5 Gejala Terkena Sindrom Cinderella Complex yang Sering Diabaikan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 November 2018
5 Gejala Terkena Sindrom Cinderella Complex yang Sering Diabaikan5 Gejala Terkena Sindrom Cinderella Complex yang Sering Diabaikan

Halodoc, Jakarta – Sindrom Cinderella complex adalah sindrom yang mengacu pada dongeng Cinderella yang sering diceritakan pada anak-anak perempuan. Wanita dengan sindrom ini memiliki keyakinan kalau hidupnya akan bahagia setelah mendapatkan seorang pria. Keyakinan ini membuatnya terus menunggu seseorang untuk mengubah hidupnya.

Tanpa disadari menunggu tersebut membuat seorang perempuan mengabaikan potensinya, kehilangan kemandiriannya, dan mengganggu perkembangan psikologisnya. Tentu saja, tidak ada yang salah dengan mencari cinta atau ingin bertemu jodoh.

Masalah muncul ketika kamu percaya ini adalah tujuan kehidupan dan tanpa ini hidup tidak lengkap. Ketika seorang pria menjadi tujuan akhir dan kamu merasa seperti ada sesuatu yang hilang tanpanya, maka kamu menyiapkan diri untuk kecewa dan kehilangan potensi diri pada saat yang bersamaan.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sindrom cinderella complex dan gejalanya, berikut adalah ciri-cirinya.

  1. Mengidentifikasikan Diri dengan Sesuatu yang Feminin

Sesuai dengan cerita mengenai Cinderella, yakni seorang putri tertindas, lembut, baik hati, maka seseorang yang mengidap cinderella complex juga mengidentifikasikan dirinya dengan hal-hal tersebut. Kamu akan menemukan “pangeran” kalau kamu melakukan hal yang sama seperti Cinderella. Padahal, sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya benar. Masing-masing orang punya jati dirinya sendiri yang tidak perlu diubah hanya demi mendapatkan pasangan.

  1. Menggantungkan Diri pada Pasangan

Salah satu gejala lain dari sindrom ini adalah ketika seorang wanita terlalu menggantungkan diri kepada pasangan. Pada prinsipnya, hubungan antara pria dan wanita adalah setara sehingga bukan satu orang yang menjadi pembuat segala keputusan, karena segala sesuatunya harus didiskusikan. Ketika seorang wanita menggantungkan segala sesuatunya kepada pasangan yang membuatnya tidak punya suara dalam menentukan apapun ini adalah gejala sindrom Cinderella complex yang lain.

  1. Menyempurnakan Diri untuk Disukai Pria

Ketika kamu melakukan segala sesuatu, seperti berdandan, diet, dan hal-hal lainnya dengan tujuan supaya disukai pria, ini menunjukkan gejala sindrom cinderella complex yang lainnya. Pemikiran-pemikiran demikian menunjukkan kalau pengidap sindrom ini kurang menghargai dirinya sendiri. Bagaimana kamu bisa menyayangi orang lain kalau kamu sendiri tidak menyayangi dirimu sendiri. Kalau memang mau diet ya lakukan karena kamu memang ingin hidup sehat bukan demi menarik perhatian lawan jenis.

  1. Menunggu Pria Menyatakan Cinta

Hal lain yang menjadi gejala sindrom cinderella complex adalah menunggu pria untuk menyatakan cinta. Oleh karena ada keyakinan kalau hubungan yang benar adalah ketika pria mengejar wanita dan memang wanita untuk dikejar bukan mengejar. Walaupun tidak sepenuhnya salah, tapi tetap saja hubungan yang berimbang adalah ketika pria dan wanita sama-sama berjuang supaya hubungan tetap berjalan. Kalau kamu memang suka, tidak ada salahnya menyatakan perasaan duluan kepada pria.

  1.  Senang Membaca Novel-novel Romantis

Kalau kamu senang membaca novel-novel serta film-film romantis, maka bisa jadi ini menunjukkan gejala sindrom Cinderella complex. Apa yang dibaca dan ditonton sedikit banyak akan membentuk kepribadian seseorang, caranya dalam memandang persoalan serta menyelesaikan masalah. Apalagi ketika dia menjadikan cerita dalam novel dan film tersebut sebagai cara untuk menyelesaikan persoalan asmaranya.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai sindrom cinderella complex serta penanganannya,  bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan