5 Benda Paling Kotor di Kantor

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Maret 2018
5 Benda Paling Kotor di Kantor5 Benda Paling Kotor di Kantor

Halodoc, Jakarta – Banyak menghabiskan waktu di kantor membuat banyak orang yakin bahwa benda-benda yang ada di meja kerja terjamin bersih. Tak hanya karena terlihat bersih, nyatanya sering menyentuh suatu benda yang ada di sekitar bisa membuat seseorang merasa aman dan mungkin terkecoh.

Pasalnya, ada banyak benda-benda di kantor yang ternyata adalah sarang kuman. Sayangnya, sekalipun terlihat bersih bukan berarti perlengkapan kerja yang biasa dipakai bebas dari bakteri penyebab penyakit. Artinya, penting untuk selalu menjaga kebersihan meja kerja karena tanpa disadari benda-benda yang sering dipakai pun bisa menyimpan banyak bakteri.

Bahkan sebuah penelitian menemukan fakta bahwa ada beberapa benda di ruang kerja yang lebih kotor dan lebih banyak menyimpan kuman dibanding dudukan toilet. Nah, agar terhindar dari penularan penyakit, kamu perlu tahu nih 5 benda yang paling kotor di kantor!

  1. Telepon Kantor

Menggunakan telepon kantor untuk urusan pekerjaan adalah hal yang paling sering dilakukan. Sayangnya, penggunaan “telepon umum” ini ternyata bisa menjadi ancaman. Sebab telepon kantor biasanya akan digunakan secara bergantian oleh karyawan, dan gagang telepon kantor ternyata menjadi tempat menyimpan kuman dan bakteri.

Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa ada lebih banyak bakteri yang ditemukan di telepon kantor dibanding dudukan toilet. Nah, salah satu cara untuk melindungi diri dan rekan kerja dari tumpukan bakteri ini adalah dengan memastikan bahwa telepon kantor dibersihkan secara rutin, setidaknya satu minggu sekali menggunakan lap basah.

  1. Meja Kerja

Kebersihan harus dipastikan sejak dari meja kerja sendiri. Sebab meja kerja ternyata menjadi satu titik yang paling nyaman dan memungkinkan untuk bakteri berkumpul. Terlebih jika kamu termasuk pekerja yang sering menyimpan berbagai barang di atas meja kerja.

Meja kerja pun sering dijadikan sebagai tempat untuk melakukan banyak hal, yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab bakteri menumpuk. Misalnya, kebiasaan makan di atas meja, tidak langsung membuang sampah bekas makanan, dan banyak hal lain.

  1. Komputer

Banyak pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya duduk seharian di belakang layar komputer. Nah, hal ini yang kemudian bisa menyebabkan komputer berubah menjadi sarang kuman. Misalnya, keyboard yang hampir selalu disentuh untuk mengetik selama delapan jam. Benda ini mungkin sudah memuat banyak bakteri dari tangan yang sebelumnya entah menyentuh apa.

Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya bakteri di keyboard adalah saat kamu tidak sengaja bersin di depan komputer, atau baru kembali dari kamar mandi dan langsung menyentuh pekerjaan. Dan seringnya keyboard adalah benda pertama yang disentuh dan terkontaminasi.

Sama halnya dengan keyboard, hal ini juga berlaku bagi mouse dan layar komputer. Banyak menyentuh atau menggunakan benda-benda ini nyatanya malah memperbesar peluang bakteri berkumpul dan bisa mengganggu kesehatan saat berhasil masuk ke dalam tubuh.

  1. Printer

Hampir mirip dengan telepon kantor, mesin cetak alias printer juga sering digunakan secara bergantian. Sehingga ada banyak bakteri yang mungkin bersarang di tombol-tombol printer yang bisa berpindah saat kamu menyentuh bagian yang sama dengan tangan.

  1. Pulpen

Satu hal yang juga harus dihindari adalah bertukar atau saling meminjamkan pulpen dengan teman satu kantor. Sebab pulpen bisa menjadi saluran penularan bakteri lewat sentuhan tangan. Dan pada saatnya, apalagi saat sistem imun melemah, bakteri akan lebih mudah menyerang dan bisa membuat seseorang jatuh sakit.

Selain menghindari dan rutin membersihkan benda-benda di kantor, cegah kuman menyerang dengan menjaga kebugaran tubuh. Salah satunya dengan mengonsumsi vitamin yang bisa dibeli dengan mudah di aplikasi Halodoc. Dengan layanan  antar, pesanan akan dikirim dalam waktu satu jam. Ayo, download sekarang  di App Store dan Google Play!  



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan