3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Juni 2018
3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare

Halodoc, Jakarta - Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering dan bentuk feses lebih encer dari biasanya. Saat diare, tubuh akan kehilangan banyak cairan (dehidrasi) dan elektrolit. Pada saat yang bersamaan, usus juga tidak dapat menyerap elektrolit dan cairan yang diberikan kepadanya.

Jenis Dehidrasi Pada Anak Diare

Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dan anak yang mengalami diare cenderung lebih cepat mengalami dehidrasi. Ini karena tubuh mereka didominasi oleh air, sehingga penanganan diare akan difokuskan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Oleh sebab itu, ibu perlu mencari tahu tanda dan gejala dehidrasi pada anak diare:

 

  • Tanpa Dehidrasi

 

Pada keadaan ini, Si Kecil tampak seperti biasa. Frekuensi buang air kecil juga tidak berkurang, sehingga ibu dapat melanjutkan ASI serta memberikan makanan dan susu formula yang biasa dikonsumsinya. Untuk menangani diare, ibu bisa memberikannya cairan oralit 5-10 mililiter setiap kali diare terjadi.

 

  • Dehidrasi Ringan Sedang

 

Pada keadaan ini, Si Kecil tampak kehausan dan frekuensi buang air kecil menjadi berkurang. Matanya juga terlihat cekung, bibir kering, dan kekenyalan kulit menurun. Selain tetap memberikan oralit, ibu juga perlu membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis seperti pemberian cairan infus.

 

  • Dehidrasi Berat

 

Dehidrasi berat ditandai dengan gejala dehidrasi ringan sedang dan ditambah dengan kondisi Si  Kecil yang tampak sangat lemas, tidak sadar penuh, napas cepat dan dalam, denyut nadi cepat, dan kekenyalan kulit sangat menurun. Pada kondisi ini, ia perlu segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus secepatnya.

Tips Mencegah Dehidrasi saat Anak Diare

Jika Si Kecil diare tanpa disertai dehidrasi, ibu dapat melakukan beberapa tips untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat diare. Berikut adalah beberapa tips yang bisa ibu lakukan di rumah:

  • Berikan oralit. Pada diare tanpa dehidrasi, berikan oralit 5-10 mililiter setiap kali Si Kecil diare. Jika ia muntah, tunggu sekitar 5-10 menit, setelah itu berikan lagi oralit kepadanya.
  • Berikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut. Tablet zinc berguna untuk memperbaiki lapisan usus yang rusak selama Si Kecil diare.
  • Teruskan pemberian ASI dan makanan seperti biasa. Berikan ASI sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. Lalu, ibu bisa tetap melanjutkan pemberian makanan seperti sebelum terjadi diare.
  • Jika terdapat tanda-tanda dehidrasi ringan sedang, segera bawa Si Kecil ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Ini dilakukan agar ia tidak jatuh pada kondisi dehidrasi berat.

Kalau ibu masih punya pertanyaan seputar diare pada Si Kecil, gunakan Halodoc saja. Sebab melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan