5 Fakta Seputar Sub Varian Baru Omicron BN.1

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 November 2022

“Omicron BN.1 adalah sub varian terbaru yang memiliki peluang untuk kebal dari antibodi sehingga berpotensi bisa membuat kasus harian kembali melonjak. Walaupun tingkat penyebarannya sangat signifikan, hingga kini belum ada indikasi sub varian ini menyebabkan kematian.”

5 Fakta Seputar Sub Varian Baru Omicron BN.15 Fakta Seputar Sub Varian Baru Omicron BN.1

Halodoc, Jakarta –  Sejak kemunculannya di Desember 2019, virus corona sudah mengembangkan beberapa sub varian dengan tingkat infeksi dan penularan yang berbeda-beda. Salah satu yang paling baru adalah sub varian omicron BN.1 yang menjadi penyebab melonjaknya angka infeksi COVID-19 di Amerika Serikat. 

Sub varian omicron BN.1 merupakan turunan dari stealth omicron atau BA.2. Sejauh ini omicron BN.1 berpotensi melawan kekebalan yang terbentuk dari infeksi sebelumnya. Informasi lengkap mengenai sub varian baru omicron BN.1 bisa kamu baca di sini!

Omicron BN.1: Mudah Menular Namun Tidak Terlalu Berbahaya

Sejak Oktober 2022, omicron BN.1 telah memicu peningkatan penyebaran COVID-19 di banyak negara seperti Amerika Serikat. Para ahli menduga bahwa sub varian ini dapat menghindari sistem kekebalan tubuh manusia sehingga menyebabkan penyebaran lebih mudah terjadi. 

Para ilmuwan internasional sepakat kalau sub varian ini memiliki peluang untuk kebal sehingga memang berpotensi untuk menyebar lebih luas. Walaupun tingkat penyebarannya sangat signifikan, belum ada indikasi kalau omicron BN.1 ini bisa menyebabkan kematian atau infeksi yang parah.

Berikut ini adalah fakta seputar sub varian omicron BN.1 yang perlu diketahui:

1. Melakukan Evolusi Konvergen

Sub varian omicron BN.1 melakukan evolusi konvergen, yakni proses terciptanya spesies yang berbeda, tetapi berasal dari organisme yang sama. Sub varian ini mengembangkan sifat yang sama. Kemampuan ini membuatnya lebih bisa beradaptasi terhadap lingkungan yang baru.

2. BA.2 Lebih Menular Ketimbang BN.1

Walaupun saat ini omicron BN.1 sedang marak-maraknya menginfeksi di 30 negara, namun BN.1 tidak lebih menular ketimbang BA.2. Bahkan BA.2 secara substansial lebih mudah menular dan menginfeksi orang yang sudah mendapatkan vaksinasi.

Menurut WHO, sub varian baru akan selalu muncul, mengingat COVID-19 yang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.

3. Delta Masih Lebih Berbahaya Ketimbang Omicron

Sebagai varian baru, omicron saat ini menjadi pusat perhatian dan sumber kewaspadaan. Namun, perlu kamu ketahui kalau varian omicron tidaklah separah varian delta. Orang yang terinfeksi omicron memiliki spektrum penyakit yang lengkap, mulai dari infeksi tanpa gejala hingga penyakit parah dan kematian. 

Akan tetapi, kamu perlu pahami juga, risiko-risiko ini mengancam orang-orang yang memang sudah memiliki penyakit sebelumnya, lansia, dan yang tidak mendapatkan vaksinasi lengkap.

4. Omicron BN.1 Rentan Terhadap Antibodi Monoklonal Sotrovimab

Omicron BN.1 lebih rentan terhadap antibodi monoklonal sotrovimab, sedangkan BA.2 tidak. Pada dasarnya, sub varian baru lebih bisa menyebabkan infeksi pada orang yang rentan, sehingga perlindungan terhadap orang-orang yang berisiko perlu diperketat. 

Antibodi monoklonal sotrovimab adalah terapi yang digunakan untuk orang yang terinfeksi COVID-19. Antibodi ini berasal dari sel darah putih penyintas. Terapi ini tidak sembarang dilakukan dan butuh rekomendasi dokter sebelum melakukannya. Selengkapnya mengenai terapi ini bisa kamu  tanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc.

5. Hindari Dulu Bepergian ke Luar Negeri 

Kasus varian omicron di Indonesia dahulu didominasi oleh warga Indonesia yang baru pulang dari perjalanan luar negeri. Jadi, menghindari bepergian ke luar negeri adalah salah satu cara menekan peningkatan infeksi omicron. 

Varian omicron diketahui memiliki gejala mirip flu dan tidak diiringi demam. Jika kamu mengalami gejala tersebut, terutama setelah bertemu dengan orang lain, ada baiknya segera melakukan tes antigen atau PCR. Itulah informasi seputar fakta omicron BN.1. 

Kalau kamu ingin tahu lebih detail mengenai infeksi COVID-19 terbaru dan update-nya, download langsung aplikasi Halodoc!

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2022. Muncul Subvarian Baru Omicron BN.1, Virus Corona Apa Itu?
NZherald.co.nz. Diakses pada 2022. Covid-19: What to know about the new Omicron subvariant BN.1.
CNBC. Diakses pada 2022. WHO says the new omicron subvariant doesn’t appear to be more severe than the original.
Medical News Today. Diakses pada 2022. The latest Omicron subvariant: What we know so far about BA.2.12.1.
Fortune Well. Diakses pada 2022. What is BN.1? Meet the newest Omicron spawn being tracked by the CDC.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan