4 Gejala yang Menandakan Tahi Lalat Berbahaya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Desember 2018
4 Gejala yang Menandakan Tahi Lalat Berbahaya4 Gejala yang Menandakan Tahi Lalat Berbahaya

Halodoc, Jakarta - Tahi lalat merupakan bintik kecil yang berwarna coklat atau agak kehitaman di atas permukaan kulit. Semua orang pasti mempunyai tanda ini. Nah, tahukah kamu bahwa tahi lalat terbentuk dari pengelompokan sel-sel penghasil zat warna kulit yang bernama melanosit. Selain berwarna coklat atau agak kehitaman, tahi lalat juga ada yang berwarna persis seperti kulit. Tahi lalat sendiri biasanya bertekstur halus atau kasar, bahkan beberapa di antaranya ada yang ditumbuhi dengan bulu. Lalu, apakah ada bahaya tahi lalat?

Nah, ternyata ada beberapa indikasi yang bisa menjadikan tahi lalat menjadi berbahaya. Bahkan, mungkin fenomena ini belum banyak orang yang mengetahuinya. Orang-orang berkulit terang biasanya akan memiliki lebih banyak tahi lalat daripada mereka yang memiliki kulit berwarna gelap.

Tahi lalat yang berbahaya merupakan gejala dari jenis kanker kulit ganas yang bernama melanoma. Bentuk dari tahi lalat melanoma biasanya terdiri dari tiga warna atau lebih, dengan diameter lebih dari 6 milimeter. Apa saja gejala yang menandakan bahaya tahi lalat?

  1. Satu tahi lalat mempunyai lebih dari dua warna.

  2. Tahi lalat yang berdarah, gatal, merah, bengkak, atau berkerak.

  3. Pinggiran pada tahi lalat ini tidak rata atau mempunyai ujung yang bergerigi.

  4. Tahi lalat ini juga dapat membesar dengan cepat.

Beberapa faktor di bawah ini juga akan memicu terjadinya melanoma, antara lain:

  • Memiliki riwayat penyakit melanoma.

  • Sering terpapar sinar matahari. Radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari bersifat merusak jaringan kulit, sehingga meningkatkan risiko terkena melanoma.

  • Memiliki tahi lalat lebih dari 50 buah dalam tubuh.

  • Memiliki kulit sensitif yang mudah terbakar ketika terpapar sinar matahari.

  • Sering mengonsumsi obat-obatan, seperti obat antidepresan, obat hormonal, dan antibiotik. Obat-obatan jenis ini dapat menurunkan kinerja sistem kekebalan tubuh dan membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Meski lebih banyak tahi lalat yang tidak berbahaya, sebagian orang menjadi tidak percaya diri, karena hal tersebut dapat mengganggu penampilan. Sebagian besar tahi lalat yang ada pada tubuh memang tidak memerlukan penanganan secara medis. Lalu, bagaimana penanganan untuk tahi lalat yang berbahaya?

  • Kamu bisa menempuh pengobatan medis dengan cara operasi. Metode ini bertujuan untuk mengangkat sel-sel yang berbahaya.

  • Radioterapi juga dapat ditempuh untuk menangani tahi lalat yang berbahaya. Radioterapi disarankan untuk meringankan gejala-gejala yang akan timbul setelah operasi.

  • Metode kemoterapi juga dapat dilakukan untuk menangani tahi lalat yang berbahaya yang sudah menjalar ke bagian tubuh lainnya. Awal proses ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan anti-kanker.

  • Imunoterapi. Metode ini dilakukan dengan cara menyuntikan obat-obatan ke pembuluh darah yang berada di bawah permukaan kulit. Penyuntikkan juga dapat dilakukan ke dalam gumpalan tahi lalat yang berbahaya dan bertujuan untuk mendorong sistem kekebalan tubuh guna melawan tahi lalat yang berbahaya dan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi melanoma.

Proses pencegahan kondisi ini dapat dilakukan dengan menghindari paparan dari sinar matahari secara berlebihan. Hal ini dilakukan jika kamu memiliki banyak tahi lalat. Namun, jika kamu merasa khawatir dengan adanya perubahan warna, ukuran, atau tahi lalat terasa gatal, kamu disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter ahli.

Halodoc menyediakan layanan berdiskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call di mana pun dan kapan pun. Aplikasi Halodoc juga memudahkan kamu untuk membeli obat yang sedang kamu butuhkan, dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya segera di Google Play atau App Store!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan