4 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Ibu Hamil

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Oktober 2020
4 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Ibu Hamil4 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta – Gangguan pencernaan adalah salah satu keluhan kesehatan yang paling umum pada ibu hamil. Masalah tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari perubahan hormon sampai pertumbuhan bayi yang semakin besar.

Kebanyakan gangguan pencernaan yang terjadi saat hamil biasanya bukan kondisi yang serius dan dapat diatasi dengan minum obat resep di rumah. Namun, untuk menghindari kemungkinan komplikasi, ibu juga perlu tahu mana kondisi yang normal dan mana yang perlu mendapatkan penanganan medis segera. 

Baca juga: Penyebab Ibu Hamil Rentan Alami Gangguan Pencernaan

Berikut ini gangguan pencernaan yang bisa ibu alami selama masa kehamilan:

1.Konstipasi

Konstipasi bisa dialami oleh ibu hamil karena hormon kehamilan memengaruhi saluran pencernaan bagian bawah, sehingga membuat kotoran tidak bisa melewati usus dengan lancar. Kondisi tersebut memungkinkan kotoran menyerap lebih banyak air, sehingga lebih sulit dikeluarkan. Mengonsumsi vitamin prenatal dan zat besi tertentu juga dapat menyebabkan sembelit. Seiring usia kehamilan bertambah, tekanan dari rahim yang membesar juga bisa menyebabkan konstipasi yang meningkatkan risiko wasir.

Bila mengalami konstipasi, ibu hamil dianjurkan untuk minum lebih banyak cairan dan memperbanyak serat yang mengatasi dan mencegah sembelit secara efektif. Namun, sembelit yang lebih parah mungkin perlu diatasi dengan obat pencahar ringan. Bicarakan pada dokter mengenai perawatan tambahan yang bisa dilakukan bila ibu mengalami sembelit disertai sakit perut, tinja berdarah, atau wasir yang menyakitkan. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Susah BAB saat Hamil?

2.Mual dan Muntah

Selama 16 minggu pertama kehamilan, mual dan muntah yang ringan sampai sedang adalah kondisi yang wajar dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini dikenal dengan morning sickness. Faktanya, bagi banyak wanita, mual adalah salah satu gejala awal kehamilan.

Bila ibu mengalami mual dan muntah yang ringan, tidak perlu minum obat. Ibu bisa mengatasinya dengan perubahan pola makan atau terapi vitamin di bawah pengawasan dokter. Namun, bila ibu mengalami gejala yang parah, dokter dapat merekomendasikan obat-obatan untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi ketidaknyamanan.

Namun, muntah setelah 16 minggu kehamilan biasanya tidak berhubungan dengan kehamilan dan mungkin disebabkan oleh infeksi. Meskipun jarang terjadi, muntah juga dapat disebabkan oleh masalah medis yang lebih serius, seperti hepatitis, pankreatitis, atau tukak lambung. Jadi, bila ibu mengalami mual dan munta setelah trimester pertama kehamilan, periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.

3.Heartburn

Gangguan pencernaan yang juga kerap dialami oleh ibu hamil adalah asam lambung naik, sehingga terjadi sensasi nyeri yang membakar di dada bagian atas, bahkan sampai ke tenggorokan. Tahukah ibu, kondisi yang dikenal juga sebagai heartburn ini seringkali disebabkan oleh pola makan dan jenis makanan yang ibu konsumsi.

Menurut jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh Clinical Gastroenterology and Hepatology, makan dalam porsi besar dalam waktu yang singkat, mengonsumsi makanan tinggi lemak, minum minuman berkafein (teh, kopi, dan minuman cola), berolahraga setelah makan adalah beberapa hal yang menyebabkan heartburn.

4.Diare 

Diare adalah gangguan pencernaan yang cukup mengganggu. Bila hanya berlangsung beberapa hari, diare biasanya berkaitan dengan infeksi (biasanya gastroenteritis) atau makanan tertentu yang mengganggu perut ibu. Ada baiknya ibu hamil memeriksakan diri ke dokter untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik untuk mengurangi dehidrasi dan lamanya penyakit.

Diare terjadi tanpa ada pemicu yang jelas atau disertai dengan nyeri punggung bawah dan peningkatan keputihan atau lendir, dapat menjadi gejala persalinan prematur. Segera temui dokter bila ibu mengalami kombinasi dua gejala tersebut.

Baca juga: Benarkah Diare Jadi Tanda Awal Kehamilan?

Jangan ragu untuk bertanya pada dokter mengenai masalah kesehatan yang ibu alami selama kehamilan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
UT Southwestern Medical Center. Diakses pada 2020. 4 common pregnancy-related GI issues, and when to call the doctor.
Clinical Gastroenterology and Hepatology. Diakses pada 2020. Association of Heartburn During Pregnancy With the Risk of Gastroesophageal Reflux Disease


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan