4 Jenis Penerangan yang Baik untuk Mata Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Agustus 2021
4 Jenis Penerangan yang Baik untuk Mata Anak4 Jenis Penerangan yang Baik untuk Mata Anak

“Memilih jenis penerangan yang baik adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga mata anak tetap sehat. Perlu diketahui, cahaya biru atau blue light yang dihasilkan televisi, smartphone, dan gadget lainnya adalah bentuk cahaya yang berbahaya bagi mata anak. Lampu pijar hingga bohlam LED adalah jenis penerangan yang baik untuk dipilih.”

Halodoc, Jakarta – Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga mata anak tetap sehat dan melihat dengan jelas. Salah satunya dengan memilih jenis penerangan yang baik di rumah dan kamar tidur anak, untuk memastikan pencahayaan yang cukup. Saat anak belajar, sebaiknya gunakan pencahayaan terarah.

Perlu diketahui, sinar UV seperti yang dihasilkan oleh matahari dan lampu tabung neon, dapat merusak mata. Cahaya biru atau blue light yang dihasilkan oleh televisi, smartphone, dan gadget lainnya adalah bentuk cahaya yang berbahaya bagi mata dalam dosis tinggi dan jangka panjang. Untuk itu, penting untuk memilih jenis penerangan yang tepat untuk kesehatan mata anak dan keluarga lainnya. 

Baca juga: Gangguan Mata pada Anak dan Cara Mengatasinya

Pilihan Penerangan yang Baik untuk Kesehatan Mata Anak

Adas beberapa sumber cahaya alternatif yang tidak hanya lebih aman untuk mata, tapi juga hemat energi. Berikut ini jenis penerangan yang baik untuk mata anak:

  1. Lampu Pijar

Lampu tradisional ini memberikan cahaya yang lebih hangat yang menghasilkan lebih sedikit sinar UV, dibandingkan bola lampu putih terang. Lampu pijar ini biasanya memiliki harga yang lebih murah, tapi tidak hemat energi.

  1. Full Spectrum Light

“Full spectrum” sebenarnya adalah istilah pemasaran ketika diterapkan pada bola lampu. Jenis bohlam ini mensimulasikan sinar matahari alami dan memberikan keseimbangan kecerahan dan kontras. Biasanya perusahaan yang memproduksi mengklaim bahwa lampu ini meningkatkan keterbacaan, persepsi warna, dan suasana hati. 

Baca juga: Ini Alasan Gadget Bisa Rusak Mata Anak

  1. Bohlam LED

Ini adalah bohlam yang paling hemat energi, tapi harganya paling mahal di awal. Lampu jenis ini tidak menghasilkan sinar UV. Namun, ada banyak mitos tentang lampu LED, salah satunya bahwa lampu LED hanya menghasilkan blue light. Saat ini lampu LED tersedia dalam berbagai warna dan bisa memberikan cahaya hangat.

Banyak orang percaya bahwa lampu LED memberikan sangat sedikit penghematan energi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa lampu ini menggunakan kurang dari setengah energi lampu CFL dan ⅛ hingga 1/10 energi lampu pijar konvensional.

Mitos umum  lainnya menyatakan bahwa bohlam LED tidak berfungsi dengan peredup. Ini juga tidak benar. Berbagai bohlam LED yang dapat diredupkan tersedia di pasaran.

  1. Compact Fluorescent Lights (CFLs)

Lampu CFL menghasilkan lebih sedikit sinar UV dan lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar putih terang dan lampu tabung neon. Namun, energinya kurang hemat dibandingkan lampu bohlam LED dan harganya lebih murah di awal. 

Seperti halnya lampu LED, banyak orang percaya bahwa bohlam CFL berbahaya karena kandungan merkurinya. Meskipun benar bahwa CFL mengandung sedikit merkuri, tapi kandungan merkurinya jauh lebih sedikit dibandingkan bohlam tabung fluoresen. Secara keseluruhan, menggunakan lampu CFL mengurangi jumlah merkuri yang dilepaskan ke lingkungan dari pencahayaan.

Baca juga: Gangguan Mata pada Anak dan Cara Mengatasinya

Tips Penerangan Sekaligus Melindungi Mata Anak

Selain memilih penerangan yang tepat, beberapa tips berikut perlu dilakukan untuk meningkatkan pencahayaan dan melindungi penglihatan anak dan keluarga lainnya di rumah:

  • Gunakan beberapa sumber cahaya di sebuah ruangan untuk meningkatkan jumlah cahaya tanpa menggunakan satu bohlam yang sangat terang. 
  • Pertimbangkan menggunakan lampu pijar.
  • Pencahayaan kombinasi dapat menggunakan berbagai jenis cahaya untuk sedekat mungkin dengan nuansa alami.
  • Gunakan lampu dengan cahaya terarah untuk kegiatan seperti membaca dan menulis.
  • Bekerja di area yang cukup terang untuk mengurangi ketegangan ata terkait dengan pencahayaan redup.
  • Cobalah untuk meminimalkan silau dengan memposisikan lampu dan layar dengan tepat.
  • Buka tirai dan gorden, dan biarkan sebanyak mungkin cahaya alami masuk ke rumah, kamar anak, dan ruang kerja.

Perlu diketahui, paparan blue light perlu diminimalkan setidaknya satu atau dua jam sebelum tidur. Ini tidak hanya berlaku untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa. Jika terjadi masalah terkait kesehatan mata anak, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Horizon Eye Specialist & Lasik Center. Diakses pada 2021. Best and Worst Light Sources for Your Eyes
Nvision. Diakses pada 2021. WHAT KIND OF LIGHT IMPROVES VISION?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan