Halodoc, Jakarta – Tes kepribadian sering kali menjadi bagian penting dalam seleksi kerja karena dunia kerja tidak hanya membutuhkan hard skill saja melainkan soft skill. Tes kepribadian akan menunjukkan bagaimana kemampuan seorang karyawan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. 

Kemudian, tes kepribadian juga bisa menjadi cara perusahaan mengetahui cara kerja si calon karyawan ketika dihadapkan dalam kondisi yang sulit. Informasi lengkap mengenai tes kepribadian yang digunakan dalam seleksi kerja bisa kamu baca di sini!

Jenis Tes Kepribadian untuk Seleksi Kerja

Sebelumnya sudah disebutkan bahwasanya tujuan tes kepribadian ini agar perusahaan bisa mendapatkan gambaran mengenai calon karyawan secara lebih akurat. 

Setiap perusahaan mempunyai kriteria sendiri dalam mencari SDM yang disesuaikan dengan kebutuhan ritme perusahaannya. Perusahaan mencari orang yang kepribadiannya sesuai dengan sifat dan nuansa pekerjaan tertentu, yang akan melengkapi kekuatan dan kelemahan tim, dan akan cocok dengan budaya unik perusahaan. 

Ada banyak tes kepribadian yang digunakan dalam seleksi kerja. Masing-masing perusahaan bisa saja mengadopsi cara yang tidak sama. Nah, berikut ini adalah jenis tes kepribadian yang digunakan perusahaan:

1. Personal Attribute Inventory

Tes kepribadian ini terdiri dari 50 kata sifat positif dan 50 kata sifat negatif dari Daftar Periksa Kata Sifat Gough. Calon karyawan diminta untuk memilih 30 yang paling deskriptif tentang orang/kelompok yang bersangkutan. Personal Attribute Inventory ini berperan penting dalam menilai sikap terhadap orang lain serta diri sendiri.

2. Personality Adjective Checklist 

Tes kepribadian ini berisi 153 item laporan diri dan penilaian yang matang dari delapan gaya kepribadian dasar Theodore Millon. Delapan gaya kepribadian tersebut adalah: percaya diri, introvertif, kooperatif, kekuatan, hambatan, kemampuan adaptasi, sensitivitas, dan rasa hormat. 

Personality Adjective Checklist berperan penting dalam menilai profesional yang memenuhi syarat untuk suatu pekerjaan. Hasilnya dihasilkan akan memberikan pernyataan interpretatif berdasarkan data empiris. Tes ini bersifat sangat probabilistik dan tidak dapat digunakan sebagai ukuran pasti tentang masa depan seseorang di perusahaan.

3. Cross-Cultural Adaptability Inventory

Tes kepribadian karyawan ini paling efektif bila digunakan sebagai bagian dari program pelatihan karyawan. Tes ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kerja sama tim atau sebagai alat konseling bagi orang-orang di tengah penyesuaian lintas budaya. 

Cross-Cultural Adaptability Inventory memiliki skala penilaian enam poin penilaian diri yang penting sebagai alat pelatihan yang dirancang untuk memberikan umpan balik tentang potensi karyawan untuk efektivitas kerja antar karyawan dari latar belakang budaya berbeda. Tes ini didistribusikan di antara 4 subskala; otonomi pribadi, ketahanan emosional, ketajaman persepsi, dan keterbukaan.

4. California Psychological Inventory

Tes multiguna ini dirancang untuk menilai karakteristik kepribadian yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Tes ini tidak hanya digunakan dalam seleksi dunia kerja saja, melainkan juga sekolah atau perguruan tinggi, lembaga konseling dan klinik.

Pada dasarnya, tidak ada yang benar ataupun salah dalam tes kepribadian. Tes kepribadian dapat menjadi bagian yang berguna dari proses perekrutan, tetapi tes kepribadian hanyalah bagian dari rangkaian proses. Sebab tes kepribadian karyawan akan digunakan bersamaan dengan rangkaian proses lainnya guna mendapatkan verifikasi menyeluruh. 

Cara Menjawab Tes Kepribadian untuk Seleksi Kerja

Karena dalam tes ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, maka semestinya calon karyawan memberikan jawaban sejujur mungkin. Jika kamu suatu saat diminta untuk mengikuti tes kepribadian dalam rangka seleksi kerja, ingatlah bahwa kepribadian adalah penilaian subjektif.

Berikut adalah beberapa tips dalam melakukan tes kepribadian saat seleksi kerja, yaitu: 

1. Menjawab dengan Jujur 

Tes kepribadian sering kali menyertakan pertanyaan yang meminta jawaban dalam skala. Misalnya, kamu mungkin diminta untuk menilai seberapa setuju dengan pernyataan tertentu, dalam skala satu sampai lima, dengan lima untuk “sangat setuju” dan satu untuk “sangat tidak setuju”. Berikan jawaban yang paling mencerminkan kondisimu. 

2. Hindari Terlalu Banyak Jawaban yang Sama

Jawablah dengan jujur, tetapi tantang diri untuk memutuskan apa yang sebenarnya kamu rasakan tentang pernyataan tertentu. 

3. Pelajari Deskripsi Pekerjaan

Ide di balik tes kepribadian adalah untuk menilai apakah kamu cocok untuk posisi tertentu. Penting untuk menjaga kualitas yang dicari perusahaan di dalam benak saat mengikuti tes kepribadian. Pekerjaan memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan indikator keberhasilan, seperti perhatian terhadap detail. 

Dalam banyak pertanyaan yang akan kamu jawab, perhatikan pertanyaan yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan karena itu akan menjadi yang paling penting dalam menentukan apakah kamu “lulus” atau “gagal.” 

Misalnya, jika deskripsi pekerjaan menyebutkan “kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam tim”, perhatikan pertanyaan tentang kerja sama dan kesediaan kamu untuk bekerja dengan orang lain.

4. Pertimbangkan untuk Mengikuti Tes Latihan

Jika kamu sudah tahu sebelumnya kalau akan mengikuti tes kepribadian, ada baiknya kamu mengikuti tes latihan untuk coba-coba. Banyak jenis tes kepribadian yang tersedia di internet. Keuntungan dari tes latihan ini adalah kamu bisa merasa nyaman dengan jenis pertanyaan yang akan ditanyakan sehingga tidak ada “kejutan”. 

Itulah informasi mengenai tes kepribadian yang digunakan dalam seleksi kerja. Informasi selengkapnya mengenai masalah kesehatan mental di dunia kerja bisa kamu dapatkan dengan download aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc, kamu juga bisa buat janji pemeriksaan melalui aplikasi Halodoc bila kamu ingin memastikan kondisi kesehatanmu. 

Referensi:

HR-guide.com. Diakses pada 2022. Personnel Selection: Methods: Personality Tests.

Indeed.com. Diakses pada 2022. How To Pass a Personality Test.