3 Gejala Dini dari Skiatika yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Agustus 2019
3 Gejala Dini dari Skiatika yang Perlu Diwaspadai3 Gejala Dini dari Skiatika yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta - Panggul adalah salah satu bagian tubuh yang berada di antara tulang punggung dan tungkai pada bawah tubuh. Bagian ini tersambung langsung dengan otot kaki, otot punggung, dan otot perut. Apabila terjadi gangguan, maka mungkin saja bagian lainnya terpengaruh.

Panggul pada tiap orang dapat mengalami banyak hal, salah satunya adalah linu. Gangguan linu pada panggul disebut juga dengan skiatika. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa sakit yang disebabkan oleh iritasi saraf. Terdapat beberapa gejala dini dari skiatika yang harus diwaspadai. Berikut ulasannya!

Baca juga: Saraf Terjepit Dapat Sebabkan Skiatika, Ini Alasannya

Mewaspadai Gejala Dini dari Skiatika

Skiatika adalah sebuah gangguan pada panggul yang juga dapat menyebabkan sakit punggung. Gangguan ini disebabkan oleh masalah pada saraf linu panggul. Saraf tersebut membentang dari punggung bawah hingga ke belakang kedua kaki. Skiatika yang terjadi umumnya umumnya mirip dengan nyeri punggung.

Linu panggul tersebut terjadi ketika melukai atau memberi tekanan pada saraf siatik. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian bawah yang dapat menyebar ke pinggul, bokong, dan kaki. Walau begitu, sekitar 90 persen pengidap gangguan ini dapat sembuh tanpa dilakukan operasi.

Saraf skiatik sendiri adalah saraf terpanjang dan terluas pada tubuh tiap orang. Saraf ini berkisar dari punggung bawah, bokong, kaki, hingga tepat di bawah lutut. Skiatika yang terjadi lebih tentang menggambarkan gejala ketika saraf skiatik mengalami masalah.

Walau begitu, terdapat gejala dini dari skiatika yang harus diwaspadai bila terjadi. Berikut adalah beberapa gejala tersebut:

  1. Nyeri punggung pada bagian bawah tubuh yang menyebar melalui pinggul dan bokong, lalu turun ke salah satu kaki. Rasa sakit ini akan terasa lebih parah ketika kamu duduk, batuk, hingga bersin.

  2. Kaki yang terkadang terasa mati rasa, lemah, atau kram. Hal ini disebabkan karena terganggunya saraf di sepanjang kaki. Selain itu, kesemutan juga dapat terasa pada kaki kamu.

  3. Nyeri yang terasa lebih parah dibandingkan gejala awal. Hal ini dapat menjadi lebih buruk apabila kamu duduk dengan waktu yang lama.

Gejala dari skiatika ini dapat muncul secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa hari hingga hitungan minggu. Selain itu, kamu juga dapat merasakan nyeri pada satu sisi tubuh. Dalam kondisi yang parah, gejala yang timbul dapat berupa kehilangan kontrol kandung kemih atau usus. Jika kamu mengalami gejala tersebut, dokter dari Halodoc dapat membantu kamu untuk memastikan gangguan yang terjadi.

Faktor Risiko dari Skiatika

Sebagian besar orang yang mengalami linu panggul berusia sekitar 30 hingga 50 tahun. Selain itu, gangguan ini lebih mungkin terjadi pada wanita yang sedang hamil. Hal tersebut terjadi karena tekanan pada saraf di panggul dari rahim. Penyebab lainnya dari skiatika adalah sendi yang mengalami hernia dan artritis degeneratif tulang belakang.

Baca juga: Waspada, Ini Komplikasi yang Terjadi pada Skiatika

Cara Mendiagnosis Skiatika

Jika gejala linu panggul yang timbul ringan dan tidak terjadi lebih dari 4-8 minggu, mungkin disebabkan oleh linu panggul akut. Gangguan ini umumnya tidak memerlukan perhatian medis. Kamu hanya perlu untuk mengurangi aktivitas yang berhubungan dengan panggul.

Riwayat medis lengkap juga dapat membantu untuk mempercepat diagnosis. Dokter juga akan meminta kamu melakukan latihan untuk meregangkan saraf skiatik. Nyeri yang timbul pada kaki saat melakukan latihan ini biasanya mengindikasikan linu panggul atau skiatika.

Jika rasa sakit tersebut masih terus berlanjut selama lebih dari 4-8 minggu, tes pencitraan seperti X-ray atau MRI mungkin diperlukan. Hal tersebut berguna untuk mengidentifikasi apa yang menekan saraf skiatik dan menimbulkan gejala tertentu.

Baca juga: Ketahui Tes Pemeriksaan untuk Deteksi Skiatika

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan