4 Tipe Penyakit Sapi Gila yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   31 Agustus 2020
4 Tipe Penyakit Sapi Gila yang Perlu Diwaspadai 4 Tipe Penyakit Sapi Gila yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Pernah dengar Creutzfeldt-Jakob disease (CJD)? Kamu mungkin lebih familiar dengan sebutan penyakit sapi gila. CJD adalah penyakit yang bersifat progresif dan menimbulkan efek parah pada otak. Pasalnya, CJD dapat menghancurkan sel-sel otak dan menghasilkan lubang-lubang kecil di otak secara bertahap. Karena penyakit ini menyerang otak, pengidapnya menjadi sulit mengontrol gerakan tubuh, perubahan gaya berjalan dan bicara, serta demensia.

Sifatnya yang progresif membuat penyakit ini sangat fatal dan menyebabkan kematian dalam waktu satu tahun setelah gejala muncul. Ada berbagai jenis CJD yang harus diwaspadai karena berkembang secara sporadis dan gejalanya yang sulit diidentifikasi. 

Baca juga: Apakah Penyakit Sapi Gila Menular?

Waspadai Beberapa Tipe Penyakit Sapi Gila Ini

Disebut sapi gila karena penyakit ini umumnya timbul setelah seseorang mengonsumsi daging sapi yang telah terinfeksi bovine spongiform encephalopathy. Namun, CJD nyatanya juga bisa dipicu oleh faktor lain. Berikut tipe-tipe CJD beserta penyebabnya yang harus diwaspadai:

1. CJD Genetik

CJD genetik merupakan tipe penyakit yang sangat langka karena disebabkan oleh gen abnormal yang diturunkan. Penyakit ini tidak ada hubungannya dengan bovine spongiform encephalopathy karena jelas diturunkan dari riwayat keluarga. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bahkan bisa muncul meski tidak ada riwayat keluarga yang mengidapnya. Dalam hal ini, penyebabnya tidak diketahui sama sekali. 

2. CJD Iatrogenik

CJD iatrogenik juga termasuk penyakit yang sangat jarang. Jenis ini ditularkan secara tidak sengaja selama prosedur medis atau pembedahan. Melansir dari Medical News Today, contoh CJD iatrogenik pernah terjadi ini di Inggris dan kasusnya ditularkan melalui pengobatan hormon pertumbuhan manusia pada anak-anak. 

3. CJD Sporadis

CJD sporadis adalah jenis CJD yang paling umum karena kasusnya dapat ditemukan setiap negara. Penyebab CJD sporadis masih belum pasti. Namun, perubahan protein prion yang ada di otak menjadi bentuk abnormal secara spontan sering menjadi pemicu utamanya. Bisa dikatakan, munculnya penyakit ini adalah sebuah peristiwa kebetulan di dalam otak. 

Baca juga: Ini Bedanya Penyakit Sapi Gila dengan Ensefalopati

4. Varian CJD

Penyebab varian CJD disebabkan oleh penularan infeksi bovine spongiform encephalopathy dari sapi ke manusia melalui daging yang dimakan.

Jika kamu punya pertanyaan lain mengenai CJD, hubungi dokter di Halodoc saja untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Lewat aplikasi ini, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Gejala CJD yang Harus Diwaspadai

CJD memiliki masa inkubasi yang lama, sehingga gejalanya mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk muncul. Gejala mulai muncul saat penyakit mulai menghancurkan sel-sel otak. Gejala khas CJD adalah perkembangan demensia secara cepat dan mioklonus, gerakan kelompok otot yang tidak disengaja. Gejala lainnya meliputi:

  • Perubahan mood, kepribadian, atau perilaku.
  • Hilang ingatan.
  • Penilaian yang terganggu.

Baca juga: Mitos atau Fakta Penyakit Sapi Gila Tidak Bisa Diobati

Kondisi ini mungkin menyerupai demensia dan alzheimer. Seiring dengan perkembangan penyakit, pengidapnya akan mengalami masalah koordinasi dan kontrol otot. Kemudian, pengidap akan kehilangan penglihatan dan kemampuannya untuk bergerak dan berbicara. Pada tahap akhir, pengidap akan mengalami koma. Namun, tidak semua CJD punya gejala yang sama pada setiap orang. Setiap tipenya mungkin punya gejala yang bervariasi. 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is Creutzfeldt-Jakob disease (CJD)?
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is CJD? The four types of CJD.
HealthlinkBC. Diakses pada 2020. Mad Cow Disease.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan