5 Hal yang Rentan Membuat Seseorang Mengidap Anoreksia Nervosa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Januari 2019
5 Hal yang Rentan Membuat Seseorang Mengidap Anoreksia Nervosa5 Hal yang Rentan Membuat Seseorang Mengidap Anoreksia Nervosa

Halodoc, Jakarta – Anoreksia nervosa adalah kelainan makan yang dapat berakibat fatal, karena orang yang mengidapnya akan mengonsumsi makanan yang sangat terbatas yang menyebabkannya kelaparan. Pada akhirnya, ini membuat mereka bisa menjadi kurus dan kurang gizi, namun tetap menganggap diri mengalami kelebihan berat badan.

Seringkali, orang-orang dengan anoreksia menjadi sangat kekurangan gizi, sehingga mereka harus dirawat di rumah sakit. Bahkan kemudian, menyangkal bahwa ada yang salah dengan mereka. Anoreksia biasanya berkembang selama masa pubertas. Sembilan dari 10 orang dengan anoreksia adalah perempuan dan sekitar 1 persen perempuan berusia antara 10–25 tahun.

Seseorang dapat dianggap anoreksia ketika ia membatasi asupan makanannya sedemikian rupa, sehingga menyebabkan berat badan sangat rendah. Hal ini juga disertai dengan rasa takut yang intens akan kenaikan berat badan dan kekhawatiran yang berlebihan terhadap berat atau bentuk tubuh.

Baca juga: Gangguan Makan yang Perlu Diketahui

Seseorang dengan anoreksia menjadi terobsesi dengan makanan dan berat badan. Ia mungkin mengembangkan ritual makan yang aneh, seperti menolak makan di depan orang lain atau mengatur makanan di atas piring dalam urutan tertentu.

Banyak orang dengan anoreksia tampaknya sangat peduli tentang makanan. Mereka mungkin mengumpulkan buku masak dan menyiapkan makanan mewah untuk teman dan keluarga mereka, tetapi tidak menjadi bagian dari santap bersama tersebut. Orang dengan anoreksia juga kerap memiliki latihan fisik yang intensif.

Penyebab pasti anoreksia nervosa tidak diketahui. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang menjadi rentan mengidap anoreksia, seperti:

  1. Faktor Keluarga/Lingkungan Terdekat

Kadang situasi ini berjalan dalam keluarga, di mana perempuan muda dengan orangtua atau saudara kandung dengan kelainan makan lebih mungkin untuk mengembangkan anoreksia nervosa.

  1. Faktor Psikologis dan Sosial

Kedua faktor ini dapat berkontribusi pada perkembangan anoreksia pada seseorang. Orang dengan anoreksia menjadi percaya bahwa hidup mereka akan lebih baik jika saja mereka lebih kurus. Orang-orang ini cenderung perfeksionis dan berprestasi. Faktanya, orang anoreksia yang khas adalah siswa yang baik yang terlibat dalam kegiatan sekolah dan komunitas.

Baca juga: Gagal Diet? Hati-Hati Binge Eating

Banyak ahli berpikir bahwa anoreksia adalah bagian dari upaya bawah sadar untuk berdamai dengan konflik yang belum terselesaikan atau pengalaman masa kecil yang menyakitkan. Sementara pelecehan seksual telah terbukti menjadi faktor dalam pengembangan bulimia, di mana itu tidak terkait dengan perkembangan anoreksia.

  1. Efek dari Media

Tidak bisa disangkal, media memberikan peranannya sendiri dalam memberikan citra tubuh yang salah. Iklan yang memperkuat tubuh kurus adalah bentuk tubuh yang ideal membuat orang mengejar hal tersebut dan memanifestasikannya dalam realitas.

  1. Profesi Tertentu

Profesi dan karir yang mempromosikan menjadi kurus dan penurunan berat badan, seperti balet dan pemodelan juga membuat seseorang bisa mengidap anoreksia. Sama halnya dengan tekanan teman sebaya di antara teman dan rekan kerja untuk menjadi kurus atau menjadi seksi.

  1. Faktor Biologis

Fungsi hormon tidak teratur bisa menjadi penyebab seseorang mengalami anoreksia karena ia mengalami gangguan fungsi hormon.

Baca juga: Gaya Makan Cepat atau Lambat? Ini Pengaruhnya

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai anoreksia nervosa serta hal-hal apa saja yang membuat seseorang rentan mengidapnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan