5 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Rahim Terbalik

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Maret 2021
5 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Rahim Terbalik5 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Rahim Terbalik

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar tentang rahim terbalik? Kondisi yang jarang terjadi ini dalam medis disebut istilah retroverted uterus atau rahim retrofleksi. Normalnya, rahim melengkung ke posisi depan atau ke arah perut dan letaknya di atas kandung kemih. 

Namun, pada kondisi rahim terbalik, rahim melengkung ke posisi belakang, menghadap ke arah anus atau tulang belakang. Ingin tahu lebih lanjut tentang kondisi ini? Yuk, simak pembahasannya!

Baca juga: Ini 5 Gangguan Rahim Penyebab Sulit Hamil

Berbagai Fakta Seputar Rahim Terbalik

Ada beberapa hal atau fakta yang perlu diketahui seputar kondisi rahim terbalik. Berikut ini di antaranya:

1.Rahim Terbalik Sering Tidak Disadari

Beberapa wanita dengan rahim yang terbalik tidak mengalami gejala, sehingga seringkali tidak disadari. Pada beberapa kasus, jika benar-benar mengalami gejala, biasanya berupa:

  • Rasa sakit di vagina atau punggung bawah selama hubungan intim.
  • Nyeri saat haid.
  • Kesulitan memasukkan tampon.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil atau perasaan tertekan di kandung kemih.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Inkontinensia ringan.
  • Terdapat tonjolan perut bagian bawah.

2.Bisa Disebabkan oleh Genetik hingga Kondisi Medis Tertentu

Rahim yang terbalik adalah variasi standar dari anatomi panggul yang dimiliki atau diperoleh banyak wanita saat mereka dewasa. Sebenarnya, sekitar seperempat wanita memiliki rahim yang terbalik. Faktor genetik mungkin menjadi penyebabnya.

Pada kasus yang lain, kondisi rahim terbalik juga mungkin memiliki penyebab mendasar yang sering dikaitkan dengan jaringan parut atau perlengketan panggul, termasuk:

  • Endometriosis. Jaringan parut atau adhesi endometrium dapat menyebabkan rahim menempel ke belakang, hampir seperti menempelkannya pada tempatnya.
  • Fibroid uterus. Dapat menyebabkan rahim macet atau cacat, atau miring ke belakang.
  • Penyakit radang panggul (PID). Jika tidak ditangani, PID dapat menyebabkan jaringan parut, yang mungkin memiliki efek yang mirip dengan endometriosis.
  • Sejarah operasi panggul. Operasi panggul juga dapat menyebabkan jaringan parut.
  • Riwayat kehamilan sebelumnya. Dalam beberapa kasus, ligamen yang menahan rahim menjadi terlalu meregang selama kehamilan dan tetap seperti itu. Ini memungkinkan rahim untuk terbalik.

Baca juga: Belum Punya Anak, Periksa Kesuburan dengan Cara Ini

3.Rahim Terbalik Tidak Memengaruhi Kesuburan

Rahim terbalik biasanya tidak memengaruhi kemampuan wanita untuk hamil. Jika wanita dengan kondisi ini mengalami kesulitan hamil, biasanya kondisi ini terkait dengan diagnosis lain yang dapat memengaruhi potensi kesuburan, seperti endometriosis, penyakit radang panggul (PID), dan fibroid rahim.

Endometriosis dan fibroid seringkali dapat diobati atau diperbaiki melalui prosedur pembedahan kecil. Jika didiagnosis lebih awal, PID sering kali dapat diobati dengan antibiotik. Jika diperlukan, perawatan infertilitas, seperti inseminasi intrauterine (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF), dapat membantu untuk hamil.

4.Pemilik Rahim Terbalik Tetap Bisa Berhubungan Intim

Rahim terbalik biasanya tidak mengganggu sensasi atau kenikmatan seksual. Namun, kondisi ini bisa membuat hubungan intim terasa menyakitkan dalam beberapa kasus. Ketidaknyamanan ini mungkin lebih terasa saat berada dalam posisi tertentu. 

Mengubah posisi berhubungan intim dapat mengurangi ketidaknyamanan ini. Jika setiap posisi menyebabkan ketidaknyamanan, diskusikan dengan dokter. Kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter tentang masalah ini, kapan dan di mana saja.

5.Jika Tidak Ada Gejala, Rahim Terbalik Tidak Memerlukan Pengobatan

Pengidap rahim terbalik mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun jika tidak menunjukkan gejala. Jika kamu memiliki gejala atau khawatir tentang kondisinya, diskusikan pilihan pengobatan dengan dokter. Namun, dalam banyak kasus, pengobatan tidak diperlukan.

Terkadang, dokter mungkin dapat memanipulasi rahim secara manual dan menempatkannya dalam posisi tegak. Jika demikian, jenis latihan tertentu yang dirancang untuk memperkuat ligamen dan tendon yang menahan rahim dalam posisi tegak mungkin bermanfaat.

Baca juga: Benjolan di Perut, Ini 7 Gejala Tumor Jinak Rahim

Latihan kegel adalah salah satu contohnya. Latihan lain yang mungkin membantu adalah:

  • Peregangan lutut ke dada. Berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kaki di lantai. Angkat satu lutut secara perlahan ke dada, tarik perlahan dengan kedua tangan. Tahan posisi ini selama 20 detik, lepaskan, dan ulangi dengan kaki lainnya.
  • Kontraksi panggul. Latihan ini berfungsi memperkuat otot dasar panggul. Berbaring telentang dengan lengan di samping tubuh dalam posisi rileks. Tarik napas saat mengangkat bokong dari lantai. Tahan dan lepaskan saat mengembuskan napas. Ulangi 10-15 kali.

Pada beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengubah posisi rahim, dan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Ada beberapa jenis prosedur, termasuk:

  • Suspensi rahim. Jenis operasi ini dapat dilakukan secara laparoskopi, vagina, atau perut.
  • Prosedur pengangkatan. Dilakukan dengan prosedur laparoskopi yang membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

Itulah sedikit penjelasan mengenai kondisi rahim terbalik. Jika tidak menimbulkan gejala yang mengganggu, kondisi ini tidak perlu pengobatan dan tidak memengaruhi kesuburan juga. Namun, jika mengalami gejala, sebaiknya bicarakan dengan dokter agar bisa ditangani. 

Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2021. Tilted Uterus.
Healthline. Diakses pada 2021. What You Should Know about Retroverted Uterus.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan