3 Faktor Risiko Terkena Penyakit Chagas

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   23 Mei 2019
3 Faktor Risiko Terkena Penyakit Chagas3 Faktor Risiko Terkena Penyakit Chagas

Halodoc, Jakarta - Penyakit chagas adalah jenis peradangan dan infeksi yang disebabkan karena parasit jenis Trypanosoma cruzi, yang banyak ditemukan dalam kotoran serangga jenis bug triatomine. Penyakit ini umum terjadi di wilayah Amerika bagian Selatan atau Amerika Latin, Meksiko, dan Amerika Tengah yang merupakan habitat dari serangga tersebut.

Parasit T.cruzi tidak ditularkan dari satu orang ke orang yang lain seperti pilek atau flu. Sebaliknya, parasit ini hadir dari kotoran serangga yang bahkan kamu tidak merasakan apa pun ketika tergigit. Namun, bukan gigitannya yang menyebabkan infeksi, melainkan kotoran dari serangga itu.

Apabila serangga tadi menggigit hewan atau orang yang terinfeksi, ia menjadi pembawa parasit yang akan keluar dari kotorannya. Ketika ia menggigit orang lain, ia meninggalkan kotoran yang masuk ke tubuh orang tersebut melalui mata, hidung, mulut, atau luka dari gigitan itu sendiri.

Baca juga: Bersifat Menular, Ini Fase dari Penyakit Chagas

Meski sebagian besar orang terinfeksi karena kotoran bug triatomine, parasit ini bisa ditularkan melalui beberapa cara lainnya, seperti:

  • Transfusi darah atau transplantasi organ dari orang yang terinfeksi.

  • Makan makanan mentah yang sudah terkontaminasi oleh parasit atau makan daging yang kurang matang dari hewan yang telah terinfeksi.

  • Ibu hamil yang terinfeksi menularkan penyakit chagas kepada bayinya di dalam rahim.

Gejala dan Faktor Risikonya

Penyakit chagas dapat terjadi dalam kondisi kronis maupun akut, dengan gejala ringan hingga berat, meski beberapa orang mengaku tidak mengalami gejala hingga penyakit telah berkembang menjadi kronis.

Pada fase akut, gejala yang muncul seperti pembengkakan pada bagian yang terinfeksi, kelelahan, ruam, demam, sakit kepala, kelopak mata membengkak, mual, diare, kehilangan selera makan, muntah, pembengkakan hati atau limpa, dan pembengkakan kelenjar.

Baca juga: Ketahui Langkah-Langkah Diagnosis Penyakit Chagas

Sementara itu, tanda dan gejala penyakit chagas pada fase kronis terjadi antara 10 hingga 20 tahun setelah infeksi awal. Pada kasus yang parah, tanda dan gejalanya seperti detak jantung tidak teratur, gagal jantung kongestif, serangan jantung mendadak, kesulitan menelan karena esofagus mengalami pembesaran, dan nyeri perut atau konstipasi karena usus besar juga mengalami pembesaran.

Lalu, faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit ini adalah:

  • Tinggal dan menetap di daerah pedesaan di wilayah Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Meksiko.

  • Tinggal dan menetap di area yang merupakan habitat besar dari serangga triatomine.

  • Menerima transfusi darah atau transplantasi organ dari orang yang telah terinfeksi.

Meski begitu, jarang bagi para turis yang menuju ke daerah berisiko untuk terjangkit penyakit ini, karena biasanya mereka akan menginap di hotel atau area yang memiliki lingkungan yang lebih baik. Sementara serangan serangga sering terjadi pada bangunan atau kawasan berlumpur atau memiliki bahan bangunan batako maupun jerami.

Baca juga: Waspada Komplikasi yang Disebabkan Penyakit Chagas

Jika kamu ingin bertanya lebih lanjut mengenai penyakit chagas, kamu bisa langsung bertanya pada dokter. Supaya lebih mudah, coba download aplikasi Halodoc, karena melalui aplikasi ini, kamu bisa bertanya apa saja pada dokter sesuai dengan bidang ahlinya. Pakai Halodoc juga untuk Beli Obat dan Cek Lab, ya!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan