5 Faktor Risiko yang Memicu Gondok

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 November 2018
5 Faktor Risiko yang Memicu Gondok5 Faktor Risiko yang Memicu Gondok

Halodoc, Jakarta - Ketika terjadi pembengkakan pada bagian kelenjar tiroid, maka ini gejala awal kamu terindikasi penyakit gondok. Kelenjar tiroid merupakan sebuah kelenjar yang berada di bawah jakun, berbentuk seperti kupu-kupu. Fungsi dari kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroid yang membantu kelancaran proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh.

Ketika tubuh dalam kondisi normal, kamu tidak menyadari kinerja dari kelenjar tiroid, sama seperti pada organ dalam tubuh yang lain. Ketika bagian ini mengalami pembengkakan, muncul benjolan pada bagian leher yang bergerak naik dan turun ketika kamu menelan makanan. Meskipun begitu, benjolan ini berbeda dengan jakun.

Adapun besar kecilnya ukuran benjolan pada leher tidak sama pada setiap orang. Sebagian besar orang tidak merasakan gejala apa pun ketika terserang penyakit ini, kecuali munculnya benjolan pada bagian leher. Pada kasus penyakit gondok yang terbilang akut, pengidap merasakan seperti tercekik, batuk parah, kesulitan menelan, suara serak, hingga sulit bernapas.

Penyebab dan Jenis Penyakit Gondok

Banyak hal yang menjadi penyebab gondok pada seseorang, misalnya kekurangan yodium, gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering merokok, perubahan hormon karena kehamilan, menopause dan pubertas, serta peradangan pada kelenjar tiroid.

Berdasarkan bentuk benjolannya, penyakit gondok dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit gondok jenis difus dan nodul. Pada jenis difus, benjolan terasa halus ketika kamu sentuh. Namun, pada gondok nodul, tekstur benjolan tidak rata, seperti terdapat gumpalan. Kondisi ini dapat disebabkan banyaknya benjolan atau terdapat cairan di dalam benjolan tersebut.

Penyebab gondok pun beragam, yang paling sering terjadi adalah karena kurangnya asupan yodium dalam tubuh. Namun, penyakit ini juga bisa terjadi karena kurangnya hormon tiroid yang berujung pada penyakit Hashimoto, kehamilan, dan terjadinya peradangan.

Apa Faktor Risikonya?

Faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit gondok, yaitu:

  • Usia. Semakin bertambah usia, risiko lebih meningkat.

  • Jenis kelamin. Wanita rentan terserang penyakit gondok dibandingkan dengan pria, terlebih wanita yang sedang hamil.

  • Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami penyakit autoimun lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan ini.

  • Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk di dalamnya obat penekan sistem imun, obat untuk gangguan mental, juga obat jantung.

  • Terkena paparan radiasi berlebih, seperti menjalani pengobatan kanker pada area dada maupun leher, atau bekerja di tempat yang terkena paparan radiasi tinggi.

Bagaimana Mencegahnya?

Supaya terhindar dari berbagai penyebab gondok, terlebih untuk urusan asupan gizi, kamu perlu mencukupi asupan yodium dalam tubuh. Perbanyak konsumsi ikan, kerang, atau udang. Setidaknya, kamu membutuhkan asupan yodium sebanyak 150 mikrogram setiap harinya, dan asupan ini harus terpenuhi, terutama pada ibu hamil, bayi, dan anak.

Meski begitu, asupan yodium berlebih bisa memicu terjadinya penyakit ini. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, bagaimana ciri penyakit gondok jika disebabkan karena asupan yodium berlebih. Layanan Tanya Dokter di aplikasi ini membantu kamu dalam mendapatkan solusi atas semua masalah kesehatanmu. Yuk, download Halodoc di ponselmu sekarang juga!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan