4 Bahaya Kehamilan Sedarah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Mei 2018
4 Bahaya Kehamilan Sedarah4 Bahaya Kehamilan Sedarah

Halodoc, Jakarta – Di era modern dan kekinian sekarang tetap saja masih ada sebagian masyarakat yang memegang teguh nilai-nilai tradisi salah satunya adalah membiarkan pernikahan kerabat. Secara medis ataupun kesehatan terdapat penjelasan bahaya kehamilan sedarah. Menurut penelitian yang dilakukan Born in Bradford, setiap tahun ada 90 kematian bayi yang disebabkan kehamilan sedarah pada komunitas Pakistan di Inggris.

Semakin dekat hubungan kekerabatan, misalnya dari sepupu pertama maka bahaya kehamilan sedarah yang ditimbulkan akan semakin besar. Berikut adalah beberapa risiko dari bahaya kehamilan sedarah yang perlu diketahui. (Baca juga: Ibu Hamil Ngidam Sushi, Bolehkah?)

  1. Risiko Membawa Gen Penyakit yang Sama

Bahaya kehamilan sedarah salah satunya adalah anak dalam kandungan akan membawa gen penyakit yang sama yang diwariskan dari nenek moyang. Satu hal yang sering dianggap sebelah mata adalah ketika kelahiran anak dari keturunan pernikahan sedarah tidak menunjukkan tanda-tanda kalau anak tersebut mengidap penyakit tertentu yang berbahaya. Namun, pada faktanya anak tersebut bisa membawa gen penyakit tertentu yang akan diturunkan pada anaknya di masa akan datang bila dia menikah dengan seseorang yang membawa gen yang sama. Intinya adalah risiko membawa gen suatu penyakit bisa jadi tidak terdeteksi pada keturunan pertama, bisa pada keturunan selanjut-selanjutnya.

Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai bahaya kehamilan sedarah, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan informasi sejelasnya. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor siapapun bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

  1. Cacat Fisik

Bayi yang berasal dari hubungan sedarah memiliki risiko cacat fisik yang dibawa sejak dalam kandungan. Penjelasannya adalah seseorang secara fisik sempurna ataupun normal karena memiliki keberagaman DNA dan karakteristik berbeda yang berasal dari keturunan yang berbeda pula. Pernikahan sedarah ataupun dengan kerabat dekat semakin meminimkan diferensiasi DNA sehingga mempertemukan DNA yang sama sampai membuahkan keturunan yang serupa. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya cacat fisik seperti bibir sumbing, batok kepala yang tidak sempurna, kekerdilan tubuh saat dewasa dan lain-lainnya.

  1. Penyakit Langka

Tidak jarang juga kehamilan sedarah menimbulkan penyakit langka pada anak yang dilahirkan seperti hemophilia, albinisme, keterbelakangan mental termasuk hanya memiliki IQ 25, fibrosis kistis ataupun kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan pada sistem paru-paru, sistem pencernaan maupun organ dalam lainnya. Banyak keluarga yang masih memegang kuat sistem tradisi pernikahan dengan kerabat dekat dengan alasan memperkuat silaturahmi antar keluarga ataupun juga menjaga kemurnian adat yang sudah dilakukan turun-temurun. Ada ketakutan kalau menikah di luar “lingkaran” akan kehilangan nilai tradisinya. Beberapa suku pedalaman di Indonesia masih melakukan pernikahan sedarah (kandung) sedangkan di beberapa komunitas Pakistan, India, Yunani juga mengenal pernikahan sekerabat (sepupu).

  1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Pernikahan sedarah dapat menyebabkan anak yang dikandung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan rawan sakit. Ini tidak lain disebabkan oleh rantai DNA yang tidak variatif. Akibatnya tubuh kesulitan mendeteksi benda asing yang masuk ke dalamnya. Tidak jarang akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah berujung pada kematian di usia yang masih sangat muda.

Beberapa ciri kalau sistem kekebalan tubuh lemah adalah rongga hidung yang terlampau kering, gampang stres akibat sistem kerja hormon yang tidak seimbang, lesu, mudah sakit, gampang terluka dan susah untuk sembuhnya.





Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan