dan hepatitis C.

Baca juga: Penjelasan Gaya Hidup Sehat Mampu Mencegah Gangguan Saraf

Sementara itu, ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap gangguan neuropati, antara lain:

  • Usia lanjut.

  • Memiliki kondisi medis tertentu.

  • Memiliki anggota keluarga dengan gangguan saraf.

  • Sebelumnya mengalami kerusakan saraf.

  • Berolahraga berat dan berisiko tinggi.

  • Memiliki pekerjaan yang berat.

Itulah sedikit penjelasan tentang gangguan neuropati dan fakta-fakta penting tentangnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan