4 Hal Ini Bisa Bantu Tinggi Anak Lebih Cepat Bertambah

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 November 2019
4 Hal Ini Bisa Bantu Tinggi Anak Lebih Cepat Bertambah4 Hal Ini Bisa Bantu Tinggi Anak Lebih Cepat Bertambah

Halodoc, Jakarta - Berbicara tinggi badan anak, ada satu hal yang mesti dipahami oleh orangtua. Sebenarnya laju pertumbuhan anak memang berbeda-beda. Banyak faktor yang memengaruhinya. Salah satunya, pola pertumbuhan anak amat ditentukan oleh genetika.

Meskipun genetika memainkan peran yang besar terhadap tinggi badan anak, tetapi ada faktor pendorong lainnya yang tak boleh dilupakan. Mulai dari asupan nutrisi, olahraga, dan istirahat atau durasi tidur yang cukup.

Di samping itu, orangtua juga semestinya mengetahui cara memaksimalkan laju pertumbuhan anak. Alasannya simpel, agar Si Kecil dapat tumbuh dengan optimal. Lantas, bagaimana sih cara meninggikan badan anak dengan efektif?

Baca juga: 6 Fakta Tinggi Badan Manusia

  1. Makanan Bergizi Seimbang

Baik anak-anak, orang dewasa, maupun lansia sudah seharusnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Pernah mendengar istilah dari Barat, “You Are What You Eat”? Boleh percaya atau tidak, kalimat itu sesungguhnya bukan sekadar istilah belaka. Sebab, apa yang dmakan akan mewakili diri seseorang sebenarnya.

Nah, sudah tahu maksud bergizi seimbang? Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Caranya dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan memantau berat badan secara teratur, dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

Nah, untuk memperoleh gizi seimbang ini, Si Kecil perlu mengasup berbagai kelompok makanan yang berbeda. Apa saja? Idealnya makanan harus terdiri dari beragam jenis nutrisi, termasuk protein, lemak, serat, karbohidrat, vitamin, dan berbagai mineral penting.

  1. Sempurnakan dengan Susu

Selain makanan bergizi seimbang, tak ada salahnya untuk menyempurnakan nutrisi harian anak dengan susu. Faktanya, susu memang bisa membantu meninggikan badan anak. Sebab, susu mengandung berbagai nutrisi penting bagi pertumbuhan anak. Mulai dari protein, magnesium, zinc, lemak, dan berbagai mineral penting lainnya. Lantas, susu untuk apa yang baik untuk pertumbuhannya?

Ibu bisa kok memilih Nestle - Nutren Junior yang kaya protein whey yang baik untuk pertumbuhan anak, terutama pertumbuhan pada ototnya. Nutren Junior didesain khusus untuk membantu anak usia 1–10 tahun mencukupi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan potensi tumbuh kembang optimalnya.

Baca juga: Ingin Anak Aktif Bergerak, Asupan Protein itu Perlu

Menariknya lagi, Nestle - Nutren Junior kaya akan vitamin A, B, K, zat besi, magnesium, Kalsium dan mineral penting lainnya yang sangat bermanfaat untuk menambah tinggi badan anak. Selain bisa membantu untuk meninggikan badan anak, susu Nutren Junior juga bisa memberikan energi tambahan bagi tubuhnya.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk ini, kamu bisa kok langsung mengunjungi Website Nestle Health Science Indonesia atau pada kemasan Nestle Nutren Junior.

  1. Keistimewaan Olahraga

Olahraga punya sederet manfaat bagi tubuh, termasuk anak-anak. Rutin berolahraga bisa memperkuat otot memperkuat otot, tulang, dan meningkatkan produksi human growth hormon (HGH). Ingat, hormon yang satu ini sangat memengaruhi tinggi badan anak.

Lalu, bagaimana dengan durasinya? Balita setidaknya perlu bermain aktif selama 60 menit tiap hari, dan usia prasekolah setidaknya 120 menit per hari. Sementara itu, anak-anak dan remaja setidaknya harus berolahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi selama 60 menit setiap hari.

Ada beberapa jenis olahraga yang dianggap efektif untuk meninggikan badan anak, meskipun belum dibuktikan secara ilmiah. Di antaranya berenang, bermain basket, dan lompat tali.

Baca juga: 5 Olahraga yang Menambah Tinggi Badan

  1. Tidur tak Kalah Pentingnya

Tidur bisa menjadi pelengkap sebagai cara meninggikan badan anak. Ketika tidur tubuh akan menghasilkan hormon-hormon penting. Salah satunya HGH, hormon pertumbuhan yang memengaruhi tinggi badan anak. HGH ini dihasilkan di salah satu tahap siklus tidur bernama non-rapid eye movement (NREM).

NREM ini terjadi di 75 persen waktu tidur. Nah, di saat inilah tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan yang bisa memengaruhi tinggi badan anak. Dengan kata lain, anak yang kurang tidur atau melewatkan waktu tidur, tubuhnya tak menghasilkan HGH. Alhasil, Si Kecil cenderung memiliki tubuh yang pendek.

Lalu, berapa durasi tidur yang tepat untuk anak? Nah, berikut ini durasi tidur menurut para ahli dalam National Sleep Foundation:

  • Bayi baru lahir (0–3 bulan): 14–17 jam setiap hari .
  • Bayi (4–11 bulan): 12–15 jam.
  • Balita/Toddlers (1–2 tahun): 11–14 jam
  • Balita/Preschoolers (3–5 tahun): 10–13 jam
  • Anak usia sekolah (6–13 tahun): 9–11 jam
  • Remaja (14–17 tahun ): Rentang tidur melebar satu jam menjadi 8–10 jam.

Nah, agar tinggi badan anak optimal, cobalah terapkan pola hidup sehat di atas. Mulai dari pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Jangan lupa, sempurnakan asupan nutrisi anak dengan susu berkualitas. Contohnya, Nutren Junior yang kaya nutrisi untuk tumbuh kembang Si Kecil.

Mau tahu lebih jauh mengenai cara meninggikan badan anak? Atau Si Kecil memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. How to Increase Your Height: Is There Anything I Can Do?
KidsHealth. Diakses pada 2019. Kids and Exercise.
Medscape. Diakses pada 2019. The Impact of Sleep.
National Sleep Foundation. Diakses pada 2019. How Much Sleep Do We Really Need? Deprivation on Hormones and Metabolism.
Very Well Family. Diakses pada 2019. Why Drinking Milk is Recommended for Kids and What Milk is Best.
 

 

 

 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan