4 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Vaskulitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 November 2018
4 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Vaskulitis4 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Vaskulitis

Halodoc, Jakarta - Vaskulitis merupakan kondisi ketika adanya perubahan pada dinding pembuluh darah, seperti penebalan, pelemahan, penyempitan, dan luka. Kondisi-kondisi tersebut dapat membatasi aliran darah, serta menyebabkan kerusakan organ dan jaringan. Pemicunya beragam, mulai dari infeksi, pengobatan, hingga penyakit atau pun gangguan-gangguan kesehatan lainnya. Ada sekitar 20 jenis penyakit yang digolongkan sebagai vaskulitis.

Gejala dan tingkat keparahan dari vaskulitis biasanya tergantung pada pembuluh darah dan organ apa yang terlibat dalam proses inflamasi. Beberapa orang dapat memiliki beberapa tanda-tanda dan gejala. Sementara pada beberapa kasus lainnya, vaskulitis bisa menyebabkan kondisi yang cukup parah. Namun, gejala umum dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Sesak napas dan batuk.

  • Mati rasa atau kelemahan pada tangan atau kaki.

  • Bercak merah pada kulit, benjolan atau nyeri.

  • Demam.

  • Kehilangan nafsu makan.

  • Penurunan berat badan.

  • Berkeringat berlebihan pada malam hari.

  • Muncul ruam pada beberapa bagian kulit.

Vaskulitis dapat terjadi pada setiap orang, dalam rentang usia berapa pun. Namun, kondisi ini dapat ditangani dan dicegah dengan mengurangi faktor-faktor pemicunya. Ada banyak faktor risiko untuk vaskulitis seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan ketidakseimbangan kolesterol.

Untuk itu, salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjauhi beberapa jenis makanan yang dapat memicu tekanan darah dan kolesterol tinggi. Beberapa makanan berikut mungkin bisa kamu jadikan pantangan, untuk mencegah terjadinya vaskulitis.

1. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Lemak Trans

Lemak jenuh dan lemak trans merupakan dua musuh utama yang menjadi pantangan bagi pengidap hipertensi dan kolesterol tinggi. Keduanya dapat meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh. Salah satu makanan yang tinggi lemak jenuh adalah kulit ayam, daging merah, mentega, dan susu tinggi lemak.

2. Makanan Kemasan

Makanan kemasan digemari karena sifatnya yang praktis dan tahan lama ketimbang makanan yang kita olah sendiri. Namun, makanan ini ternyata mengandung banyak garam dan natrium, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat berbahaya bagi pengidap hipertensi. Dalam satu kaleng sup kemasan misalnya, terdapat kandungan natrium sebesar 900-2000 miligram. Jumlah yang cukup tinggi, jika dibanding sup yang kita buat sendiri dari bahan-bahan segar.

3. Minuman Berkafein

Selain makanan, asupan minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda, perlu diperhatikan. Kafein buruk bagi pengidap hipertensi karena sifatnya yang mampu menaikkan kadar tekanan darah secara sementara. Oleh karena itu, mulai dari sekarang, cobalah untuk membatasi asupan kafein sebanyak maksimal 200 miligram per hari. Jumlah tersebut setara dengan secangkir kopi racik (brewed coffee) dengan kapasitas 335 mililiter.

4. Gorengan

Proses menggoreng untuk membuat gorengan umumnya membutuhkan pemanasan minyak dalam waktu yang cukup lama. Proses tersebut kemudian membuat asam lemak di dalam minyak yang dipakai untuk menggoreng menjadi semakin jenuh, sehingga memunculkan asam lemak trans. Asam lemak trans merupakan salah satu jenis asam lemak yang paling memicu pembentukan kolesterol jahat dalam tubuh. Oleh karena itu, sebisa mungkin cobalah untuk mulai membatasi atau menghindari konsumsi gorengan. Terlebih jika kamu tidak yakin apakah minyak yang dipakai untuk menggoreng merupakan minyak baru atau bukan.

Itu lah sedikit penjelasan tentang cara-cara penanganan sakit leher yang dapat dilakukan di rumah. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan