3 Faktor Risiko yang Meningkatkan Seseorang Terkena Konjungtivitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Februari 2019
3 Faktor Risiko yang Meningkatkan Seseorang Terkena Konjungtivitis3 Faktor Risiko yang Meningkatkan Seseorang Terkena Konjungtivitis

Halodoc, Jakarta - Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata. Ketika pembuluh darah kecil di bagian konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan menutupi bagian putih dari bola mata.

Gangguan mata ini umumnya disebabkan infeksi bakteri atau virus, reaksi alergi, atau saluran air mata yang tidak sepenuhnya terbuka pada bayi. Meski dapat menyebabkan iritasi, konjungtivitis jarang memengaruhi penglihatan. Gangguan mata ini menular, oleh karena itu segera tangani dan jangan diabaikan.

Konjungtivitis karena Virus dan Bakteri

Sebagian besar kasus mata merah terjadi karena infeksi virus. Baik virus maupun bakteri yang menyebabkan gangguan mata ini terjadi bersamaan dengan pilek atau gejala infeksi pernapasan, seperti sakit tenggorokan. Mengenakan lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan benar bisa memicu terjadinya konjungtivitis karena bakteri.

Baca juga: Ketahui Penanganan Konjungtivitis Penyebab Mata Merah

Kedua tipe mata merah ini, virus dan bakteri sangat menular. Penularan terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui cairan yang mengalir dari mata seseorang yang terinfeksi. Gangguan mata ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua sisi mata.

Konjungtivitis karena Alergi

Konjungtivitis alergi memengaruhi kedua mata dan merupakan respons terhadap zat penyebab alergi seperti serbuk sari. Sebagai tanggapan terhadap alergen, tubuh menghasilkan antibodi yang disebut immunoglobulin E (IgE). Antibodi ini memicu sel khusus yang disebut sel mast di selaput lendir mata dan saluran udara untuk melepaskan zat peradangan, termasuk histamin.

Pelepasan inilah yang memicu munculnya gejala dan tanda alergi, termasuk konjungtivitis atau mata merah. Jika kamu mengalaminya, kamu akan mengalami rasa gatal yang hebat, radang mata, bersin dan hidung berair. Namun, kebanyakan kasus konjungtivitis ini diatasi dengan menggunakan obat tetes mata khusus untuk alergi.

Baca juga: 3 Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Mata Kering

Konjungtivitis karena Iritasi

Iritasi karena paparan zat kimia atau masuknya benda asing juga dikaitkan dengan konjungtivitis. Terkadang, menyiram dan membersihkan mata untuk menghilangkannya menyebabkan mata menjadi merah dan mengalami iritasi. Tanda dan gejalanya yang muncul adalah mata berair dan keluarnya lendir. Biasanya ini menghilang dengan sendirinya dalam waktu satu hari.

Faktor Risiko Konjungtivitis

Beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya mata merah adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan Lensa Kontak

Penggunaan lensa kontak meningkatkan risiko mata merah dalam berbagai cara. Larutan pembersih terinfeksi oleh bakteri atau bisa mengiritasi karena kandungan zat kimia di dalamnya. Lensa kontak itu mungkin tidak sesuai dengan mata, sehingga memicu terjadinya risiko konjungtivitis.

  • Mata Kering

Seseorang yang memiliki sindrom mata kering rentan mengalami mata merah. Oleh karena itu, selalu antisipasi dengan penggunaan obat tetes mata hidrasi atau sesuai dengan resep dokter.

  • Kebersihan Benda

Kebersihan yang buruk membuat kamu mudah mengalami mata merah karena infeksi bakteri dalam benda yang sering digunakan, seperti handuk atau tangan kamu sendiri. Pastikan semua benda bersih dan higienis, cuci tangan sesering mungkin, dan hindari menggosok mata dengan tangan kotor.

Baca juga: Pencegahan yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Mata Kering

Itu tadi tiga faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami mata merah atau konjungtivitis. Kalau kamu mengalaminya, segera tanyakan pada dokter obat apa yang bisa kamu pakai. Lalu, kamu bisa menebus resepnya melalui layanan Beli Obat di aplikasi Halodoc. Tidak sulit kok, dan pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc di ponsel ya!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan