5 Gaya Hidup Sehat Ini Bisa Bantu Cegah Afasia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 November 2021
5 Gaya Hidup Sehat Ini Bisa Bantu Cegah Afasia5 Gaya Hidup Sehat Ini Bisa Bantu Cegah Afasia

“Kerusakan otak yang memproses bahasa dapat membuat seseorang mengalami afasia. Gejala afasia mirip sekali dengan stroke yang juga membuat pengidapnya kesulitan berbicara. Oleh sebab itu, pencegahan afasia sama dengan pencegahan untuk penyakit stroke.”

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah mendengar tentang penyakit afasia? Afasia adalah semacam gangguan akibat kerusakan pada area otak yang memproduksi dan memproses bahasa. Akibatnya, seseorang yang mengalami afasia dapat mengalami kesulitan berbicara, membaca, menulis, dan memahami bahasa. Penurunan kemampuan ini dapat berkisar dari ringan hingga sangat parah, yakni hampir tidak mungkin untuk berkomunikasi dalam bentuk apa pun. 

Dalam beberapa kasus, pengidap afasia mungkin hanya mengalami kendala di satu bidang komunikasi saja. Contohnya seperti kesulitan menyusun kata-kata menjadi kalimat yang bermakna, kesulitan membaca, atau kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain. 

Kendati demikian, afasia umumnya membuat pengidapnya kesulitan berkomunikasi dari banyak bidang. Alhasil, hampir semua pengidap afasia mengalami kesulitan menemukan kata, seperti menyebutkan nama orang, tempat, benda, atau peristiwa yang benar.

Baca juga: Ketahui 3 Penyebab Stroke yang Paling Sering Terjadi

Gaya Hidup untuk Cegah Afasia

Kalau dilihat dari gejalanya, kamu pasti berpikir afasia mirip sekali dengan stroke. Kondisi ini memang tidak jauh berbeda dengan stroke yang membuat pengidapnya kesulitan berbicara. Oleh karenanya, langkah pencegahan afasia sama halnya dengan mencegah perkembangan penyakit stroke, seperti berikut ini:

1. Pola Makan Sehat

Memilih makanan sehat dan pilihan camilan dapat mencegah kerusakan otak. Oleh sebab itu, pastikan kamu banyak mengonsumsi buah dan sayuran segar. Pilih makanan yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol untuk mencegah kolesterol tinggi. Batasi pula penggunaan garam (natrium) untuk menurunkan risiko tekanan darah. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi adalah dua faktor utama penyebab stroke. 

2. Jaga Berat Badan Sehat

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memicu berbagai penyakit kronis berbahaya.  Untuk menentukan apakah berat badan kamu masuk dalam kisaran yang sehat, dokter perlu mengukur indeks massa tubuh terlebih dahulu. Selain itu, dokter terkadang juga menggunakan ukuran pinggang dan pinggul untuk mengukur kelebihan lemak tubuh.

3. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik adalah salah satu kunci berat badan yang sehat dan ideal. Bukan itu saja, rutin berolahraga dapat menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah yang keduanya menjadi faktor utama penyebab stroke. Untuk orang dewasa, pastikan berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari (5 kali dalam seminggu).  Pilih olahraga intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, berenang, lompat tali dan lain-lain.

Baca juga: Begini Pencegahan Stroke yang Bisa Terjadi di Usia Muda

4. Berhenti Merokok

Merokok adalah sumber segala penyakit. Bila kamu bukan perokok, sebaiknya jangan sekali-kali mencobanya. Namun, jika kamu terlanjur punya kebiasaan merokok, tidak ada kata terlambat untuk berhenti. Kamu bisa minta dukungan keluarga, teman atau minta bantuan dokter untuk meminta kiat-kiat berhenti merokok yang paling efektif, dan bagaimana mengatasi gejala penarikan saat mencoba berhenti merokok.

5. Batasi Konsumsi Alkohol

Alkohol sering menjadi penyebab utama penyakit hati. Tak hanya itu, kebiasaan minum alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah yang dapat memicu stroke. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), laki-laki dianjurkan tidak minum lebih dari dua gelas sehari dan wanita tidak lebih dari satu gelas sehari. 

Baca juga: Bisakah Orang dengan Stroke Sembuh Total?

Apabila kamu merasa mengalami gejala afasia seperti kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan orang lain, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk memastikannya. 

Dokter yang ahli di bidangnya akan membantu menjawab segala pertanyaan kamu mengenai gejala yang kamu rasakan. Jangan tunda untuk memastikannya sebelum kondisinya semakin memburuk. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Aphasia.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Aphasia: What you need to know.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Preventing Stroke: Healthy Living.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan