4 Jenis Infeksi Kulit yang Dapat Dialami oleh Balita

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Desember 2020
4 Jenis Infeksi Kulit yang Dapat Dialami oleh Balita4 Jenis Infeksi Kulit yang Dapat Dialami oleh Balita

Halodoc, Jakarta - Infeksi kulit bukan hanya dimonopoli oleh orang-orang dewasa saja, lho. Faktanya, masalah kulit yang satu ini juga biasa dialami anak-anak, bahkan mereka yang masih balita. Apa saja sih infeksi kulit yang bisa dialami balita? Penasaran? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: Bedanya Campak Biasa dan Campak Jerman

1.Campak

Sudah tak asing kan dengan campak? Campak adalah salah satu infeksi kulit pada balita yang disebabkan oleh infeksi virus. Hati-hati, virus campak terbilang amat mudah menular. Virus campak ini ada di dalam percikan cairan yang dikeluarkan ketika pengidapnya bersin atau batuk. Nah, virus ini bisa menulari siapa pun yang menghirup percikan cairan tersebut. 

Ibu sebaiknya jangan pernah untuk meremehkan campak yang menyerang balita. Alasannya, balita dan anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap komplikasi campak. Infeksi kulit pada balita ini bisa menimbulkan komplikasi berupa bronkitis, radang pada telinga, infeksi otak (ensefalitis), dan infeksi paru-paru (pneumonia). Tuh, tidak main-main kan? 

Menurut National Institutes of Health (NIH), 90 persen orang yang melakukan kontak dengan pengidap campak dapat tertular penyakit tersebut. Namun, tingkat risiko ini bisa diperkecil bila mereka telah divaksinasi. 

2.Impetigo

Impetigo adalah salah satu infeksi kulit yang bisa dialami balita. Impetigo disebabkan oleh bakteri nakal yang menimbulkan gejala berupa lepuh, atau bercak luka terbuka pada kulit. Kondisi ini juga bisa menimbulkan kerak berwarna kuning atau cokelat.

Sama seperti campak, penyakit ini juga bisa menular dari satu orang ke orang lain. Penyakit ini bisa menular secara langsung antara kulit dengan kulit atau dengan barang perantara. Misalnya, handuk, baju, atau peralatan makanan yang telah terkontaminasi bakteri. 

Baca juga: Waspada, Impetigo Bisa Timbulkan Komplikasi Demam Scarlet

Pada beberapa kasus, infeksi kulit ini terjadi di sekitar hidung dan mulut. Meski bisa terjadi pada semua usia, menurut ahli di NIH impetigo lebih umum terjadi pada anak-anak (balita 2-5 tahun) yang hidup dalam kondisi tidak sehat. 

3.Cacar Air

Selain dua hal di atas, cacar air menjadi infeksi kulit yang juga bisa dialami balita. Cacar air adalah penyakit yang amat umum menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus jahat bernama varicella-zoster.

Gejala penyakit ini berupa demam panas dan disertai munculnya ruam pada kulit. Ruam tersebut bisa melepuh seperti tetesan embun, bintik-bintik, dan koreng. 

Hati-hati, cacar air juga bisa menyerang bayi. Umumnya cacar air pada bayi terjadi selama 5-10 hari. Penyakit ini diawali dengan munculnya ruam pada kulit.

Setelah gejala cacar air muncul, gejala lainnya akan muncul sehingga membuat Si Kecil menjadi rewel karena demam dan rasa sakit yang dialaminya. Selain itu, bisa saja bayi ibu kehilangan nafsu makan dan terlihat lebih lesu dari biasanya.

4.Tinea capitis

Infeksi kulit pada balita lainnya adalah tinea capitis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit pada kulit kepala. Menurut ahli di NIH, tinea capitis adalah kelainan kulit yang sangat menular, dan umumnya banyak dialami anak-anak. Namun, kondisi ini bisa dialami oleh orang dewasa. 

Infeksi kulit pada anak ini bisa menyebar atau menular lewat beberapa cara. Bisa dengan kontak kulit langsung dengan pengidapnya, atau dari hewan (hewan ternak, kucing, atau babi) ke manusia. Di samping itu, tinea capitis juga bisa menular melalui benda yang telah tercemar jamur. 

Pada beberapa kasus, tinea capitis ini bisa menyebabkan demam ringan 37,8 derajat Celcius hingga 38,3 derajat Celcius atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Tinea capitis juga bisa menyebabkan kerontokan rambut dan bekas luka yang permanen. Tuh, bikin khawatir kan?

Baca juga: Cegah Tinea Capitis dengan Kebiasaan Ini

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
National Institute of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Impetigo
National Institute of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Ringworm of The Scalp
Healthline. Diakses pada Desember 2019. Ringworm of the Scalp (Tinea Capitis).
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Measles.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chickenpox

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan