5 Cara Bernegosiasi dengan Anak agar Mau Mengikuti Arahan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Juli 2022

“Negosiasi tidak hanya berlaku dalam bidang bisnis dan ekonomi saja, tapi juga bisa terapkan dalam bagian pola asuh anak. Cara bernegosiasi dengan anak yaitu dengan membuat kesepakatan bersama hingga selalu membuat pilihan alternatif.”

5 Cara Bernegosiasi dengan Anak agar Mau Mengikuti Arahan5 Cara Bernegosiasi dengan Anak agar Mau Mengikuti Arahan

Halodoc, Jakarta – Negosiasi adalah kemampuan untuk menyesuaikan posisi atau pendapat untuk mencapai kesepakatan atau penyelesaian. Perlu ayah dan ibu ketahui, negosiasi merupakan bagian dari pola asuh anak

Sering kali orangtua mengabaikan cara bernegosiasi dengan anak, padahal hal ini perlu dilakukan. Salah satunya bertujuan agar anak mau mengikuti arahan yang diharapkan atau setidaknya menemukan jalan keluar yang sama-sama menyenangkan orangtua dan anak.

Lantas, bagaimana cara bernegosiasi dengan anak?

Cara Bernegosiasi dengan Anak 

Perlu diketahui, anak memiliki pendapatnya sendiri tentang segala hal. Bernegosiasi dengan anak diperlukan agar mereka dapat mengikuti arahan, atau mengerti bahwa segala sesuatu yang ditawarkan kepadanya memiliki alasan yang baik untuknya. Di sisi lain, anak juga merasa didengarkan ketika pendapatnya juga diterima oleh orangtua. 

Berikut ini cara bernegosiasi dengan anak yang bisa diterapkan:

  1. Gunakan Kalimat yang Jelas dan Dimengerti Anak

Selalu gunakan kata-kata sederhana dan instruksi sederhana pada anak. Buat anak memahami hadiah yang ditawarkan untuk tindakan tertentu. Orangtua sebaiknya menjelaskan satu instruksi pada satu waktu. Hindari menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti oleh  anak. Misalnya, jika anak tidak mengerti perbedaan antara 2 jam dan 20 menit, maka hindari menggunakan itu dalam negosiasi.

  1. Buat Kesepakatan

Mulailah dengan membuat kesepakatan, bukan argumen. Namun, pastikan nada suara tetap tegas. Biarkan anak merasa bahwa ayah dan ibu memberinya pilihan dan dia adalah pembuat keputusan.

Biarkan anak merasa mandiri, karena dengan begitu anak juga akan mendengarkan orangtua. Ayah dan ibu juga harus memiliki nada bicara tertentu saat meminta, jika anak tampak sedang tidak memiliki mood yang baik. Hal ini untuk menghindari perdebatan atau penolakan. Misalnya gunakan kata-kata seperti “maukah kamu” atau “bolehkah ayah/ibu meminta tolong”, dibandingkan dengan menggunakan kata “kamu harus”.

  1. Jelaskan Pikiran Orangtua

Gunakan kata-kata sederhana untuk menjelaskan pikiran ayah dan ibu kepadanya. Orangtua dapat melakukan ini saat sedang melakukan aktivitas tertentu berdua saja. Bersikaplah terbuka terhadap jawaban apa pun dari anak, karena orangtua tentu tidak dapat membayangkan apa yang ada dipikiran anak. Selalu luangkan waktu untuk menjelaskan sesuatu. Misalnya tentang pentingnya kebersihan pribadi, pergi ke sekolah, atau apa pun yang orangtua harapkan.

  1. Biarkan Anak “Menang”

Sesekali biarkan anak merasa bahwa dialah pemenangnya. Misalnya, ketika anak mengatakan bahwa dia ingin tidur lebih lama di hari libur, maka biarkan dia melakukannya. Atau berikan pilihan makanan sehat di meja makan, dan biarkan anak memiliki apa yang ia makan. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan anak pada orangtua. 

  1. Selalu Berikan Pilihan Alternatif

Memberikan pilihan alternatif dapat digunakan sebagai jalan keluar jika anak tidak menuruti arahan. Orangtua dapat memberikan pilihan alternatif yang memenangkan kedua belah pihak. Namun, disisi lain anak tetap memilih pilihannya dan bertanggung jawab atas pilihannya. 

Itulah yang perlu diketahui mengenai cara bernegosiasi dengan anak. Perlu dipahami, orangtua tidak perlu menunggu anak memasuki usia tertentu untuk mulai mengajari mereka bernegosiasi. Memulai negosiasi sejak dini akan membuat mereka terbiasa hingga dewasa kelak.

Ingatlah, bahwa tujuan dari negosiasi adalah agar kedua belah pihak merasa puas. Selain itu kebutuhan terpenting masing-masing pihak telah terpenuhi dan suara mereka didengar. Ketahui juga, saat anak merasa bahwa kebutuhan dan pendapat mereka dihargai, nantinya mereka akan belajar untuk menghargai kebutuhan orang lain juga.

Jika memiliki keingintahuan lain tentang pola asuh anak, ayah dan ibu bisa bertanya pada psikolog anak melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apalagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Firstory Parenting. Diakses pada 2022. Tips for Negotiating Effectively with Children
Harvard Business Review. Diakses pada 2022. How to Negotiate…with Your Kids
Mommy Base. Diakses pada 2022. Teaching Your Children About Compromise

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan