4 Cara Pilih Makanan Terbaik untuk Pengidap Maag

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Maret 2020
4 Cara Pilih Makanan Terbaik untuk Pengidap Maag4 Cara Pilih Makanan Terbaik untuk Pengidap Maag

Halodoc, Jakarta - Sakit maag yang tiba-tiba menyerang memang menyebalkan dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala-gejala yang muncul sering membuat seseorang harus menghentikan semua kegiatan yang sedang dilakukan. Beberapa gejala dari penyakit maag termasuk nyeri ulu hati, sendawa berlebihan, kembung dan mual hingga muntah.

Gejala sering juga dibarengi dengan perasaan penuh di sekitar perut alias begah dan nyeri tak tertahankan. Salah satu cara untuk meredakan atau mencegah gejala maag adalah memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi. Berikut ini tips memilih makanan supaya gejala sakit maag tidak sering menyerang, yaitu:

Baca Juga: 4 Jenis Gangguan Lambung

1. Kurangi Makanan Pedas

Terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas bisa menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. Termasuk memicu penyakit maag, terutama yang disebabkan oleh luka pada lambung. Ini diperjelas oleh The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases bahwa makanan pedas masuk ke dalam daftar makanan yang membuat asam lambung lebih buruk. Maka, sebaiknya pengidap maag dianjurkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang pedas.

Tidak hanya dari cabai, makanan yang kaya akan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa pedas pun sebaiknya dihindari. Sebagai gantinya, pilih makanan yang lebih lembut dan mudah untuk dicerna usus.

2. Jangan Digoreng

Untuk menjaga pencernaan tetap sehat, hindari mengonsumsi makanan yang digoreng. Pasalnya makanan yang diolah dengan minyak akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat dicerna usus. Selain itu makanan yang digoreng biasanya rendah serat dan dapat merangsang kembung serta begah.

Makanan yang digoreng mengandung banyak lemak. Dikutip dari Healthline, makanan yang tinggi lemak dapat memperlambat otot pencernaan bekerja. Makanan penuh lemak memperlambat proses pengosongan lambung. Jadi, biar tetap nyaman tanpa maag, hindari makanan yang digoreng dan makanan berlemak.

3. Terlalu Asam

Sebaiknya hindari pula makanan dan minuman yang memiliki rasa terlalu asam. Seperti buah asam, jeruk, lemon dan minuman bersoda. Apalagi makanan olahan dengan perasa asam, sebab asupan itu benar-benar tidak “ramah” terhadap pencernaan.

Jika gejala maag terasa sangat mengganggu setelah kamu mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu asam, sebaiknya segera periksakan kesehatan ke rumah sakit terdekat. Buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc agar pemeriksaan kamu lebih cepat sesampainya di rumah sakit.

Baca Juga: Sembuhkan Asam Lambung dengan 5 Makanan Ini

4. Alkohol & Kafein

Minuman yang mengandung alkohol bisa berbahaya bagi lapisan lambung dan hati. Asupan ini juga bisa memicu gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya. Dilansir dari Medical News Today, minuman lain yang juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan adalah yang mengandung kafein. Seperti kopi, teh dan minuman bersoda. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kafein bisa memperburuk gangguan pencernaan.

Selain memilih dan mengatur makanan yang sehat, kamu juga harus memerhatikan cara makan untuk menghindari serangan maag. Jika kamu memiliki riwayat sakit maag, hindari makan terlalu cepat. Sebaiknya kunyahlah makanan secara perlahan hingga lumat. Hal ini membantu usus dalam mencerna makanan tersebut.

Baca Juga: Silent Reflux, Diam-Diam tapi Mematikan

Orang dengan sakit maag sebaiknya selalu siap sedia dengan segala kemungkinan “serangan” yang akan terjadi. Kalau butuh saran dokter, gunakan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat, kapan saja dan di mana saja.

 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Foods to Avoid with Acid Reflux/GERD.
The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2020. How can your diet help prevent or relieve GER or GERD?.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to eat and avoid if you have GERD.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan