5 Jenis dan Gejala Hernia pada Anak yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Agustus 2021
5 Jenis dan Gejala Hernia pada Anak yang Perlu Diketahui5 Jenis dan Gejala Hernia pada Anak yang Perlu Diketahui

“Hernia pada anak ditandai dengan tonjolan di sekitar pusar atau alat kelamin. Gejalanya sendiri akan tergantung pada jenisnya. Jika tidak kunjung membaik, hernia pada anak perlu mendapat penanganan untuk mencegah timbulnya komplikasi.”

Halodoc, Jakarta – Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh menekan jaringan ikat di sekitarnya yang lemah. Jaringan ikat mestinya kuat untuk menahan organ tubuh agar tetap berada di posisi yang seharusnya. Namun, ada beberapa kondisi yang justru menyebabkan jaringan ikat melemah, sehingga tidak mampu menahan organ dan memicu munculnya gejala hernia. 

Gangguan kesehatan ini lebih umum dialami oleh anak-anak. Gejala yang muncul akan tergantung pada jenis dan lokasi munculnya hernia. Berikut gejala hernia berdasarkan jenisnya:

Baca juga: Hernia pada Bayi, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

1. Hernia Inguinal

Hernia inguinal menjadi jenis yang paling banyak dialami. Dari total anak pengidap hernia, setidaknya terdapat 80 persen anak yang mengidap jenis ini. Hernia inguinal terjadi saat usus atau kandung kemih menekan dinding perut bagian bawah atau masuk ke saluran inguinal di pangkal paha. Bahkan, usus yang keluar bisa menuju buah zakar, sehingga memicu rasa sakit. 

2. Hernia Umbilikalis

Hernia umbilikalis adalah kondisi yang terjadi saat usus kecil terdorong keluar, tepat di belakang pusar. Kondisi ini sering disebut pusar bodong. Sebagian besar anak yang mengalami hernia umbilikalis dapat sembuh dengan sendirinya, dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang berarti. Namun,  jika anak telah berusia lima tahun dan keadaan tidak juga membaik, prosedur operasi diperlukan.

3. Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik dipicu oleh lemak yang terdorong keluar di antara tulang dada dan pusar, sehingga daerah tersebut terlihat menonjol. Jika muncul dalam ukuran kecil, nyeri kadang terjadi, tetapi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika gejala rasa sakit yang dialami sudah sangat parah, prosedur operasi sebaiknya dilakukan.

Baca juga: Tips Berhubungan Intim yang Aman setelah Operasi Hernia

4. Hernia Hiatus

Jika jenis lainnya melibatkan usus, hernia hiatus akan melibatkan organ lambung. Kondisi ini terjadi ketika bagian diafragma anak membengkak dan masuk ke dalam dada. Diafragma sendiri merupakan sebuah otot yang memisahkan perut dan dada. Gejala hernia ini kebanyakan tidak muncul. Satu-satunya gejala yang dialami adalah perut mulas.

5. Hernia Insisional

Hernia insisional merupakan tonjolan yang terjadi saat usus keluar dari dinding perut melalui sayatan bekas operasi yang tidak berhasil pulih. Sayatan bekas operasi seringkali terjadi di sepanjang vertikal, baik atau maupun bawah. Hernia insisional bisa saja terjadi pada anak yang obesitas, mengidap masalah paru-paru, atau mengalami infeksi pasca operasi.

Tonjolan yang menjadi gejala hernia bisa saja membesar ketika anak mengejan, batuk, atau bersin. Jika kondisi tersebut dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama, maka komplikasi bisa saja terjadi. Oleh karena itu, jika menemukan gejala hernia ini disarankan untuk mendiskusikan pada dokter untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan.

Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Hernia Berulang Usai Operasi

Itulah beberapa jenis hernia pada anak beserta gejalanya. Jika terjadi dalam intensitas ringan, hernia umumnya dapat membaik seiring dengan berjalannya waktu. Untuk menunjang proses kesembuhan, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dibarengi dengan konsumsi multivitamin yang dibutuhkan tubuh. Untuk membelinya, ibu bisa menggunakan fitur “toko kesehatan” di aplikasi Halodoc.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2021. Hernias.
CHOC. Diakses pada 2021. Facts About Hernias in Kids: Symptoms and Treatments.
Healthy Children. Diakses pada 2021. Inguinal Hernia in Infants & Children.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan