3 Tips Berolahraga di Bulan Ramadan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Mei 2017
3 Tips Berolahraga di Bulan Ramadan3 Tips Berolahraga di Bulan Ramadan

Halodoc, Jakarta – Jika kamu terbiasa berolahraga, tentu akan sulit untuk meninggalkan kebiasaan ini meski tengah menjalankan ibadah puasa. Namun perlu diperhatikan jika berolahraga selama bulan Ramadan ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Kamu harus mempertimbangkan waktu serta kemampuan tubuh kamu sebelum berolahraga. Yuk, simak 3 tips berolahraga di bulan Ramadan ini:

1. Perhatikan Pola Makan
Saat kamu ingin berolahraga di bulan Ramadan, sebaiknya kamu memperhatikan kebiasaan makan terlebih dahulu. Saat berpuasa, pola makan berubah sehingga mempengaruhi kondisi tubuh saat berolahraga.

Saat berbuka puasa sebaiknya menghindari makan dalam porsi banyak karena tubuh waktu untuk lebih lama untuk mencerna. Selain itu waktu olahraga pun harus menunggu dua sampai tiga jam. Jika berolahraga dalam waktu 30 hingga 60 setelah makan dalam porsi besar dapat mengakibatkan sakit atau kram pada otot.

Sedangkan pada saat sahur, sebaiknya kamu mematuhi aturan puasa untuk makan pada pukul 3-4 pagi. Tidak sedikit yang memilih jam sahur lebih awal, yakni makan pada malam hari dan bangun setelah shubuh. Ini artinya tubuh akan berpuasa selama 13 jam lebih. Akibatnya, jika kamu memilih untuk berolahraga sebelum berbuka puasa tubuh akan terasa pusing dan lemah. Untuk itu, sebaiknya makan dalam porsi cukup dan tidak melewatkan makan sahur.

2. Intensitas Latihan
Saat memutuskan untuk tetap berolahraga meski tengah menjalani ibadah puasa. Kamu mesti pandai memilih jenis latihan yang tepat agar olahraga tidak mengganggu ibadah puasa. Saat berpuasa, asupan makanan berkurang sehingga tubuh perlu adaptasi. Oleh karena itu, saat berpuasa sebaiknya kamu mempertimbangkan intensitas latihan yang tepat bagi tubuh.

Sebenarnya aktivitas olahraga apapun yang dijalankan pada bulan puasa, asalkan dapat membuat jantung mencapai zona aerobik maka itu akan bermanfaat bagi tubuh. Untuk itu, sebaiknya memilih jenis olahraga yang masuk kategori sedang (low impact). Umumnya jenis olahraga ini adalah yang bukan jenis kompetitif sehingga tidak membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Selain itu, olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan turunnya kadar gula darah secara drastis yang tidak baik bagi tubuh.

3. Pilih Olahraga yang Tepat
Ada beberapa jenis olahraga yang bisa dijadikan alternatif pilihan bagi kamu yang berpuasa. Jenis olahraha ini termasuk low impact sehingga tidak membuat kamu kelelahan secara drastis. Beberapa jenis olahraga yang bisa kamu pilih dan masuk kategori low impact adalah jalan cepat (brisk walking),  jogging (treadmill ringan), bersepeda, bowling, dan yoga.

Waktu yang paling tepat untuk berolahraga saat berpuasa adalah menjelang berbuka puasa, setelah sahur, dan setelah shubuh. Pada waktu-waktu ini, tubuh baru dan akan menerima asupan makanan sehingga kondisi menjadi lebih prima.

Berolahraga di bulan puasa dapat memberikan banyak manfaat untuk kamu. Berolahraga di bulan Ramadan dapat menyeimbangkan dan menjaga kebugaran tubuh meskipun kamu tengah menjalani ibadah puasa. Untuk itu, pilih jenis olahraga yang tepat sesuai kemampuan kamu, ya!.


Nah, jika kamu butuh saran dari dokter untuk menjaga kesehatan tubuh kamu dan keluarga, tak usah ragu untuk menghubungi dokter. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter melalui pilihan metode komunikasi berupa Chat, Video Call, dan Voice Call. Selain itu, kamu juga bisa membeli kebutuhan medis yang kamu butuhkan melalui Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan