4 Asupan yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Oktober 2018
4 Asupan yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui4 Asupan yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui

Halodoc, Jakarta – Studi menunjukkan kualitas makanan yang dikonsumsi selama ibu menyusui berpengaruh terhadap kualitas ASI. Selama menyusui, tubuh ibu mengambil zat gizi yang diperlukan tubuh untuk memproduksi ASI.

Jika asupan gizi kurang untuk memproduksi ASI, maka tubuh mengambil zat cadangan dalam tubuh untuk menggantikannya. Apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus, ibu menyusui rentan mengalami kekurangan gizi.

Apakah Ada Asupan yang Perlu Dihindari Selama Menyusui?

Tentu ada. Meskipun pengaruh asupan gizi ibu terhadap kualitas ASI berbeda-beda, ibu perlu memerhatikan asupan gizi agar kebutuhan zat gizi ibu dan bayi terpenuhi selama menyusui. Ibu bisa mengonsumsi semua jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan bayinya, namun ada beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari selama ibu menyusui. Apa saja?

1. Minuman Berkafein

Minuman berkafein misalnya kopi, teh, dan cokelat. Kafein adalah zat yang mudah diserap oleh usus, tetapi membutuhkan waktu yang lama (sekitar 5 – 6 jam) untuk dibuang melalui urine. Sedangkan, bayi membutuhkan waktu hingga 14 jam untuk mengeluarkan kafein dalam tubuhnya. Hal ini yang membuat kafein perlu dihindari selama ibu menyusui karena bisa memengaruhi kualitas tidur Si Kecil.

2. Minuman Bersoda dan Alkohol

Ibu menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minuman bersoda dan alkohol. Alkohol bisa berdampak negatif terhadap perkembangan saraf dan otak Si Kecil. Sedangkan, minuman bersoda bisa menimbulkan gas yang membuat perut ibu dan Si Kecil menjadi tidak nyaman.

3. Ikan Bermerkuri Tinggi

Ikan sebenarnya baik dikonsumsi selama menyusui karena ikan atau makanan laut lainnya adalah sumber protein dan asam lemak omega-3. Selain itu, mengonsumsi ikan selama menyusui bisa membantu memenuhi asupan vitamin D, menyehatkan jantung, mencegah depresi, dan membantu mengoptimalkan perkembangan otak Si Kecil. Meski begitu, ada beberapa jenis ikan yang perlu dihindari selama ibu menyusui, terutama ikan yang bermerkuri tinggi, seperti ikan makarel raja, ikan todak, dan ikan tilefish. Ikan bermerkuri tinggi bisa mengkontaminasi ASI dan memengaruhi perkembangan otak Si Kecil.

4. Makanan yang Memicu Alergi

Setiap orang memiliki makanan pemicu alergi yang berbeda-beda. Ada yang alergi terhadap telur, kacang, jagung, susu hingga cokelat. Jika ibu memiliki alergi pada makanan tertentu, sebaiknya hindari makanan tersebut selama ibu menyusui. Pada beberapa kasus, makanan pemicu alergi bisa menyebabkan gejala alergi pada Si Kecil, seperti ruam kemerahan dan gatal-gatal pada tubuhnya.

Lantas, Nutrisi Apa yang Dibutuhkan Selama Menyusui?

Selama ibu menyusui, ada beberapa nutrisi yang harus dipenuhi untuk menunjang tumbuh kembang bayi yang optimal. Nutrisi tersebut antara lain:

  • Protein. Nutrisi ini bisa didapat dari daging, ayam, ikan, makanan laut, telur, susu, dan yogurt.
  • Lemak. Nutrisi ini bisa didapat dari ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, dan kacang-kacangan
  • Zat besi. Nutrisi ini bisa didapat dari daging, ayam, ikan, makanan laut, kuning telur, dan sayuran hijau.
  • Kalsium. Nutrisi ini bisa didapat dari susu, produk susu (seperti keju dan yoghurt) dan sayuran hijau.
  • Vitamin. Yaitu vitamin C (seperti tomat, jeruk, mangga, kiwi, kol, dan jambu biji) dan vitamin E (seperti kacang almond, bayam, asparagus, mangga, alpukat, dan selai kacang).
  • Kalium. Nutrisi ini bisa didapat dari kentang, pisang, jeruk, tomat, bayam, dan kacang almond.
  • Kolin. Nutrisi ini bisa didapat dari ayam, hati sapi, gandum, kembang kol, dan telur.

Itulah beberapa makanan yang perlu dihindari selama menyusui. Kalau ibu punya pertanyaan lain seputar menyusui, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan di mana saja via Chat, Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan