Halodoc, Jakarta – Meningkatkan kecerdasan anak ternyata bisa dilakukan dengan cara yang sederhana bahkan mudah, yaitu melalui permainan. Anak-anak cenderung menyukai permainan dan senang menghabiskan waktu bersama mainan kesayangan. Tidak hanya menyenangkan, nyatanya ada beberapa jenis permainan yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan dan kemampuan otak anak.

Kemampuan otak menjadi satu hal yang penting dan sangat memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua memastikan anak mendapatkan stimulasi terbaik terutama yang berkaitan dengan otak. Selain asupan zat gizi yang cukup, ada beberapa aktivitas sederhana yang bisa orang tua terapkan untuk meningkatkan kecerdasan anak. Biar lebih jelas, simak pembahasannya dalam artikel berikut! 

Baca juga: 6 Tips untuk Mendukung Kecerdasan Anak

Mainan yang Bermanfaat untuk Kecerdasan Anak

Menstimulasi otak untuk meningkatkan kecerdasan anak bisa dilakukan sejak dini, bahkan sejak anak masih berada di dalam kandungan. Nyatanya, masa 1000 hari pertama anak, yaitu sejak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun merupakan saat yang tepat untuk menstimulasi kecerdasan dan kemampuan otak. Ayah dan ibu bisa membantu perkembangan anak pada usia ini dengan memberi asupan makanan yang bergizi dan aktivitas lain, termasuk melalui permainan. 

Hal ini karena pada 1000 hari pertama, otak anak bisa berkembang hingga 80 persen dari kapasitas otak dewasa. Dan saat anak mendapat stimulasi yang cukup pada usia tersebut, perkembangan otaknya akan terjadi secara maksimal dan bisa membangun kecerdasan emosional. Selain melalui makanan dan permainan, melibatkan anak dalam pekerjaan sehari-hari juga bisa dilakukan untuk membangun rasa tanggung jawab dan kecerdasan emosi anak. 

Memberikan mainan sesuai usia bayi bermanfaat untuk menstimulasi kemampuan sensorik dan motoriknya. Ada beragam jenis mainan yang bisa diberikan untuk membantu perkembangan otak dan kecerdasan anak, di antaranya: 

1.Mainan yang Berbunyi 

Ayah dan ibu bisa memilih jenis mainan yang diberikan sesuai dengan usia anak. Mulai sejak dini, yaitu pada usia bayi 1–3 bulan. Pada usia ini, pilih jenis mainan yang dapat mengeluarkan bunyi dan mudah digenggam. Bayi cenderung akan lebih tertarik dan hal ini bisa membantu mengembangkan respon anak saat mendengar bunyi. Pastikan mainan yang dipilih terbuat dari bahan yang aman bagi bayi.

2.Boneka 

Saat usia bayi mulai bertambah, jenis mainan yang dibutuhkan pun akan berubah. Pada anak yang sudah berusia lebih dari 3 bulan, ibu bisa coba memberi mainan yang memiliki beragam tekstur, misalnya boneka. Orang tua juga bisa memberi mainan berbentuk binatang atau makanan untuk membantu Si Kecil mengenali bentuk dari benda sekitar. 

3.Puzzle atau Balok Susun 

Saat anak sudah berusia di atas 9 bulan, coba berikan jenis mainan yang lebih beragam dan rumit, misalnya puzzle dan balok susun. Jenis mainan ini akan membantu merangsang otak anak dan melatih kemampuan berpikir serta ketangkasan Si Kecil. 

Baca juga: Benarkah Kecerdasan Anak Diwarisi dari Ibu?

Meski begitu, sebaiknya hindari memaksakan anak untuk melakukan hal yang kurang ia sukai. Perlu diingat, menjaga kesehatan tubuh dan asupan makanan bernutrisi juga penting untuk membantu perkembangan otak. Kalau anak sakit dan butuh saran dokter, pakai aplikasi Halodoc saja! Hubungi psikolog atau psikiater lewat Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan rekomendasi beli obat agar anak lebih cepat sembuh. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:

Parents. Diakses pada 2020. Your Guide to Age-Appropriate Toys.

Web MD. Diakses pada 2020. How to Raise a Smart Baby.