3 Langkah yang Dilakukan untuk Penyembuhan Delusi Cotard

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Oktober 2022

“Delusi cotard adalah gangguan yang menyebabkan seseorang merasa dirinya sudah mati. Untuk mengatasinya, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, termasuk konsumsi obat dan terapi.”

3 Langkah yang Dilakukan untuk Penyembuhan Delusi Cotard3 Langkah yang Dilakukan untuk Penyembuhan Delusi Cotard

Halodoc, Jakarta – Ada banyak macam dari delusi yang bisa terjadi, salah satunya adalah delusi cotard. Gangguan ini menyebabkan seseorang merasa dirinya sedang sekarat atau bahkan sudah mati. Masalah ini umumnya terjadi bersamaan dengan berbagai macam gangguan mental lain, salah satunya depresi berat.

Delusi cotard dapat menimbulkan banyak masalah jika tidak mendapatkan pengobatan. Salah satu komplikasi yang bisa terjadi adalah berhentinya seseorang untuk makan dan minum, sebab dirinya merasa sudah mati, sehingga tidak membutuhkan nutrisi lagi.

Kalau sudah begini, seseorang yang mengalami kondisi ini perlu mendapatkan tindakan pengobatan segera. Jika tidak, dirinya benar-benar kehilangan nyawa akibat kelaparan karena tidak mengonsumsi apa pun.

Cara Efektif untuk Menyembuhkan Delusi Cotard

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi delusi cotard, yaitu:

1. Melakukan Diagnosis

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan diagnosis terhadap faktor risiko dan kemungkinan penyebabnya. Dengan begitu, langkah pengobatan yang tepat bisa ditentukan dengan benar.

2. Konsumsi Obat-obatan

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi delusi cotard, yaitu konsumsi obat-obatan. Beberapa obat yang umum diberikan adalah antidepresan, antipsikotik, dan penstabil suasana hati.

Pemberian obat sendiri berdasarkan kondisi yang mendasarinya, dengan obat tunggal atau kombinasi. Kondisi ini rentan terjadi pada pengidap gangguan bipolar, sehingga obat penstabil suasana hati dapat memberikan manfaat yang besar.

3. Terapi ECT

Metode pengobatan delusi cotard yang perlu dilakukan lainnya adalah terapi electroconvulsive (ECT). Kombinasi terapi ini dengan konsumsi obat-obatan lebih efektif dalam atasi gangguan delusi ini. Tindakan terapi ECT melibatkan penempatan elektroda di kepala, lalu memberikan impuls kecil.

Tindakan ini memiliki tujuan untuk mengubah kimia yang ada di dalam otak. Gejala yang timbul saat seseorang mengalami delusi cotard bisa dapat lebih mudah untuk diatasi. Namun, beberapa kasus dari terapi ini dapat membuat seseorang kehilangan ingatan.

Untuk efek samping ringan dari tindakan terapi ini adalah kebingungan, mual, hingga nyeri tubuh atau otot. Untuk menurunkan risiko dari efek samping ini, pastikan untuk melakukan pengobatan sesuai urutannya, yaitu mengonsumsi obat resep terlebih dahulu, baru melakukan terapi ECT dan/atau psikoterapi.

Seseorang yang mengalami kondisi ini dapat sembuh saat mendapatkan perawatan yang tepat. Namun jika tidak mendapatkan pengobatan, seseorang bisa kehilangan nyawa karena kelaparan. Pengidapnya juga memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, sehingga perlu diawasi.

Saat tindakan pengobatan sudah rutin dilakukan, metode yang tepat pada akhirnya bisa ditemukan dengan baik. Namun, bukan berarti masalah ini bisa benar-benar sembuh, ada baiknya tetap mengonsumsi obat-obatan dan melakukan terapi, hingga psikolog atau psikiater menyatakan seseorang benar-benar sembuh.

Itulah beberapa langkah pengobatan dari delusi cotard yang perlu dilakukan secara berurutan. Jangan melewatkan urutan yang ada untuk menghindari risiko dari efek sampingnya. Pastikan untuk menghubungi ahli medis jika merasa pengobatan yang dilakukan tidak kunjung membuat kondisi ini membaik.

Kamu juga bisa, lho, melakukan pemesanan untuk pemeriksaan kondisi kesehatan mental di beberapa rumah sakit dan klinik rekanan Halodoc, melalui fitur janji medis. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Makanya, unduh aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
Med India. Diakses pada 2022. Walking Corpse Syndrome: Symptoms, Signs, Diagnosis & Treatment.
Universitas Airlangga Journal. Diakses pada 2022. Cotard Syndrome.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan