3 Tips Memilih Inhaler yang Tepat untuk Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Maret 2021
3 Tips Memilih Inhaler yang Tepat untuk Anak3 Tips Memilih Inhaler yang Tepat untuk Anak

Halodoc, Jakarta - Inhaler adalah alat untuk pengobatan asma. Alat ini bisa digunakan oleh pengidap asma berusia dewasa maupun anak-anak. Inhaler digunakan sebagai pengontrol pada waktu tertentu (sesuai anjuran dokter) dan untuk mengenali gejala awal serangan asam yang menandakan inhaler perlu digunakan sebagai penyelamat serta menghentikan mengi. 

Perlu diketahui, tidak semua obat-obatan yang diresepkan untuk orang dewasa pengidap asma bisa digunakan untuk anak-anak. Beberapa pengobatan hanya sesuai untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas dan bukan untuk anak kecil. Jika ayah dan ibu memiliki anak pengidap asma, dokter akan menentukan inhaler asma seperti apa yang tepat berdasarkan usia dan tingkat keparahan asma anak. 

Baca juga: Napas Sesak Saat Puasa, Pertanda Asma?

Cara Memilih Inhaler yang Tepat untuk Anak

Sebagai orangtua, tentu membutuhkan informasi tentang obat-obatan yang diresepkan pada Si Kecil, cara penggunaan yang tepat dan alternatif yang diperlukan dalam pengobatan. Tambahan alat bisa saja diperlukan, seperti inhaler yang lebih sesuai dengan anak. 

Penting untuk memastikan bahwa fitur-fitur pada sebuah inhaler berkontribusi membuat Si Kecil merasa nyaman saat menggunakannya. Berikut ini cara memilih inhaler yang tepat untuk anak, yaitu: 

1.Jenis Inhaler

Terdapat dua jenis inhaler untuk asma, yaitu metered dose inhaler (MDI) dan dry powdered inhaler (DPI). Jenis MDI terdiri dari tabung berisi obat cair yang ditekan ke corong plastik untuk dihirup. Alat ini memiliki pengukur untuk mencegah dosis obat yang dikeluarkan terlalu banyak.

Ada juga yang dilengkapi spacer, yaitu alat tambahan untuk memperlancar laju obat hingga mencapai ke paru-paru. Fungsinya untuk memberikan jarak dengan mulut, sehingga tidak langsung menyemprotkan ke dalam mulut. Umumnya, inhaler MDI tanpa spacer hanya mencapai ke area belakang tenggorokan saja, tidak mencapai ke area saluran napas di bawahnya. 

Sementara itu, inhaler DPI digunakan dengan cara dihirup dengan cepat dan kuat. Inhaler tipe ini juga menggunakan obat berbentuk bubuk kering. Inhaler ini bisa dipilih untuk anak yang usianya lebih besar, yang mampu menarik napas dalam. Jika diberikan pada anak yang berusia terlalu kecil, kemungkinan ia tidak menarik napas saat menggunakannya, melainkan meniupnya.

Baca juga: Viral Anak Obesitas Meninggal Karena Asma, Ini Penjelasan Medisnya

2.Sesuaikan dengan Usia Anak

Pemilihan inhaler harus disesuaikan dengan usia anak. Bagi anak di bawah usia 5 tahun yang mengidap asma kronis, inhaler jenis MDI bisa jadi pilihan. Namun, saat digunakan lengkapi dengan sistem pengatur jarak dan sungkup oksigen supaya lebih mudah. Ajarkan dan latih anak untuk menggunakan inhaler dan perangkat spacer dengan benar. 

Sementara jika anak berusia 5 tahun ke atas, bisa menggunakan inhaler MDI maupun DPI. Sesuaikan dengan keinginan dan kemampuan anak dalam menggunakan inhaler.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dihindari Pengidap Asma

3.Minta Persetujuan Dokter

Sebelum menentukan pilihan pada jenis inhaler tertentu, jangan lupa untuk mendiskusikan terlebih dulu dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan memberikan rekomendasi inhaler yang cocok untuk Si Kecil. Dokter juga memberikan arahan dosis obat, cara menggunakan inhaler, dan perawatannya. 

Selain cermat dalam memilih inhaler untuk Si Kecil, masa penggunaan inhaler juga harus sesuai dengan anjuran dokter. Jika asma membaik dan pengobatan inhaler dihentikan secara sepihak, maka asma bisa kembali dan menjadi lebih buruk. 

Pastikan ayah dan ibu menghentikan pengobatan untuk anak jika dokter sudah merekomendasikannya. Jangan lupa untuk selalu memeriksakan kesehatan anak dengan rutin ke dokter. Ayah dan ibu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc agar lebih praktis. 

Referensi:

Verywell Health. Diakses pada 2021. Asthma Inhalers for Kids
Guidelines. Diakses pada 2021. Device selection in children and adults

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan