5 Fakta Penting tentang Hepatitis B

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Oktober 2018
5 Fakta Penting tentang Hepatitis B5 Fakta Penting tentang Hepatitis B

Halodoc, Jakarta – Hepatitis B merupakan penyakit hati menular yang disebabkan oleh infeksi virus HBV (Hepatitis B Virus). Pada sebagian besar kasus, penyakit ini bisa menjadi kronis dan berlangsung lebih dari 6 bulan. Di Indonesia, menurut data Riskesda pada 2017, ada 7,1 persen dari total jumlah penduduk yang mengidap penyakit ini. Bahkan, dikutip dari laman Depkes, diketahui bahwa setiap tahunnya, diperkirakan 95 persen dari 150 bayi yang lahir, berpotensi mengalami hepatitis kronis 30 tahun mendatang.

Berikut beberapa fakta penting tentang hepatitis B yang perlu diketahui:

1. Memiliki Gejala yang Baru Disadari Ketika Parah

Pada kebanyakan kasus, gejala hepatitis B biasanya tidak langsung disadari oleh pengidapnya. Gejala yang dialami satu pengidap dengan yang lainnya bisa sangat bervariasi. Bisa ringan, seperti gejala flu biasa, hingga berat. Bahkan pada beberapa orang, gejala baru muncul setelah beberapa tahun, dan baru terasa ketika sudah kronis.

Beberapa gejala yang biasa dirasakan pengidap hepatitis B, antara lain:

  • Sakit perut.

  • Urine berwarna gelap, seperti teh.

  • Warna feses pucat.

  • Demam.

  • Nyeri sendi.

  • Hilangnya nafsu makan.

  • Mual dan muntah.

  • Mudah lelah.

  • Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice).

2. Tingkat Penularannya Tinggi

Hepatitis B adalah salah satu penyakit yang memiliki tingkat penularan tinggi. HBV, virus penyebab hepatitis B, biasanya dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya yang telah terkontaminasi. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat berisiko tinggi terinfeksi virus penyebab penyakit ini.

Beberapa cara penularan HBV yang umum, di antaranya:

  • Melakukan hubungan intim tanpa kondom, termasuk oral dan seks anal, dengan orang yang terinfeksi.

  • Menerima suntikan dari jarum yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi.

  • Menjalani perawatan gigi di tempat yang tidak menggunakan peralatan steril.

  • Saling meminjam barang pribadi dengan orang yang terinfeksi, seperti alat cukur, sikat gigi, dan handuk.

  • Memiliki luka terbuka dan terpapar darah orang yang terinfeksi.

3. Wanita Hamil yang Tterinfeksi dapat Menularkan Virus ke Bayinya

Dikarenakan HBV dapat menular melalui darah, ibu hamil yang terinfeksi virus ini pun berpotensi besar menularkan virus pada bayinya. Namun, bayi yang terlahir dari ibu yang terinfeksi dapat langsung diberi vaksin hepatitis B, untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Untuk itu, pemeriksaan hepatitis B menjadi penting untuk dilakukan oleh ibu hamil, untuk mendeteksi adanya infeksi HBV.

4. Dapat Memunculkan Komplikasi Hati Serius

Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis B dapat berujung pada berbagai komplikasi organ hati yang cukup serius, seperti sirosis, kanker, hingga gagal hati. Komplikasi ini biasanya terjadi pada pengidap hepatitis B kronis, atau orang yang telah mengidap penyakit ini selama lebih dari 6 bulan. Kondisi ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh gagal bekerja melawan infeksi.

5. Dapat Dicegah dengan Vaksin

Infeksi HBV yang menyebabkan hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Dokter biasanya akan memberikan vaksin jenis Recombivax HB, Comvax, atau Engerix-B, yang diberikan 3 hingga 4 kali dalam waktu 6 bulan. Ketika vaksin diberikan pada orang yang berisiko terinfeksi virus ini, tubuh akan dirangsang untuk membuat antibodi, yang akan melawan virus saat masuk ke dalam tubuh. Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan pada siapa saja, termasuk bayi baru lahir yang berpotensi terinfeksi.

Itulah beberapa fakta tentang penyakit hepatitis B. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan