4 Fakta Sindrom Tourette yang Dialami Billie Eilish

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Mei 2022

“Sindrom Tourette nyatanya lebih rentan dialami oleh anak laki-laki. Namun, tidak ada salahnya untuk mengetahui berbagai fakta mengenai sindrom Tourette seperti yang dialami Billie Eilish lainnya."

4 Fakta Sindrom Tourette yang Dialami Billie Eilish4 Fakta Sindrom Tourette yang Dialami Billie Eilish

Halodoc, Jakarta – Pada 2018 lalu, penyanyi asal Amerika Serikat, Billie Eilish mengakui bahwa ia mengidap sindrom Tourette melalui unggahan dalam akun sosial media pribadinya. Kini, pada sebuah wawancara, ia pun mengakui tengah mengalami gangguan tic. Gangguan ini menyebabkan pengidap sindrom ini kerap melakukan gerakan kecil atau berulang secara tiba-tiba tanpa disengaja.

Sindrom ini biasanya dimulai sejak usia 5 hingga 10 tahun dan lebih banyak dialami oleh anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Gejala yang tidak diatasi dengan baik pun dapat memicu berbagai komplikasi pada kesehatan anak. Yuk, simak beberapa fakta sindrom Tourette berikut ini!

1. Gerakan Tics Menjadi Gejala Utama Sindrom Tourette

Sindrom Tourette adalah salah satu gangguan kesehatan yang memengaruhi sistem saraf. Gejala utama dari penyakit ini adalah gerakan tics. Gerakan ini serupa dengan kedutan, gerakan, atau suara yang muncul secara tiba-tiba dan dilakukan berulang kali.

Pengidap sindrom ini tidak dapat menghentikan atau mengendalikan gerakan yang muncul secara tiba-tiba akibat gerakan tics. Nah, ada berbagai jenis tics, seperti:

  • Motoric Tics. Jenis ini memengaruhi gerakan tubuh, seperti berkedip, mengangkat bahu, atau menyentak lengan.
  • Vocal Tics. Jenis ini menyebabkan pengidap sindrom ini membuat suara tertentu, seperti bersenandung atau meneriakkan suatu kata.
  • Simple Tics. Gerakan tics juga bisa dikategorikan sebagai tics simpel karena hanya melibatkan beberapa bagian tubuh, seperti menyipitkan mata atau mengendus bau.
  • Complex Tics. Gerakan ini biasanya melibatkan beberapa bagian tubuh sekaligus, seperti mengayunkan kepala yang dilanjutkan dengan menyentakkan lengan atau melompat.

Gejala umum ini akan dialami oleh anak ketika memasuki usia 5 hingga 10 tahun. Biasanya, gejala tics akan muncul di bagian leher hingga kepala untuk pertama kalinya. 

Gerakan tics akan terlihat lebih sering muncul atau semakin memburuk ketika pengidap sindrom ini mengalami perasaan yang berlebihan. Selain itu, sebelum timbul tics motorik dan vokal, biasanya pengidap sindrom ini akan mengalami sensasi tubuh yang tidak nyaman, seperti gatal, kesemutan, atau gatal.

2. Lebih Rentan Dialami Anak Laki-Laki

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab sindrom ini. Namun, ada beberapa hal yang bisa memicu penyakit ini, seperti adanya kelainan zat kimia pada otak, kelainan genetik, faktor lingkungan, hingga jenis kelamin. Selain itu, anak laki-laki lebih rentan mengalami sindrom ini dibandingkan anak perempuan. 

3. Berisiko Menyebabkan Depresi

Umumnya saat sindrom ini tidak muncul, pengidap akan menjalani kehidupan yang normal dan tingkat kesehatan yang optimal. Namun, saat penyakit muncul, kondisi ini bisa menyebabkan perubahan perilaku yang berdampak pada lingkungan serta kehidupan sosial.

Ada berbagai kondisi yang sering dikaitkan dengan sindrom Tourette, seperti mengalami gangguan perilaku, OCD, gangguan tingkah laku, depresi, gangguan perkembangan sensorik, gangguan cemas, hingga perubahan suasana hati. Tentunya orangtua perlu mendampingi dan memberikan dukungan pada pengidap sindrom ini agar pengobatan dan perawatan yang sedang dijalankan berjalan optimal.

4. Bisa Diatasi dengan Terapi

Tidak ada cara yang bisa mengobati sindrom ini, tetapi dengan perawatan dan terapi yang tepat membuat pengidap sindrom ini lebih mudah mengontrol gerakan tics. Terapi perilaku menjadi salah satu perawatan yang perlu dijalankan oleh pengidap sindrom ini. 

Ada beberapa terapi perilaku yang bisa dilakukan, seperti:

  • Habit Reversal Training. Dilakukan untuk membantu pengidap mengontrol gerakan tics dan mencari cara tepat untuk mengurangi gerakan tics yang mungkin akan dialami pengidapnya.
  • Exposure with Response Prevention. Terapi ini digunakan untuk mengontrol keinginan menggerakan tubuh melakukan gerakan tics.

Itulah beberapa fakta sindrom Tourette. Sayangnya belum diketahui secara pasti pencegahan sindrom ini, tetapi tidak ada salahnya ibu memberikan asupan vitamin dan nutrisi yang tepat untuk anak agar kesehatannya tetap terjaga dengan baik. 

Selain mengonsumsi makanan sehat, ibu bisa memberikan anak suplemen dan vitamin untuk memenuhi kebutuhannya. Cek kebutuhan vitamin yang dibutuhkan anak melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:

CDC. Diakses pada 2022. What is Tourette Syndrome?

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Tourette Syndrome.

NHS. Diakses pada 2022. Tourette Syndrome.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan