4 Mitos Pertolongan Pertama pada Kecelakaan yang Tidak Perlu Dipercaya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   20 Januari 2020
4 Mitos Pertolongan Pertama pada Kecelakaan yang Tidak Perlu Dipercaya4 Mitos Pertolongan Pertama pada Kecelakaan yang Tidak Perlu Dipercaya

Halodoc, Jakarta – Ketika terjadi kecelakaan di sekeliling kita, tentu salah satu hal yang terpikirkan adalah memberikan pertolongan pertama. Tujuannya, menolong korban kecelakaan agar kondisi yang dialami korban tidak semakin parah dan segera mendapatkan pertolongan yang tepat.

Baca juga: Benarkah Korban Kecelakaan Berisiko Alami Hematoma Subdural?

Namun, tahukah kamu bahwa masih ada beberapa mitos pertolongan pertama pada kecelakaan yang sebaiknya tidak dilakukan pada korban kecelakaan? Beberapa mitos yang dilakukan pada korban kecelakaan umumnya membuat kondisi menjadi lebih buruk. Tidak ada salahnya mengetahui apa saja mitos yang sebaiknya tidak dilakukan. Ini ulasannya.

Ketahui Mitos Pertolongan Pertama yang Perlu Dihindari

Dilansir dari National Health Service UK, ketahui pertolongan yang dilakukan pada korban kecelakaan. Misalnya, membuat lokasi sekitar korban menjadi lebih aman. Ketika korban masih bisa bergerak, tidak ada salahnya membawa korban ke tempat yang lebih aman. Namun, hindari mitos mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan, seperti:

1. Cabut Benda yang Menusuk Korban

Ketika kamu menemui korban kecelakaan yang mengalami tusukan besar pada salah satu bagian tubuh, hindari mencabut benda yang menusuk korban. Mencabut benda yang menusuk dapat membuat korban mengalami perdarahan. Kondisi ini bisa membahayakan bagi korban. Sebaiknya awasi korban dengan baik hingga bantuan tim medis datang membantu.

2. Gunakan Mentega atau Pasta Gigi untuk Menangani Kulit yang Terbakar

Banyak orang yang berpikir bahwa mentega atau pasta gigi dapat digunakan sebagai penanganan kulit yang terbakar. Dilansir dari Medical News Today, mentega, minyak, dan pasta gigi tidak dapat mengatasi kondisi kulit yang terbakar. Kandungan pada mentega, minyak, dan pasta gigi dapat memerangkap panas yang akan menambah parah kulit yang terbakar. Pada luka bakar, sebaiknya alirkan air dingin selama beberapa menit agar kulit menjadi lebih dingin. Setelah itu, bersihkan luka dan berikan krim obat untuk luka.

Baca juga: Kecelakaan Kerja Dapat Sebabkan Crush Injury, Ini Alasannya

3. Pindahkan Korban Ke Tempat Aman

Memindahkan korban dengan cara yang kurang tepat dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan pada korban. Jika korban masih sadar dan bisa berkomunikasi, tidak ada salahnya untuk menemani dan memerhatikan korban hingga tim medis datang menolong. Namun, jika sekeliling korban terdapat bahaya lain, seperti api atau kendaraan lain, disarankan untuk mengetahui bagian tubuh korban yang mengalami cedera sehingga dapat menghindari untuk menggerakkan bagian tubuh korban yang alami cedera. Jangan lupa pindahkan korban dengan tepat. Tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter atau tim medis mengenai proses pemindahan korban kecelakaan yang tepat melalui aplikasi Halodoc.

4. Melakukan Pijatan pada Korban

Hindari memijat korban yang alami kondisi terkilir pada kecelakaan. Sembarangan memijat bagian tubuh yang terkilir berisiko membuat kondisi korban semakin buruk. Dibandingkan memijat, segera hubungi tim medis pada rumah sakit terdekat agar korban mendapatkan pertolongan yang tepat. 

Baca juga: Apakah Crush Injury Berbahaya?

Sebaiknya saat melihat kecelakaan, usahakan kamu tidak panik. Bersikaplah tenang dan hubungi pihak terkait, seperti rumah sakit terdekat atau pihak kepolisian. Tidak ada salahnya untuk menemani korban kecelakaan dan jauhkan hal-hal yang berbahaya dari korban. Jika korban masih bisa berkomunikasi dan bergerak, berikan korban sedikit air agar korban tidak mengalami dehidrasi. Jangan lupa pastikan korban tetap bernapas dengan normal.

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2020. First Aid
Medical News Today. Diakses pada 2020. What Home Remedies Can Treat My Burn



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan