4 Cara Penularan Ebola

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 November 2018
4 Cara Penularan Ebola4 Cara Penularan Ebola

Halodoc, Jakarta – Ebola adalah sebuah penyakit yang terjadi karena adanya infeksi virus. Jika tidak ditangani segera, penyakit ini bisa berakibat fatal, yaitu menyebabkan kematian tidak hanya pada pengidapnya. Sebab, ebola termasuk dalam jenis penyakit menular yang bisa menjangkiti siapa saja.

Penyakit yang pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Kongo ini sempat menjadi perhatian dunia. Pasalnya, pada tahun 2014 organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat ada 18 ribu kasus ebola yang terjadi di Afrika Barat, dengan angka kematian mencapai 30 persen dari seluruh kasus. Meski hingga kini kasus ebola belum ditemukan di Indonesia, tetapi kewaspadaan terhadap penyakit ini tetap harus ditingkatkan.

Salah satu cara menghindari serangan penyakit adalah dengan mengetahui penyebab dan menjauhinya. Mengenali gejala penyakit tersebut juga bisa membantu mempercepat proses pengobatan, sehingga bisa mencegah timbulnya komplikasi atau kondisi yang semakin buruk. Lantas, apa saja yang perlu diketahui seputar penyakit ebola?

Cara Penyebaran Virus Ebola

Ebola adalah penyakit mematikan yang menular. Penularan virus penyebab ebola terjadi melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh orang yang sudah terinfeksi virus. Cairan tubuh yang bisa menjadi sarana penularan virus, yaitu urine, tinja, air liur, ingus, serta air mani. Sementara yang dimaksud dengan kontak langsung adalah saat cairan tubuh dari pengidap ebola menyentuh hidung, mata, mulut, ataupun luka yang terbuka.

Selain melalui cairan tubuh, ada cara lain yang bisa menyebabkan virus ebola menular. Lantas, bagaimana saja cara virus penyebab penyakit ini menular?

1. Kontak Langsung Antar Manusia

Salah satu cara virus ebola menular adalah melalui kontak langsung antar manusia yang sebelumnya sudah terinfeksi dengan manusia yang sebelumnya sehat. Virus ebola bisa menular melalui cairan tubuh, seperti darah, urine, tinja, air liur, ingus, hingga air mani.

Penularan virus bisa terjadi jika cairan tubuh dari orang yang sudah terinfeksi menyentuh langsung bagian hidung, mata, mulut, ataupun luka terbuka pada seseorang. Setelah menginfeksi, biasanya virus ebola membutuhkan waktu untuk menunjukkan gejala.

2. Penularan dari Hewan ke Manusia

Virus ebola juga ditemukan dalam tubuh hewan-hewan tertentu. Kabar buruknya, hewan yang terinfeksi virus penyebab ebola ternyata juga bisa menularkannya pada manusia. Proses ini diduga terjadi melalui cairan tubuh hewan yang sudah terinfeksi, misalnya darah.

Penularan virus ebola bisa terjadi saat seseorang memotong hewan tertentu, yang sudah terinfeksi. Darah dari hewan yang sudah terinfeksi ebola bisa dengan mudah menyebarkan virus ke manusia dan lingkungan sekitarnya.

3. Makanan Tertentu

Virus ebola juga bisa menular dari makanan tertentu, misalnya makanan dari hewan yang sebelumnya sudah terinfeksi virus. Risiko menjadi lebih besar jika kebersihan makanan dan cara memasak yang tidak dilakukan dengan benar.

4. Benda yang sudah Terkontaminasi

Ada yang menyebut bahwa penularan virus ebola juga bisa terjadi melalui benda yang sudah terkontaminasi, misalnya sprei yang pernah kena darah pengidap ebola. Namun, anggapan tersebut masih diperdebatkan dan belum sepenuhnya bisa diterima. Meski ada kemungkinan, tapi risiko penularan virus ebola melalui benda yang terkontaminasi disebut sangat rendah.

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit ebola dan cara pencegahannya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar masalah kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download  Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan