4 Kondisi yang Berisiko Memicu Munculnya Pleuritis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 November 2020
4 Kondisi yang Berisiko Memicu Munculnya Pleuritis4 Kondisi yang Berisiko Memicu Munculnya Pleuritis

Halodoc, Jakarta - Paru-paru terdiri dari banyak jaringan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satunya adalah pleura, yaitu lapisan tipis yang menyelimuti bagian dalam rongga dada dan paru-paru, dengan cairan yang berfungsi melumasi lapisan ketika terjadi pergesekan. Namun, pleuritis dapat membuat fungsi jaringan tersebut terganggu. 

Pleuritis terjadi ketika jaringan pleura mengalami peradangan, sehingga tidak bisa bergesekan dengan mulus. Hal itu membuat pengidapnya merasakan nyeri luar biasa, ketika menarik napas, batuk, bersin, atau melakukan gerakan tertentu. Apa yang menjadi penyebab munculnya pleuritis? Simak pembahasan berikut hingga tuntas, ya!

Baca juga: Waspada Pleuritis Bisa Buat Dada Sakit

Infeksi dan Berbagai Kondisi yang Menyebabkan Pleuritis

Penyebab umum dari pleuritis adalah infeksi pada pleura, baik akibat virus, bakteri, atau jamur. Namun, pleuritis bisa dipicu oleh berbagai kondisi lain, seperti efek samping obat, penyakit autoimun, kanker paru-paru di dekat permukaan pleura, dan kondisi lainnya. 

Pleuritis bisa terjadi pada siapa saja, tanpa pandang usia. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini, yaitu:

1.Usia Lanjut

Pleuritis lebih sering dialami oleh orang-orang berusia lanjut, atau di atas 65 tahun. Risiko untuk mengalami penyakit ini semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

2.Mengidap Masalah Pernapasan dan Paru

Risiko pleuritis juga dapat meningkat jika kamu mengidap masalah pernapasan dan paru-paru. Misalnya, emboli paru, bronkitis, atau kanker paru. Semua kondisi tersebut meningkatkan risiko peradangan pada jaringan pleura. 

Baca juga: 5 Fakta Tentang Penyakit Pleuritis

3.Riwayat Cedera atau Trauma pada Dada

Jika kamu pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau trauma di bagian dada, risiko mengalami pleuritis akan meningkat. Selain itu, prosedur operasi atau bedah di bagian dada, seperti operasi jantung, juga berpotensi menyebabkan trauma pada dada, sehingga risiko pleuritis juga meningkat.

4.Mengidap Penyakit Tertentu

Beberapa jenis penyakit seperti limfoma, rheumatoid arthritis, mesothelioma, atau penyakit jantung, dapat meningkatkan risiko untuk mengidap pleuritis. Meski belum tentu semua penyakit itu pasti menyebabkan pleuritis.

Seperti Apa Gejala Pleuritis?

Gejala yang dialami ketika terkena pleuritis adalah rasa nyeri luar biasa pada dada. Baik pada salah satu atau kedua bagian dada, bahu, dan punggung. Rasa nyeri tersebut dapat memburuk ketika menarik napas, batuk, bersin, atau melakukan gerakan tertentu. 

Selain itu, kamu mungkin akan mengalami gejala sesak napas, jika pleuritis yang dialami berkaitan dengan penumpukan cairan pada pleura (efusi pleura). Sesak napas yang dialami juga dapat memburuk ketika menarik napas, batuk, dan bersin. 

Baca juga: Waspadai Komplikasi Pleuritis Bila Tak Segera Ditangani

Pada beberapa kasus, pengidap pleuritis juga bisa mengalami batuk dan demam, serta dada terasa lunak. Tak hanya pada dada, rasa sakit yang dialami pengidap pleuritis juga bisa menjalar ke punggung dan bahu. Namun, intensitasnya tergantung pada tingkat keparahan masing-masing pengidap. 

Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter, ya. Agar lebih mudah, kamu juga bisa download aplikasi Halodoc untuk membicarakan keluhanmu pada dokter, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pleurisy - Symptoms and Causes.
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Pleurisy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Pleurisy: Symptoms, Causes, Tests and Treatment.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan