5 Alasan Perlu Membatasi Makan Gorengan Saat Buka Puasa

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 April 2022

“Berlebihan makan gorengan saat buka puasa bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.”

5 Alasan Perlu Membatasi Makan Gorengan Saat Buka Puasa5 Alasan Perlu Membatasi Makan Gorengan Saat Buka Puasa

Halodoc, Jakarta – Makan gorengan saat buka puasa ibarat jadi tradisi tak tertulis bagi umat Muslim di Indonesia. Dengan rasa gurih dan renyah, gorengan selalu jadi salah satu menu yang paling laris diburu menjelang waktu berbuka puasa.

Apalagi jika dimakan hangat-hangat, dengan sambal kacang atau cabe rawit. Tak jarang membuat siapa saja kalap dan makan banyak. Namun, sebenarnya makan gorengan berlebihan itu tidak baik untuk kesehatan, lo. Yuk simak penjelasannya!

Bahaya Makan Gorengan Berlebihan Saat Buka Puasa

Berikut adalah beberapa alasan kamu harus membatasi makan gorengan saat buka puasa:

1. Lemak dalam Minyak Sulit Dicerna

Kandungan lemak dalam minyak pada gorengan cenderung sulit dicerna. Hal ini membuat tubuh lebih lama mencerna gorengan, sehingga bisa mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain.

2. Lemak Trans dalam Gorengan Meningkatkan Kolesterol Jahat

Karena makanan yang digoreng dimasak dalam minyak pada suhu yang sangat tinggi, kemungkinan besar makanan tersebut mengandung lemak trans.

Lemak trans dalam gorengan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh (low density lipoprotein/LDL). Jadi, semakin banyak kamu mengonsumsi gorengan, maka semakin banyak kadar lemak jahat dalam tubuh.

Menurut studi pada 1997 di yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit. Termasuk penyakit jantung, kanker, dan masih banyak lagi.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Jika kamu mengira bahwa diabetes hanya bisa terjadi akibat makan makanan manis, anggapan tersebut keliru. Nyatanya, makan gorengan berlebihan saat buka puasa juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Sebuah studi pada 2014 yang dilakukan oleh para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan, bahwa konsumsi gorengan yang sering secara signifikan dikaitkan dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.

Kesimpulan ini didapat setelah memeriksa data dari lebih dari 100.000 pria dan wanita selama 25 tahun. Mereka menemukan bahwa peserta yang makan gorengan antara empat dan enam kali per minggu, memiliki 39 persen peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini jika dibandingkan dengan mereka yang makan gorengan kurang dari sekali seminggu. 

Bahkan, peserta yang makan gorengan 7 kali atau lebih per minggu memiliki 55 persen peningkatan risiko mengembangkan kondisi ini, lo. Cukup menghawatirkan, bukan?

4. Gorengan Berpotensi Mengandung Akrilamida Penyebab Kanker

Alasan lain mengapa kamu perlu membatasi makan gorengan saat buka puasa adalah karena berpotensi mengandung akrilamida. Ini adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang.

Akrilamida terbentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagin. Makanan bertepung seperti produk kentang goreng biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi. Konsentrasi akrilamida yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

5. Gorengan Tinggi Kalori dan Bisa Memicu Kegemukan

Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang tidak digoreng. Jadi, makan gorengan saat buka puasa berlebihan dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan.

Belum lagi kandungan lemak trans dalam gorengan, yang juga membuat risiko peningkatan berat badan menjadi lebih tinggi. Bukan tidak mungkin jika kebiasaan makan gorengan setiap hari pada akhirnya menyebabkan obesitas.

Nah, itulah beberapa alasan mengapa kamu perlu membatasi konsumsi gorengan saat buka puasa. Makan gorengan memang enak dan dalam jumlah sedikit mungkin tidak masalah.

Asalkan kamu juga bisa mengimbanginya dengan banyak makan sayur, buah, serta variasi makanan sehat lainnya. Jika kamu mengalami masalah kesehatan selama puasa, segera download Halodoc untuk bertanya pada dokter, ya!

Referensi:
The American Journal of Clinical Nutrition. Diakses pada 2022. Health Effects Of Trans Fatty Acids.
The American Journal of Clinical Nutrition. Diakses pada 2022. Fried-Food Consumption And Risk Of Type 2 Diabetes And Coronary Artery Disease: a Prospective Study In 2 Cohorts Of Us Women And Men.
Healthline. Diakses pada 2022. Why Are Fried Foods Bad For You?
Eat This, Not That! Diakses pada 2022. Dangerous Side Effects of Eating Fried Foods, According to Science.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan