5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Pemulihan Sakit Tifus

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 November 2020
5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Pemulihan Sakit Tifus5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Pemulihan Sakit Tifus

Halodoc, Jakarta - Dikenal juga dengan nama “demam tifoid”, tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu Salmonella typhi. Seseorang bisa terkena penyakit ini apabila mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau melakukan kontak dekat dengan pengidap tifus. 

Setelah menginfeksi tubuh, bakteri penyebab tifus akan menimbulkan gejala berupa demam tinggi, sakit kepala, sakit perut dan sembelit atau diare. Umumnya, tifus membaik dalam beberapa hari setelah menerima pengobatan antibiotik dan jarang menimbulkan komplikasi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pemulihan sakit tifus.

Baca juga: Kena Tifus, Bolehkah Tetap Beraktivitas Berat?

Perhatikan Hal Ini saat Pemulihan Tifus

Selama masa pemulihan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pengidap tifus, untuk mempercepat penyembuhan, atau mencegah penularan tifus ke orang lain. Berikut di antaranya:

1.Makan yang Cukup

Meski badan terasa tidak enak dan nafsu makan jadi berkurang, penting untuk makan yang cukup saat pemulihan tifus. Konsumsilah makanan berkalori tinggi seperti pasta, kentang rebus, atau roti, untuk mencegah penurunan berat badan drastis akibat tifus. 

2.Banyak Minum Air Putih

Keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh sangat penting untuk dijaga selama masa pemulihan tifus. Jadi, minumlah air putih yang cukup, agar proses penyembuhan tifus bisa jadi lebih cepat.

Jika mengalami gejala diare, perbanyak asupan cairan untuk mencegah dehidrasi. Selain dari air putih, asupan cairan sebenarnya juga bisa kamu dapatkan dari makanan berkuah seperti sup ayam, atau buah-buahan yang tinggi kadar air. 

Baca juga: Sudah Sembuh, Gejala Tipes Bisa Datang Lagi?

3.Patuhi Aturan Minum Antibiotik

Karena disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik sebagai pengobatan untuk tifus. Nah, pastikan kamu mematuhi aturan minum antibiotik yang diberikan dokter.

Biasanya, dokter menyarankan untuk menghabiskan antibiotik, meski gejala sudah mereda. Jadi, jangan menghentikan penggunaan antibiotik tanpa instruksi dokter.

4.Sering-Sering Cuci Tangan

Selama masa pemulihan tifus penting untuk sering-sering mencuci tangan, guna mencegah penyebaran infeksi pada orang lain. Saat mencuci tangan, gunakanlah air mengalir dan sabun, serta gosok tangan dengan saksama, minimal 20 detik. Pastikan kamu mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan, atau menyentuh makanan. 

5.Jangan Menyiapkan Makanan

Tifus adalah penyakit yang bisa menular, salah satunya adalah lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi. Selama masa pemulihan, untuk mencegah penularan tifus pada orang lain, sebaiknya jangan menyiapkan makanan, misalnya makanan untuk dimakan keluarga atau orang lain. Kecuali jika dokter sudah menyatakan sembuh dan tidak ada potensi penularan.

Baca juga: Gejala Mirip Tipes, Meningitis Bisa Sebabkan Koma

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan selama masa pemulihan tifus. Dengan menerapkan hal-hal tersebut, diharapkan proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan risiko untuk menulari orang lain bisa diminimalisir. Jika sudah sembuh, pastikan untuk menjalani gaya hidup sehat dan bersih, agar tifus tidak menyerang lagi. 

Jika gejala tifus tak kunjung membaik atau ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut mengenai penyakit ini, kamu bisa download aplikasi Halodoc. Lalu, gunakan aplikasi tersebut untuk berbicara pada dokter lewat chat, yang siap bantu kamu kapan dan di mana saja. 


Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Typhoid fever.
Healthfully. Diakses pada 2020. Food for Typhoid Fever.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Typhoid Fever: Prevention

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan