4 Cara Tepat Mendidik Anak agar Tidak Cengeng

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Februari 2021
4 Cara Tepat Mendidik Anak agar Tidak Cengeng4 Cara Tepat Mendidik Anak agar Tidak Cengeng

Halodoc, Jakarta - Anak yang terus-menerus menangis kerap dilabeli dengan sebutan “cengeng”. Anak dengan karakter tersebut bisa dibilang memiliki perasaan yang sensitif. Jika terus-menerus menangis karena hal sepele, orangtua tentu merasa cemas dan bingung bagaimana harus mengendalikan emosinya. Di sisi lain, anak dengan rasa sensitif tinggi cenderung memiliki empati dan welas asih terhadap orang lain. Untuk mengajarkan anak agar tidak cengeng, ibu perlu mengetahui bagaimana cara membantu Si Kecil mengelola emosinya dengan baik. Begini cara mengajarkan anak agar tidak cengeng:

Baca juga: Normalkah Balita Belajar Jalan dengan Berjinjit?

1. Mendekat Diri pada Anak

Balita berusia 2–4 tahun masih belajar mengenali emosi dalam dirinya. Jika ia sering menangis, hal tersebut menandakan bahwa anak belum mengerti bagaimana cara mengutarakan perasaan. Hal pertama dalam mengajarkan anak agar tidak cengeng adalah dengan mendekatkan diri pada anak. Berikan kenyamanan saat ia menangis, seperti mengelus punggung dan memeluknya.

2. Minta Anak Menjelaskan Perasaannya

Ketika anak sudah terlihat tenang, coba meminta anak untuk menjelaskan apa yang ia rasakan sehingga membuatnya menangis. Ibu juga bisa bertanya apa yang anak inginnya, dengan nada tegas, dan jangan membentak. Ungkapkan padanya jika ia menangis orangtua tidak akan mengerti apa yang diinginkan. Hal tersebut akan membuat anak belajar mengelola emosinya menjadi lebih baik.

Baca juga: Orangtua Perlu Waspada Bahaya Penggunaan Plastik pada Anak

3. Ajarkan Anak Meluapkan Emosinya

Bukan hanya karakter saja yang menyebabkan anak sensitif, pola asuh orangtua pun memengaruhi. Langkah mengajarkan anak agar tidak cengeng selanjutnya dilakukan dengan meluapkan emosi dengan melakukan berbagai macam aktivitas. Beberapa aktivitas yang disarankan adalah kegiatan disukai anak, seperti olahraga, menggambar, atau bernyanyi.

4. Beri Pujian atau Hadiah saat Anak Tidak Menangis

Ketika anak sudah bisa meluapkan dan mengatakan perasaannya, ibu disarankan untuk memberinya pujian atau hadiah. Berterima kasih padanya karena ia tidak menangis sesering waktu-waktu sebelumnya. Hal tersebut akan membuat anak perlahan-lahan mengerti apa kemauan orangtua.

Baca juga: 4 Kegiatan yang Mendekatkan Balita dan Ayahnya

Banyak orang yang berpikiran dan khawatir jika perasaan anak yang terlalu sensitif akan terbawa hingga ia dewasa nanti. Padahal, perasaan tersebut tidak sepenuhnya terbawa hingga ia dewasa. Seiring dengan berjalannya waktu, anak semakin pandai mengelola emosi dan pikirannya. Ia akan sadar dengan sendirinya bahwa terdapat banyak hal yang tidak perlu ditangisi.

Jika Si Kecil terlalu sensitif dan terbawa hingga ia beranjak remaja, ibu bisa membawanya ke rumah sakit terdekat untuk bertemu dengan ahlinya. Periksakan kondisi anak segera, karena bisa jadi ia tidak bisa mengontrol emosinya atau tidak pandai dalam menekan meredam perasaannya yang terlalu sensitif. Semua permasalahan ada solusinya, jadi segera tangani dengan cara yang tepat ya, bu.

Referensi:
Raisingchildren.net.au. Diakses pada 2021. Crying: children 1-8 years.
Very Well Family. Diakses pada 2021. 6 Steps to Put an End to Whining.
Psychology Today. Diakses pada 2021. A Simple Trick to Get Your Kid to Stop Whining.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan