5 Hal yang Dipertimbangkan Agar Ibu Melahirkan dengan Sectio

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Juni 2018
5 Hal yang Dipertimbangkan Agar Ibu Melahirkan dengan Sectio5 Hal yang Dipertimbangkan Agar Ibu Melahirkan dengan Sectio

Halodoc, Jakarta – Proses persalinan dapat dilakukan dengan dua metode yang pertama adalah kelahiran normal dan yang kedua dengan tindakan operasi caesar. Walau banyak wanita hamil lebih memilih untuk melahirkan secara normal, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai untuk mempertimbangkan persalinan ibu hamil secara sectio caesar.

  1. Persalinan Lama

Persalinan lama adalah proses persalinan yang berlangsung lebih dari 20 jam untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan dan 14 jam untuk ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya. Proses persalinan yang lama biasanya disebabkan oleh kontraksi yang lemah, pembukaan yang tidak ada kemajuan atau kepala bayi yang tidak dapat turun ke jalan lahir.

  1. Mal Posisi Bayi

Posisi bayi sangatlah penting dalam kelancaran suatu persalinan. Posisi bayi yang paling baik untuk dilahirkan secara normal adalah posisi dimana kepala bayi harus berada di jalan lahir (di bawah).

Letak bayi yang sungsang (kepala di atas) atau lintang (posisi bayi horizontal) dapat mempersulit kelahiran secara normal karena tidak bisa melewati panggul dan dapat mencederai bayi kalau dipaksa dilahirkan secara normal.

  1. Cephalopelvic Disproportion (CPD)

Persalinan ibu hamil secara sectio juga bisa terjadi jika mengalami CPD adalah kondisi dimana kepala bayi terlalu besar sehingga tidak dapat melewati panggul dan jalan lahir atau kondisi dimana panggul ibu terlalu kecil. CPD menyebabkan bayi susah untuk turun ke jalan lahir.

CPD biasanya jarang yang terdeteksi sebelum persalinan karena kepala bayi biasanya akan menyesuaikan dengan panggul ibu dan panggul ibu juga biasanya akan sedikit melebar saat hamil.

Diagnosis CPD biasanya diketahui saat persalinan berlangsung karena kontraksi ibu sudah baik dan cukup akan tetapi bayi tidak kunjung turun.

  1. Kondisi Kehamilan Ibu

Ada beberapa kondisi kehamilan yang tidak dianjurkan untuk melahirkan secara normal seperti pada kondisi Plasenta Previa yaitu kondisi dimana plasenta menutupi jalan lahir. Kondisi ini akan menyebabkan plasenta untuk dilahirkan duluan sebelum bayi dan dapat menyebabkan perdarahan yang banyak maka akan berbahaya untuk kedua janin dan ibunya.

Kondisi seperti Abruptio Plasenta yaitu plasenta yang sudah lepas dari dinding rahim sebelum persalinan sehingga dapat menimbulkan perdarahan. Kondisi-kondisi lain seperti ibu yang memiliki penyakit kronis seperti darah tinggi, kencing manis, dan asma juga tidak dianjurkan untuk melahirkan secara normal karena dapat membahayakan ibu dan janin.

  1. Riwayat Caesar (C-section)

Apabila ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya dengan operasi caesar, maka pada kehamilan selanjutnya akan tetap melahirkan melalui caesar. Karena dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan yang sehat kalau dilahirkan secara normal.

Namun, ada beberapa data dari The American Pregnancy Association bahwa 90 persen wanita yang pernah melahirkan secara Caesar dapat melahirkan secara normal untuk kelahiran berikutnya. Kejadian ini dikenal sebagai istilah Vaginal Birth After Caesar (VBAC).

Namun, sebelum melakukan VBAC, ibu harus terlebih dahulu mendiskusikannya dengan dokter untuk mengetahui keamanannya untuk ibu. Nah, kalau ibu punya lebih banyak pertanyaan seputar persalinan ibu hamil. Yuk, coba gunakan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter. Dokter dapat dihubungi melalui Video/Voice Cal dan Chat. Yuk, download sekarang!

 

*artikel ini pernah tayang di Skata pada 7 Juni 2018

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan