5 Cara Menjelaskan Disabilitas pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Maret 2021
5 Cara Menjelaskan Disabilitas pada Anak5 Cara Menjelaskan Disabilitas pada Anak

Halodoc, Jakarta - Banyak anak belum paham mengenai disabilitas yang dialami oleh teman sebayanya. Sebagian ibu mungkin bingung bagaimana cara menjelaskan disabilitas pada anak. Pemahaman yang tepat akan membuat anak mengerti bagaimana harus berbicara atau bertindak pada teman sebayanya penyandang disabilitas. Berikut ini beberapa menjelaskan disabilitas pada anak:

Baca juga: Anak Usia 2 Tahun Menangis Tanpa Sebab? Begini Penanganannya

1. Jawab Seluruh Pertanyaan Anak dengan Lugas

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mungkin saja mereka memiliki banyak pertanyaan jika menemui penyandang disabilitas. Jika ibu melihat anak terpaku saat menyandang disabilitas, coba untuk memulai percakapan dengannya. Namun, hindari penjelasan yang mendetail dan melibatkan banyak emosi. Deskripsikan secara singkat dan tidak berbelit-belit dalam menjawab pertanyaan anak.

Contohnya begini, jika anak bertanya mengapa ada gadis kecil duduk di kursi roda, alih-alih menjawab “ia tidak bisa berjalan”, sebaiknya ibu menjawab jika otot masing-masing orang bekerja dengan cara yang berbeda. Jelaskan jika kursi roda membantunya bergerak, seperti kaki anak ibu.

2. Gunakan Kalimat yang Tepat

Anak-anak akan menyerap semua yang mereka dengar dengan cepat. Ketika berbicara tentang penyandang disabilitas dengan anak, sebaiknya gunakan kalimat yang tepat. Hindari kata "ia kurang dari" orang lain, serta istilah-istilah kasar lainnya, seperti "cacat", "terbelakang", atau "cebol". Ibu bisa menggunakan istilah lainnya, seperti "pengguna kursi roda", atau "orang kecil". Jangan gunakan disabilitas sebagai cara untuk mendeskripsikan seseorang.

3. Tekankan Mengenai Kesamaannya

Agar anak tidak membandingkan kondisinya dengan penyandang disabilitas, sebaiknya tekankan mengenai kesamaan yang dimiliki keduanya. Jika penyandang adalah teman sekomplek anak, ibu bisa menceritakan jika penyandang juga menyukai hal-hal yang disukai anak. Membicarakan mengenai kesamaan menunjukkan kepada anak jika memiliki disabilitas tidak mendefinisikan seseorang, sama seperti karakteristik fisik anak.

Baca juga: Usia yang Tepat untuk Mulai Pendidikan Seks pada Anak

4. Ajarkan Pemahaman dan Empati

Anak-anak serupa dalam banyak hal, dan berbeda dalam caranya masing-masing. Daripada hanya memberi tahu anak jika penyandang disabilitas tidak dapat melakukan sesuatu, sebaiknya bicarakan juga tentang kelebihan yang dapat ia lakukan. Alih-alih hanya berfokus pada kelemahan seseorang, sebaiknya cari kelebihannya. Beritahu juga, memiliki satu kekurangan bukan berarti tidak unggul di bidang lainnya.

Mempelajari empati sejak dini adalah pelajaran hidup yang penting. Contohnya, jika anak memiliki teman sekelas yang mengalami gangguan pendengaran, alih-alih berfokus pada fakta jika ia tidak dapat mendengar, ibu bisa membimbing anak untuk mengobrol mengenai hal-hal yang disukai. Bantu anak untuk melihat bahwa semua manusia memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri.

5. Mengatasi dan Melarang Segala Bentuk Penindasan

Anak-anak penyandang disabilitas adalah sasaran empuk terhadap bullying dari anak-anak lain, bahkan orang dewasa. Nah, mengenai hal tersebut, sudah seharusnya jika ibu menjelaskan jika sengaja menyakiti perasaan anak lain adalah hal yang salah. Jika anak tidak sengaja melakukannya, ajari ia untuk meminta maaf terlebih dulu.

Baca juga: 6 Manfaat Membacakan Buku Cerita untuk Anak

Itulah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjelaskan disabilitas pada anak. Guna menunjang kesehatan Si Kecil, ibu bisa memberikannya suplemen atau multivitamin tambahan. Untuk membelinya, ibu dapat menggunakan fitur “beli obat” di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2021. How to Talk to Kids About Disabilities.
Family Education. Diakses pada 2021. 6 Tips to Talk to Your Kids About Disabilities.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan