3 Tindakan untuk Mencegah Kernikterus pada Bayi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Juni 2020
3 Tindakan untuk Mencegah Kernikterus pada Bayi3 Tindakan untuk Mencegah Kernikterus pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Kelebihan kadar bilirubin dalam tubuh bayi setelah dilahirkan menyebabkan bayi rentan mengalami penyakit kuning. Hal ini menjadi salah satu kondisi yang cukup normal dialami dan dapat diatasi dengan beberapa perawatan mandiri di rumah. Namun, kondisi ini tetap perlu ibu perhatikan dengan cermat agar tidak menimbulkan gangguan lain pada kesehatan bayi.

Baca juga: Kernikterus pada Bayi Bisa Sebabkan Cerebral Palsy

Penyakit kuning yang tidak diatasi meningkatkan risiko penyakit kernikterus pada bayi. Kernikterus terjadi ketika kadar bilirubin yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan penumpukan pada bagian otak dan menyebabkan kerusakan pada otak. Sebaiknya ibu mengetahui cara pencegahan agar bayi terhindar dari kernikterus.

Kenali Gejala Kernikterus pada Bayi

Penyakit kernikterus adalah kondisi yang sangat jarang terjadi pada bayi. Meskipun begitu, tidak ada salahnya ibu ketahui lebih banyak mengenai kernikterus agar penyakit ini dapat diatasi dan bayi segera mendapatkan pertolongan medis untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi akibat kernikterus, salah satunya adalah cerebral palsy.

Tentunya gejala awal dari penyakit kernikterus adalah penyakit kuning. Bilirubin sebenarnya sudah ada dalam tubuh bayi sejak dalam kandungan. Namun, pembuangan akan terjadi secara otomatis melalui plasenta dan diproses pada hati dan dibuang melalui urine maupun feses saat bayi dilahirkan. Namun, organ hati yang belum menjalankan fungsinya dengan optimal menyebabkan kelebihan bilirubin menumpuk pada beberapa organ tubuh, termasuk otak.

Melansir National Organization for Rare Disorders, bayi pengidap kernikterus umumnya mengalami beberapa tanda lain seperti bayi mengalami demam, gerakan mata yang tidak normal yang menyebabkan bayi tidak dapat melihat ke atas, kaku pada seluruh tubuh, bayi mengalami gangguan pergerakan, tidak mau menyusu, mudah mengantuk, dan lemas. Pada kasus yang parah, bayi bisa mengalami kejang akibat penyakit kernikterus.

Baca juga: Ketahui Penyebab Terjadinya Kernikterus pada Bayi

Lakukan Pencegahan Kernikterus

Jangan khawatir, penyakit kernikterus menjadi penyakit yang dapat dicegah dengan beberapa hal berikut ini:

1. Berikan Asupan Cairan yang Cukup pada Bayi

Jika bayi terlahir dengan penyakit kuning, sebaiknya ibu perbanyak berikan asupan cairan pada bayi. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan kelebihan kadar bilirubin dalam darah melalui urine maupun feses bayi. Asupan cairan dapat berupa ASI maupun susu formula sesuai dengan yang dikonsumsi oleh bayi. Hindari memberikan air putih pada bayi yang baru dilahirkan.

2. Lakukan Pemeriksaan Rutin saat Kehamilan

Selama masa kehamilan, sebaiknya ibu lakukan pemeriksaan rutin pada dokter kandungan untuk menghindari berbagai gangguan kehamilan yang menyebabkan bayi lahir prematur. Melansir Medical News Today, kelahiran prematur menjadi salah satu faktor risiko bayi mengalami kernikterus.

3. Segera Atasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi

Pencegahan lain yang bisa ibu lakukan dengan mengatasi penyakit kuning yang dialami bayi dengan segera. Melansir National Health Service UK, sebaiknya ibu lakukan pemeriksaan darah ketika penyakit kuning yang dialami bayi lebih dari 2 minggu. Hal ini menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mencegah kernikterus.

Baca juga: Awas, Bayi Kuning Bisa Sebabkan Kerusakan Otak

Itulah cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah kernikterus pada bayi. Perhatikan selalu kesehatan bayi yang baru dilahirkan dengan aktif bertanya pada dokter. Menghubungi dokter kini bisa lebih mudah dengan aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Newborn Jaundice
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is Kernicterus and What Are The Symptom?
National Organization for Rare Disorders. Diakses pada 2020. Kernicterus

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan