3 Faktor Risiko Seseorang Terkena Infeksi Nosokomial

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   09 Juli 2019
3 Faktor Risiko Seseorang Terkena Infeksi Nosokomial3 Faktor Risiko Seseorang Terkena Infeksi Nosokomial

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mendengar mengenai kondisi infeksi nosokomial? Infeksi nosokomial adalah infeksi penyakit yang berkembang di lingkungan rumah sakit. Seseorang dikatakan mengalami kondisi infeksi nosokomial ketika mengalami penularan penyakit saat berada di rumah sakit.

Baca juga: Kenali Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan

Kondisi infeksi nosokomial rentan dialami oleh orang-orang yang berada di rumah sakit dalam jangka waktu yang cukup lama serta perawat dan pekerja yang berada di dalam lingkungan rumah sakit.

Ketahui beberapa penyakit yang sering terjadi akibat adanya infeksi nosokomial, seperti penyakit infeksi aliran darah primer, penyakit pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi bekas luka operasi.

Namun, jangan khawatir untuk berkunjung ke rumah sakit. Jika kamu dalam kondisi sehat dan imunitas tubuh yang optimal, kamu tentu terhindar dari kondisi infeksi nosokomial. Ketahui faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi infeksi nosokomial, yaitu:

1. Adanya Bakteri 

Jumlah bakteri maupun virus yang cukup tinggi dapat meningkatkan risiko infeksi nosokomial. Bakteri yang menyebabkan infeksi nosokomial bisa datang dari rumah sakit, bakteri yang menjadi floral normal pada orang tersebut dan bakteri yang mengontaminasi peralatan dan lingkungan rumah sakit.

Rumah sakit menjadi salah satu tempat pengobatan dan penanganan segala jenis macam penyakit yang diidap oleh pasien, sehingga bakteri, jamur maupun virus rentan menyebar di lingkungan rumah sakit.

2. Kondisi Pasien

Selain banyaknya jumlah bakteri dalam rumah sakit, kondisi kesehatan pasien juga memengaruhi dan meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi infeksi nosokomial. Ada beberapa kondisi pasien yang rentan terhadap infeksi nosokomial, seperti usia pasien yang di atas 70 tahun.

Daya tahan tubuh dan jenis penyakit yang dimiliki oleh seseorang juga memengaruhi tingkat penularan infeksi nosokomial. Pasien dengan penyakit kronis lebih rentan tertular infeksi nosokomial. Kondisi yang mengakibatkan daya tahan tubuh rendah seperti penyakit HIV/AIDS dan malnutrisi meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi infeksi nosokomial.

Baca juga: 3 Jenis Infeksi Otak yang Perlu Diketahui

3. Faktor Lingkungan Rumah Sakit

Lingkungan rumah sakit yang terlalu padat dengan pasien, seringnya ada pergerakan pasien untuk dipindahkan serta penempatan pasien yang mudah terserang infeksi nosokomial dalam satu tempat berpotensi membuat pasien mengalami kondisi ini.

Sebaiknya, jika kamu sedang menjalani perawatan di rumah sakit, jangan lupa untuk selalu mengikuti anjuran dan saran dari dokter agar kesehatan kembali pulih. Nyatanya, lama perawatan di rumah sakit dapat meningkatkan risiko infeksi nosokomial.

Gejala Infeksi Nosokomial

Gejala dari infeksi nosokomial hampir sama dengan gejala infeksi penyakit lainnya yaitu pengidap merasakan kondisi demam, takikardia, gangguan pernapasan seperti sesak, dan kondisi tubuh yang lemas.

Sebaiknya kunjungi dokter jika kamu merasakan gejala-gejala di atas, khususnya kamu yang baru saja menjalani perawatan di rumah sakit dan tidak sesuai dengan keluhan penyakit awal ketika kamu menjalani perawatan di rumah sakit.

Tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan terhadap infeksi nosokomial ketika kamu menjalani perawatan di rumah sakit. Sebaiknya jaga kebersihan diri dan lingkungan. Usahakan rutin melakukan cuci tangan ketika mengonsumsi makanan dan memegang peralatan medis.

Pastikan seluruh peralatan medis yang kamu gunakan dalam keadaan steril untuk menghindari kondisi infeksi nosokomial. Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: Ini Cara Mengobati Infeksi Kulit Berdasarkan Penyebabnya

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan