4 Penyakit Mental yang Tanpa Sadar Dialami Wanita 

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Desember 2019
4 Penyakit Mental yang Tanpa Sadar Dialami Wanita 4 Penyakit Mental yang Tanpa Sadar Dialami Wanita 

Halodoc, Jakarta – Penyakit mental diidentikkan dengan gejala-gejala yang berat, tetapi ternyata ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari bisa memicu gangguan ini terjadi. Gangguan mental bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Pada wanita, penyakit mental disebut bisa meningkat karena beberapa hal yang mungkin tidak disadari.  

Gangguan mental alias penyakit mental merupakan kondisi yang terjadi karena banyak faktor yang memengaruhi emosi, perilaku, serta pola pikir pengidapnya. Ada banyak jenis penyakit mental yang bisa terjadi, seperti delusi, halusinasi, perubahan mood alias suasana hati yang terjadi mendadak, perubahan pola tidur, hingga masalah pada hubungan sosial. 

Pemicu Penyakit Mental yang Sering Tidak Disadari

Penyakit mental bisa terjadi pada siapa saja dan biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Risiko gangguan ini meningkat pada orang yang mengalami gangguan fungsi sel saraf di otak, cedera pada otak, kelainan bawaan, peristiwa traumatik, serta penyalahgunaan obat-obatan. Namun ternyata, baru-baru ini ada berbagai “kebiasaan” yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit mental pada wanita, di antaranya: 

1. Belanja Berlebihan 

Siapa yang tidak suka berbelanja? Aktivitas yang satu ini sering diidentikkan sebagai hal yang disukai wanita. Belakangan, kebiasaan belanja disebut berkaitan dengan kesehatan mental, jika dilakukan secara berlebihan dan impulsif. Wanita yang kecanduan berbelanja disebut lebih rentan mengembangkan penyakit mental. Kecanduan belanja membuat seseorang rentan mengalami tekanan dan merasa harus untuk terus mengulangi hal tersebut. 

2. Gangguan Makan 

Salah satu gejala atau kondisi yang bisa menjadi tanda gangguan mental adalah perubahan pada pola makan. Orang yang mengidap kondisi ini biasanya juga akan mengembangkan gangguan makan, misalnya binge eating. Binge eating disorder merupakan kondisi yang bersifat kompleks, dan memengaruhi otak hingga fisik pengidapnya. Gangguan ini masuk dalam penyakit mental, sebab pengidapnya bisa menjadi sangat terobsesi dengan suatu makanan dan ingin menghabiskan makanan tersebut dalam jumlah yang sangat banyak. 

Kabar buruknya, kondisi ini nyatanya tidak hanya berhubungan dengan kondisi mental pengidapnya. Kebiasaan mengonsumsi makanan terlalu banyak juga bisa memicu berbagai gangguan kesehatan. Hal ini bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan alias obesitas yang berkaitan dengan berbagai penyakit seperti diabetes.  

3. Stres 

Di tengah tuntutan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, wajar jika seseorang mengalami stres. Namun hati-hati, stres yang tidak dikelola dengan baik ternyata bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan, lho. Pada mulanya, stres bisa menyebabkan seseorang mengalami insomnia alias kesulitan tidur di malam hari. Jika dibiarkan berlarut, insomnia bisa memicu kondisi yang lebih berbahaya. Lebih lanjut, hal ini juga bisa berkembang menjadi penyakit mental. 

Orang yang kurang tidur biasanya akan mengalami penurunan produktivitas, gelisah, sakit kepala, bahkan halusinasi hingga perubahan suasana hati yang terjadi secara mendadak. Hal itu yang kemudian diduga bisa meningkatkan risiko penyakit mental menyerang.

4. Terlalu Sedih

Merasa sedih adalah hal yang normal, terlebih jika baru mengalami hal yang tidak sesuai harapan. Namun hati-hati, terlalu lama bersedih nyatanya bisa meningkatkan risiko terjadinya depresi. Pada dasarnya, sedih dan depresi adalah dua hal yang berbeda. Namun, sedih sebenarnya merupakan bagian atau gejala awal dari depresi. Sangat penting untuk mengetahui perbedaan dari dua kondisi ini. Rasa sedih biasanya akan menghilang setelah beberapa saat. Namun, jika perasaan ini tak kunjung hilang, bisa jadi itu adalah tanda awal depresi. 

Segera hubungi dokter atau psikolog jika hal itu terjadi. Atau kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menyampaikan keluhan awal pada ahlinya. Lebih mudah berinteraksi dengan ahli melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Binge Eating Disorder: Treat Mental Health First.
Harvard University. Diakses pada 2019. Sleep and mental health.
Medical News Today. Diakses pada 2019. The difference between depression and sadness.
Daily Mail. Diakses pada 2019. Compulsive online shopping should be recognised as a mental disorder in its own right, psychologists say.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan