Inilah 4 Faktor yang Meningkatkan Risiko Crohn's Disease

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Februari 2019
Inilah 4 Faktor yang Meningkatkan Risiko Crohn's DiseaseInilah 4 Faktor yang Meningkatkan Risiko Crohn's Disease

Halodoc, Jakarta – Crohn’s disease alias penyakit Crohn adalah gangguan yang terjadi karena radang usus kronis yang menyebabkan terjadinya peradangan pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan. Kondisi ini umumnya muncul pada bagian usus kecil, tepatnya di ileum dan usus besar (kolon).

Seseorang yang mengalami penyakit ini rentan mengalami sakit, tubuh mudah merasa lemah, bahkan terkadang bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa pengidapnya. Meski begitu, pada awalnya Crohn’s disease bisa muncul tanpa menyebabkan gejala sama sekali, yang disebut dengan masa remisi. Selama masa remisi, pengidap penyakit ini mungkin tidak mengalami gejala sama sekali atau hanya merasakan gejala yang bersifat ringan.

Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Gejala Crohn’s disease yang muncul tergantung pada tingkat keparahan, mulai dari ringan, hingga yang sangat parah, dan bagian sistem pencernaan mana yang terserang penyakit.

Meski begitu, ada beberapa gejala umum yang sering menandakan penyakit ini. Gejala umum Crohn’s disease, di antaranya merasa sangat kelelahan, diare, serta tinja bercampur lendir dan darah. Penyakit ini juga menyebabkan sakit perut serta kram yang biasanya terasa lebih parah setelah makan. Penyakit Crohn juga bisa menyebabkan pengidapnya kehilangan nafsu makan yang berakibat pada penurunan berat badan secara ekstrim.

Baca juga: 7 Fakta tentang Penyakit Crohn yang Perlu Diketahui

Selain gejala yang bersifat umum tersebut, masih ada gejala lain yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini. Gejala lain yang mungkin muncul adalah demam tinggi, mual dan muntah, nyeri pada sendi, uveitis, sariawan, serta muncul nyeri pada kulit kaki yang menimbulkan kemerahan. Tapi, enggak semua penyakit Crohn akan mengalami gejala-gejala ini.

Penyebab dan Faktor Risiko Crohn’s Disease

Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang bisa mengalami penyakit Crohn. Tapi, ada beberapa faktor yang disebut berkaitan dan bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang.

1. Faktor Keturunan

Ada bukti yang menyebut bahwa Crohn’s disease merupakan penyakit yang terjadi karena faktor keturunan dalam keluarga. Dengan kata lain, risiko penyakit ini lebih tinggi pada orang yang memiliki salah satu atau kedua orangtua yang mengidap Crohn’s disease.

2. Masalah Imunitas

Masalah imunitas atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh menjadi salah satu penyebab risiko penyakit ini meningkat. Pasalnya, kondisi ini menyebabkan sel-sel imun menyerang bakteri baik yang membantu proses pencernaan. Padahal, sel imun seharusnya melindungi usus dari bakteri berbahaya bukannya malah menyerang. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peradangan pada saluran cerna yang bisa berkembang menjadi penyakit Crohn.

Baca juga: Hati-hati, Crohn's Disease Bisa Sebabkan 5 Komplikasi Ini

3. Pernah Mengalami Infeksi

Risiko penyakit ini meningkat pada seseorang yang memiliki riwayat infeksi, misalnya pada masa anak-anak. Nyatanya, orang yang pernah terserang infeksi berisiko tinggi mengalami reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Dan pada akhirnya, kondisi ini bisa berujung pada penyakit Crohn.

4. Kebiasaan Merokok

Orang yang memiliki kebiasaan merokok disebut lebih berisiko mengalami penyakit Crohn hingga dua kali lipat. Selain itu, gejala Crohn’s disease yang muncul pada seorang perokok biasanya akan lebih parah dan membutuhkan tindakan medis yang serius untuk mengatasinya.

Baca juga: Lebih Sehat, Waspadai 5 Tanda Crohn’s Disease Ini

Cari tahu lebih lanjut seputar Crohn’s disease dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan