3 Jenis Obat Pneumonia Berdasarkan Penyebabnya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 April 2021
3 Jenis Obat Pneumonia Berdasarkan Penyebabnya3 Jenis Obat Pneumonia Berdasarkan Penyebabnya

Halodoc, Jakarta - Bagi kamu yang masih memandang remeh penyakit pneumonia rasanya perlu harap-harap cemas. Pasalnya, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia menyumbang 5 persen dari semua kematian anak di bawah 5 tahun. Pada 2017 penyakit ini menewaskan sekitar 800 ribu anak-anak. Cukup mengkhawatirkan bukan?

Pneumonia adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada paru-paru akibat infeksi. Seseorang yang mengalami penyakit ini bisa mengalami beragam gejala, tapi umumnya berupa batuk berdahak, demam, dan sesak napas.

Meskipun dapat menimbulkan kematian, pneumonia adalah penyakit yang dapat disembuhkan. Terdapat beragam cara mengatasi penyakit ini, salah satunya melalui konsumsi obat-obatan. Nah, berikut jenis-jenis obat pneumonia berdasarkan penyebabnya. 

Baca juga: Benarkah Atelektasis Bisa Mengakibatkan Pneumonia?

1. Obat Atibiotik

Pneumonia adalah penyakit yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Andaikan pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka dokter akan memberikan terapi antibiotik untuk mengatasi kondisi tersebut. Menurut American Lung Association, pengidapnya harus untuk menghabiskan antibiotik sampai habis, meski dirinya mulai merasa lebih baik dalam beberapa hari. 

Pasalnya, bila pengidapnya berhenti mengonsumsi antibiotik, maka dirinya berisiko terkena infeksi kembali. Bahkan, bisa meningkatkan kemungkinan kuman kebal terhadap pengobatan di masa mendatang.

2. Obat Antivirus

Selain bakteri, pneumonia adalah penyakit yang juga dapat disebabkan oleh infeksi virus. Hal yang perlu ditegaskan, antibiotik tak akan bekerja pada pneumonia jenis ini.

Oleh sebab itu, bila seseorang yang mengidap pneumonia akibat infeksi virus, maka dokter akan meresepkan obat antivirus untuk mengobatinya. Namun, menurut American Lung Association dalam beberapa kasus pneumonia jenis ini bisa diatasi dengan manajemen gejala dan memperbanyak istirahat, tanpa pemberian obat. 

3. Obat Antijamur

Pneumonia juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Ada beragam jamur yang bisa menjadi biang keladinya, contohnya Cryptococcus, Coccidioides, dan Histoplasma. Seseorang dapat mengalami pneumonia jenis ini bila menghirup spora jamur dalam jumlah yang banyak. Nah, untuk mengatasi pneumonia akibat jamur, dokter akan memberikan obat antijamur untuk melawan infeksi tersebut.

Dengan kata lain, pneumonia adalah penyakit yang dapat diatasi dengan beberapa jenis obat. Pengobatannya diberikan sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi pasien.

Di samping itu, selain tiga obat-obatan di atas dokter juga mungkin akan memberikan obat antipiretik atau analgetik untuk meredakan demam dan nyeri, serta obat batuk untuk meredakan batuk. 

Baca juga: Bergaya tapi Berbahaya, Vape bisa Sebabkan Chemical Pneumonia

Cara Mengatasi Gejala Pneumonia

Pada kebanyakan kasus, pneumonia menyebabkan demam dan batuk-batuk pada pengidapnya. Nah, untungnya terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala pneumonia berupa demam dan batuk di rumah. Berikut langkah-langkahnya:

  • Kendalikan demam dengan aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID, seperti ibuprofen atau naproxen), atau asetaminofen. Jangan sekali-kali memberikan aspirin kepada anak-anak.
  • Minum banyak cairan untuk membantu melonggarkan sekresi dan mengeluarkan dahak.
  • Jangan minum obat batuk tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Batuk adalah salah satu cara tubuh bekerja untuk menghilangkan infeksi. Jika batuk membuatmu sulit beristirahat, tanyakan kepada dokter tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk meredakannya.
  • Minumlah minuman hangat, mandi air hangat, dan gunakan pelembab udara untuk membantu membuka saluran udara dan melancarkan pernapasan. 
  • Jauhi asap agar paru-paru cepat sembuh. Asap di sini termasuk merokok, asap rokok pasif, dan asap kayu. Bicaralah dengan dokter jika dirimu seorang perokok, dan sulit untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.
  • Banyaklah beristirahat. Penting untuk tidak melakukan aktivitas sehari-hari secara berlebihan sampai diri benar-benar pulih.

Baca juga: Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Pneumonia Aspirasi

Hal yang perlu diingat, cara-cara di atas tidak efektif, atau gejala pneumonia semakin berkembang, segeralah periksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan? 



Referensi:
American Lung Association. Diakses pada 2021. Lung Health & Diseases. Pneumonia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Pneumonia.
WHO. Diakses pada 2021. Pneumonia

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan