3 Tes yang Dilakukan untuk Deteksi Ankylosing Spondylitis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Juli 2020
3 Tes yang Dilakukan untuk Deteksi Ankylosing Spondylitis3 Tes yang Dilakukan untuk Deteksi Ankylosing Spondylitis

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mendengar mengenai penyakit ankylosing spondylitis? Ankylosing spondylitis terjadi ketika ada gangguan pada area tulang belakang ketika ruas tulang belakang mengalami peradangan kronis. Hal ini menyebabkan tertutupnya celah antar ruas tulang belakang. Jangan sepelekan kondisi ini karena bisa menyebabkan perubahan postur tubuh pada pengidapnya.

Baca juga: Waspada, Ankylosing Spondylitis Bisa Sebabkan Kerusakan Tulang Belakang

Umumnya, gejala awal mungkin tidak dirasakan oleh pengidapnya. Penyakit ini berkembang secara lambat, sehingga menimbulkan gejala ketika ankylosing spondylitis masuk ke dalam tahap yang cukup parah. Diperlukan tes pemeriksaan apabila kamu mengalami gejala yang menandakan ankylosing spondylitis

Kenali Gejala Ankylosing Spondylitis

Adanya kelainan gen HLA B27 disebut menjadi faktor penyebab seseorang mengalami ankylosing spondylitis. Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang meningkatkan risiko seseorang rentan alami ankylosing spondylitis, seperti berjenis kelamin pria, usia remaja atau sudah memasuki usia 30 tahun, dan memiliki riwayat keluarga dengan ankylosing spondylitis.

Gejala penyakit ankylosing spondylitis memiliki tahapan perkembangan yang cukup lama. Perkembangan penyakit ini bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga tahunan. Inilah penyebab pengidap ankylosing spondylitis tidak mengalami gejala awal penyakit ini muncul dalam tubuhnya. 

Melansir Mayo Clinic, ankylosing spondylitis ditandai dengan rasa nyeri dan kaku pada bagian leher dalam jangka waktu yang cukup lama, khususnya pada pagi hari dan saat pengidap tidak melakukan aktivitas apapun. Jika tidak diatasi dengan baik, maka bisa menyebabkan perubahan postur tubuh pada pengidap, seperti postur tubuh bungkuk.

Gejala yang berkembang juga akan disertai demam, mudah lelah, nyeri lutut, peradangan pada jari, kulit kemerahan, kesulitan bernapas, dan diare. Jika kamu mengalami beberapa tanda tersebut, jangan ragu untuk download aplikasi Halodoc dan tanya langsung dengan dokter mengenai gejala yang kamu alami. Tidak hanya itu, kamu juga dapat mencari rumah sakit terdekat dan segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan kamu.

Baca juga: Seberapa Efektif Fisioterapi untuk Tangani Ankylosing Spondylitis?

Lakukan Pemeriksaan untuk Mendeteksi Ankylosing Spondylitis

Melansir National Health Service UK, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan ankylosing spondylitis, seperti pemeriksaan fisik yang meliputi gejala yang dirasakan dan berapa lama pengidap mengalami gejala.

Selain itu, pengidap ankylosing spondylitis juga melakukan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti:

  1. Pemeriksaan darah untuk memastikan adanya peradangan atau infeksi dalam tubuh.
  2. Tes pencitraan atau pemindaian juga bisa dilakukan untuk memastikan ankylosing spondylitis.
  3. Pemeriksaan tulang belakang dapat dilakukan dengan menggunakan foto rontgen, CT Scan, dan MRI.
  4. Pemeriksaan genetik dilakukan untuk memastikan apakah pengidap memiliki gen HLA B27 yang menyebabkan seseorang mengalami ankylosing spondylitis.

Itulah beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi ankylosing spondylitis. Pemeriksaan ini akan membuat tim medis lebih mudah melakukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi ankylosing spondylitis. 

Kondisi ini tidak dapat ditangani secara khusus. Perawatan dan pengobatan dilakukan untuk menurunkan gejala yang dialami oleh pengidap ankylosing spondylitis. Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan, seperti fisioterapi, penggunaan jenis obat-obatan, dan tindakan operasi. Sebaiknya selalu rutin melakukan perawatan agar pengidap ankylosing mampu menurunkan rasa nyeri yang dialami dan membuat kualitas hidup pengidap ankylosing spondylitis menjadi lebih berkualitas. 

Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Spondylosis

Melakukan gaya hidup sehat dengan menghindari pengonsumsian alkohol dapat membuat tulang kamu semakin sehat. Melansir Everyday Health, pengonsumsian alkohol dapat menyebabkan tulang menjadi sangat rapuh dan kamu semakin berisiko alami gangguan pada tulang, seperti ankylosing spondylitis atau osteoporosis.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Ankylosing Spondylitis
Everyday Health. Diakses pada 2020. 10 Ways to Prevent Long Term Joint Damage from Ankylosing Spondylitis
National Service UK. Diakses pada 2020. Ankylosing Spondylitis


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan