3 Jenis Persalinan dan Plus Minus yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 April 2018
3 Jenis Persalinan dan Plus Minus yang Perlu Diketahui3 Jenis Persalinan dan Plus Minus yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Persalinan adalah suatu momen yang paling membahagiakan sekaligus menakutkan untuk ibu hamil. Peristiwa ini akan menjadi bahan cerita untuk anak kelak, diingat dan didiskusikan tentang bagaimana pengorbanan ibu ketika melakukan persalinan.

Ada beberapa jenis persalinan yang perlu diketahui oleh ibu hamil serta plus-minusnya. Ini bisa jadi bahan pertimbangan ibu sebelum memutuskan untuk menentukan jalan persalinan mana yang akan dipilih. Tentunya, setelah diskusi dengan dokter terlebih dahulu, ya.(Baca juga: Akibat Ibu Hamil Tidak Makan Teratur)

Kalau ibu ingin tahu lebih banyak mengenai jenis-jenis persalinan dan bagimana tips menjaga agar kandungan kuat sehingga anak dapat lahir dengan sehat, ibu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

  1. Persalinan Normal

Persalinan normal adalah jenis persalinan yang paling natural dimana bayi keluar melalui organ intim ibu. Jenis persalinan inilah yang paling disarankan secara kesehatan dan emosional. Proses penyembuhan yang cepat dan minim risiko kesehatan. Untuk bisa melakukan persalinan normal ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dulu.

Beberapa di antaranya adalah kondisi kesehatan bayi yang mendukung untuk persalinan normal, berat badan bayi yang berkisar 2,5-4 kilogram, posisi tali pusar dan ukuran panggul apakah cukup lebar untuk jalan keluar bayi. Alasan kenapa persalinan normal menjadi idaman salah satunya karena ibu bisa hamil tanpa perlu mengkhawatirkan jarak kehamilan sebelumnya. Bayi yang terlahir normal juga lebih memiliki daya tahan atau kekebalan lebih baik ketimbang bayi yang lahir secara Caesar.

  1. Caesar

Proses persalinan melalui jalan operasi membuat ibu harus tinggal lebih lama di rumah sakit untuk pemulihan. Belum lagi luka akibat operasi yang membuat ibu harus lebih berhati-hati dalam beraktivitas supaya jahitannya tidak terbuka. Namun, di balik kekhawatiran yang bisa jadi mengiringi persalinan secara Caesar, ada beberapa hal positif dari persalinan Caesar seperti minimnya kerusakan jaringan otot Miss V ibu. Tetapi memang, Caesar menjadi pilihan ketika bayi di dalam kandungan memiliki berat lebih dari 4 kilogram, sehingga sulit untuk melewati jalan lahir normal.

  1. Persalinan yang Dibantu Alat

Pada umumnya persalinan normal dilakukan dengan cara ibu mengejan sehingga anak keluar melalui upaya ibu. Tetapi ada masa dimaa dibutuhkan alat untuk membantu bayi keluar karena ibu tidak memiliki kekuatan lagi untuk mengejan. Sehingga penggunaan vakum menjadi cara supaya bayi bisa kelur.

Pengisapan dilakukan dengan cara menempelkan vakum ke kepala bayi dan bayi dikeluarkan dengan cara diisap. Namun, untuk persalinan jenis ini bisa memiliki beberapa dampak yang tidak mengenakkan salah satunya adalah kepala bayi bisa menjadi lonjong, kulit kepala bayi yang lecet bahkan sampai pendarahan pada otak bayi.

Pada akhinya selalu ada positif dan negatif dalam setiap jenis persalinan dan selalu ada risiko dalam setiap persalinan yang akan dijalani. Makanya perlu ada kontrol dan pemeriksaan rutin untuk mengetahui perkembangan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan. Sehingga bisa merencanakan jenis persalinan yang akan dijalani serta tahu lebih dalam mengenai risiko kehamilan yang terjadi dalam upaya menentukan langkah apa yang dijalani ketika ternyata ada masalah kesehatan yang dihadapi.





Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan