5 Dampak Jangka Panjang Gunakan KB Spiral

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 November 2023

“Ada beberapa dampak jangka panjang dari penggunaan KB spiral. Salah satunya adalah yaitu terjadinya kista ovarium yang dapat menimbulkan gejala sakit perut, mual dan muntah.”

5 Dampak Jangka Panjang Gunakan KB Spiral5 Dampak Jangka Panjang Gunakan KB Spiral

Halodoc, Jakarta – KB spiral atau IUD (intrauterine device) merupakan jenis kontrasepsi jangka panjang. Adapun, KB spiral terbuat dari plastik dan tembaga yang berbentuk “T” berukuran kecil, yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau bidan. 

KB spiral bekerja dengan melepaskan bentuk sintetis dari hormon progesteron ke dalam rahim. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan selama 5 hingga 10 tahun. 

Kebanyakan orang yang menggunakan KB spiral tidak mengalami efek samping. Meski begitu, pengalaman setiap orang bisa berbeda. 

Mengingat ada benda asing dalam tubuh, bukan tidak mungkin jika KB spiral menyebabkan efek samping jangka panjang. 

Lantas, apa saja dampak KB spiral yang perlu diwaspadai?

Efek Samping Jangka Panjang Penggunaan KB Spiral

Ada beberapa risiko dan efek samping jangka panjang dari penggunaan KB spiral. Meskipun jarang terjadi, berikut adalah beberapa efek samping jangka panjang penggunaan KB spiral yang perlu kamu ketahui:

1. Kista ovarium

 Sekitar 12 persen orang yang menggunakan KB spiral akan mengembangkan setidaknya satu kista ovarium. Kista ovarium biasanya ditandai dengan:

  • Sakit perut dan terasa bengkak.
  • Terasa sakit saat buang air besar.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri saat haid.
  • Nyeri saat berhubungan.

Kista ini biasanya dapat hilang dalam waktu satu atau dua bulan, tapi terkadang membutuhkan perhatian medis. Segera temui dokter jika kamu mencurigai adanya kista ovarium.

2. Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul merupakan kondisi yang relatif umum terjadi pada organ reproduksi wanita. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS). Tapi kamu juga bisa mengalami radang panggul meski tidak pernah mengidap IMS sebelumnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat mencatat, seseorang berpotensi mengalami penyakit radang panggul dalam 3 minggu pertama setelah KB spiral dimasukkan. Gejala penyakit radang panggul meliputi:

  • Sakit perut (terutama di perut bagian bawah).
  • Nyeri saat berhubungan intim dan buang air kecil.
  • Keputihan berbau busuk.
  • Menstruasi tidak teratur.
  • Kelelahan.
  • Demam.
  • Expulsion

Ada sejumlah penyebab radang panggul lain yang juga perlu kamu waspadai. Simak informasinya dalam artikel: Inilah 3 Penyebab Radang Panggul yang Perlu Diwaspadai

3. Perforasi

Dampak KB spiral selanjutnya adalah perforasi. Perforasi adalah istilah untuk menggambarkan lubang atau luka yang terbentuk melalui jaringan atau permukaan yang padat atau padat. Contohnya seperti kulit, permukaan organ dalam, atau struktur lainnya.

Meskipun relatif tidak masuk akal, tapi ada kemungkinan KB spiral dapat melukai rahim sehingga memicu perforasi. Khususnya jika pemasangan KB spiral tidak di tempat yang tepat. 

Potensi perforasi rahim dapat terjadi jika KB spiral dimasukkan saat seorang wanita sedang menyusui. Jika perforasi terjadi, KB spiral dapat:

  • Tidak efektif dalam mencegah kehamilan.
  • Bekas luka rahim secara permanen.
  • Merusak organ sekitar.
  • Menyebabkan infeksi.

Jika KB spiral melukai rahim, maka alat kontrasepsi ini harus segera dokter angkat melalui pembedahan.

4. Kehamilan tidak diinginkan

Meskipun KB spiral merupakan alat kontrasepsi yang sangat efektif, tapi kemungkinan untuk hamil tetap ada. Peluang hamil setelah menggunakan KB spiral memang hanya 0,2 persen dari 100 pengguna KB spiral dalam satu tahun penggunaan.

5. Pergeseran atau Ekspulsi 

Dampak KB spiral selanjutnya adalah kemungkinan kecil ekspulsi  IUD dari tempatnya. Ekspulsi adalah keluarnya material IUD yang dapat terjadi pada waktu haid. 

Kondisi ini umumnya terjadi akibat ukuran IUD yang terlalu kecil. Ekspulsi ini juga berkaitan dengan jenis bahan IUD yang penggunanya pakai.

Namun, rahim secara alami dapat mengeluarkan KB spiral  dengan mendorongnya keluar. 

Penggunaan menstrual cup, berusia di bawah 20 tahun, dan belum pernah hamil dapat meningkatkan risiko pergeseran ini. 

Jika dokter tidak segera mengembalikan posisi KB spiral dalam uterus, kondisi pergeseran tersebut bisa mengurangi efektivitas kontrasepsi ini. 

Agar dapat lebih waspada, penting untuk mengetahui tanda ekspulsi ini. Simak apa saja tandanya dalam artikel: Hati-Hati, Ini Tanda KB IUD Bergeser dari Rahim

Itulah sejumlah dampak panjang penggunaan KB spiral yang perlu kamu waspadai. Jika kamu dan pasangan masih memiliki pertanyaan seputar penggunaan alat kontrasepsi ini, segeralah hubungi dokter. Cek rekomendasi dokter spesialis kehamilan melalui aplikasi Halodoc

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Need to Know About IUD Side Effects
Medical News Today. Diakses pada 2023. What are the Mirena IUD’s side effects?
Very Well Health. Diakses pada 2023. IUD Risks and Complications

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan