3 Pemeriksaan Laboratorium untuk Mendiagnosis Penyakit Demam

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 April 2023
3 Pemeriksaan Laboratorium untuk Mendiagnosis Penyakit Demam3 Pemeriksaan Laboratorium untuk Mendiagnosis Penyakit Demam

Halodoc, Jakarta - Demam adalah terjadinya kenaikan sementara pada suhu tubuh seseorang, sering kali disebabkan oleh suatu penyakit. Demam adalah tanda bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi di tubuh kamu.

Untuk orang dewasa, demam mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi biasanya tidak memprihatinkan kecuali jika mencapai 39,4 derajat celcius atau lebih tinggi. Untuk bayi dan balita, suhu yang sedikit lebih tinggi dapat mengindikasikan infeksi serius.

Demam biasanya hilang dalam beberapa hari. Sejumlah obat bebas dapat menurunkan demam yang terjadi, tetapi terkadang lebih baik tidak diobati. Demam tampaknya memainkan peran penting dalam membantu tubuh kamu untuk melawan sejumlah infeksi.

Baca Juga : Ketahui Tes Bakteriologi untuk Diagnosis Penyakit

Cara Mengukur Suhu

Untuk memeriksa suhu kamu atau anak, kamu dapat menggunakan beberapa jenis termometer, termasuk termometer oral, dubur, telinga, dan dahi. Meskipun ini bukan cara yang paling akurat untuk mengukur suhu, kamu dapat menggunakan termometer oral untuk mengukur suhu melalui ketiak :

  • Tempatkan termometer di ketiak dan silangkan lengan kamu atau lengan anak ibu di atas dada.
  • Tunggu empat hingga lima menit dan suhu ketiak akan sedikit lebih rendah dari suhu oral.
  • Jika kamu bertemu dengan dokter, ucapkan angka yang sebenarnya pada termometer yang telah dilakukan untuk mengukur suhu tubuh kamu.

Gunakan termometer dubur untuk bayi:

  • Tempatkan setetes petroleum jelly di ujung termometer.
  • Baringkan bayi kamu di atas perutnya.
  • Masukkan dengan hati-hati ujung tersebut sekitar 1,5 hingga 2,5 sentimeter ke dalam rektum bayi.
  • Pegang termometer tersebut dan bayi ibu agar diam selama tiga menit.
  • Jangan lepaskan termometer saat berada di dalam bayi ibu. Jika bayi tersebut menggeliat, termometer bisa masuk lebih dalam dan menyebabkan cedera.

Baca Juga : Begini Hasil Tes Pemeriksaan dari Tes Mikrobiologi

Pemeriksaan Laboratorium untuk Diagnosis Penyakit Demam

Penyakit demam yang terjadi dapat menjadi gejala dari gangguan yang lebih serius. Maka dari itu, pemeriksaan lab sangat penting untuk mengetahui hal yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit demam tersebut. Hal tersebut agar dapat menghindari gangguan yang mungkin berbahaya. Berikut adalah beberapa pemeriksaan lab yang dilakukan untuk diagnosis penyakit demam:

Tes Urine

Salah satu pemeriksaan lab yang umum dilakukan untuk mendiagnosis penyakit demam yang terjadi adalah dengan melakukan tes urine. Cara ini dilakukan dengan melihat warna, konsentrasi, dan kandungan dari urin yang dihasilkan. Pemeriksaan ini untuk memastikan gangguan yang membuat seseorang mengalami demam dan juga memantau kondisi kesehatan seseorang.

Tes Darah

Pemeriksaan lab lainnya untuk mendiagnosis gangguan yang menimbulkan demam adalah dengan tes darah. Tes ini mempunyai fungsi untuk mengetahui jumlah komponen dari darah pada seseorang. Jika penilaian dari tes ini di luar angka normal, berarti terdapat masalah yang lebih besar sehingga tubuh mengalami demam.

Tes Panel Metabolisme

Tes panel metabolisme juga merupakan salah satu pemeriksaan lab yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit demam yang terjadi. Hal ini memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi tubuh terkait dengan metabolisme, seperti ginjal dan hati. Beberapa pemeriksaan yang terkait dengan hal ini adalah kadar gula, protein, kalsium, elektrolit, ginjal, dan hati.

Baca Juga : 3 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis ISPA

Itulah beberapa pemeriksaan lab yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit demam yang terjadi. Kamu dapat membuat janji temu untuk pemeriksaan di rumah sakit melalui Halodoc atau lakukan cek demam langsung di rumah melalui layanan Halodoc Home Lab✔️ tersedia di Jabodetabek dan Surabaya.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan